Hasil penentuan panjang gelombang serapan maksimum Hasil analisis aktivitas antioksidan sampel uji

34

4.4.1 Hasil penentuan panjang gelombang serapan maksimum

Hasil pengukuran serapan maksimum larutan DPPH 40 mcgml dalam metanol dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa larutan DPPH dalam metanol menghasilkan serapan maksimum sebesar 1,289 pada panjang gelombang 516 nm dan termasuk dalam kisaran panjang gelombang sinar tampak 400 nm-800 nm Rohman, 2007 dan termasuk dalam rentang panjang gelombang DPPH yang berkisar antara 515 – 520 nm Molyneux, 2004. Data hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 . Kurva serapan maksimum larutan DPPH 40 mcgml dalam metanol secara spektrofotometri visible.

4.4.2 Hasil analisis aktivitas antioksidan sampel uji

Hasil diperoleh dari pengukuran absorbansi DPPH pada menit ke-60 dengan adanya penambahan larutan uji dengan konsentrasi 40 mcgml, 60 mcgml, 80 mcgml dan 100 mcgml yang dibandingkan dengan kontrol DPPH tanpa penambahan larutan uji. Penurunan absorbansi DPPH dan persen peredaman ekstrak etanol dan fraksi teripang Holothuria atra Jaeger dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini. Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 4.3 Data persen pemerangkapan DPPH oleh ekstrak etanol dan fraksi teripang. Larutan Uji Konsentrasi mcgml Absorbansi Persen Peredaman Ekstrak Etanol Teripang 1.2646 - 40 1.0738 15.09 60 1.0257 18.89 80 1.0150 19.74 100 1.0008 20.86 Fraksi n-heksan Teripang 1.0643 - 40 1.0459 1.73 60 1.0393 2.35 80 1.0358 2.68 100 1.0152 4.61 Fraksi Etilasetat Teripang 1.2573 - 40 0.9398 25.25 60 0.8951 28.81 80 0.8754 30.37 100 0.8128 35.35 Fraksi Air Teripang 1.1889 - 40 0.8004 32.68 60 0.7826 34.17 80 0.7143 39.92 100 0.6499 45.34 Data tabel diatas menunjukkan adanya penurunan absorbansi DPPH oleh ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etilasetat dan fraksi air teripang Holothuria atra Jaeger dalam metanol sebagai larutan uji pada berbagai konsentrasi, hal ini menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dalam meredam radikal bebas DPPH pada larutan uji. Penurunan nilai absorbansi terjadi karena adanya peredaman radikal bebas DPPH oleh larutan uji sehingga menunjukkan adanya aktivitas antioksidan. Peredaman terjadi karena adanya hubungan antioksidan dengan DPPH secara transfer elektron atom hidrogen antioksidan kepada radikal bebas DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan, maka warna Universitas Sumatera Utara 36 larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang dan absorbansi pada panjang gelombang maksimumnya akan hilang Molyneux, 2004. Hubungan perbedan konsentrasi dan hubungan perbedaan kepolaran pelarut dengan persen peredaman dengan menganalisis aktivitas antioksidannya dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini : Gambar 4.2 Grafik hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi teripang. Gambar grafik diatas menunjukkan bahwa adanya perbedaan konsentrasi di setiap sampel uji menghasilkan aktivitas antioksidan yang berbeda juga. Semakin tinggi konsentrasi sampel uji maka semakin besar kemampuannya meredam radikal bebas DPPH. Perbedaan kepolaran pelarut juga mempengaruhi kemampuan sampel uji dalam meredam radikal bebas DPPH. Dalam hal ini fraksi air memiliki kemampuan meredam DPPH paling besar diantara larutan uji yapng lainnya, sedangkan fraksi n-heksan memiliki kemampuan meredam radikal bebas paling lemah. Universitas Sumatera Utara 37

4.5 Analisis Nilai IC

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Sargassum polycystum C. Agardh

1 61 83

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 15 66

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

2 16 107

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 15

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 16

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 5

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 1 20

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 3

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 35