31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Hewan
Hasil identifikasi hewan yang dilteliti dilakukan oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI hasilnya adalah hewan teripang jenis Holothuria atra Jaeger,
marga Holothuria, suku Holothuroiidae, bangsa Aspidochirotida, kelas Holothuroidea dan filum Echinodermata.
4.2 Hasil Karakteristik Hewan 4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik
Hasil pemeriksaan teripang segar secara makroskopik yaitu berukuran panjang 28 cm, lebar 7,80 cm dan berat 810 g. Terdapat tonjolan-tonjolan pada
permukaan tubuh, berlendir, berwarna hitam dan berbau khas. Hasil pemeriksaan makroskopik serbuk simplisia yaitu berwarna coklat kehitaman, rasa asin dan
berbau khas.
4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan dilakukan terhadap serbuk siimplisia hewan teripang Holothuria atra
Jaeger. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia hewan menunjukkan adanya tiga jenis spikula yang berbeda tipe yaitu tipe rosettes,tipe
rod dan tipe pseudo-button.
4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik
Hasil pemeriksaan karakteristik meliputi penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut etanol, penetapan kadar abu total
dan penetapan kadar abu tidak larut asam serbuk simplisia teripang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
32
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia hewan teripang Holothuria
atra Jaeger.
No. Karakteristik
Hasil Pemeriksaan Keputusan Menteri
Pertanian 1
Kadar air 9,33
20 2
Kadar sari larut air 38,96
- 3
Kadar sari larut etanol 29,34
- 4
Kadar abu total 27,75
- 5
Kadar abu tidak larut asam
4,05 7
Hasil penetapan kadar air dan penetapan kadar abu tidak larut asam
memenuhi standar mutu teripang kering SPI-kan02291987 sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No.701KptsTP830101987 tentang penetapan
standar mutu hasil perikanan yang saat ini telah ditetapkan menjadi standar Indonesia oleh Dewan Standarisasi Nasional yang berlaku secara nasional.
Standar ini merupakan standar minimum untuk teripang kering Martoyo, dkk., 1994.
Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa anorganik dalam simplisia teripang, seperti mineral kalsium, natrium, zat besi,
kalium, kromium, stronsium, mangan, fosfor, Zn dan vanadium Widodo, 2013 sedangkan tujuan penetapan kadar abu tidak larut asam untuk mengetahui kadar
zat anorganik yang tidak larut dalam asam, misalnya silikat.
Kadar sari menunjukkan kandungan kimia terendah yang terdapat dalam simplisia. Hasil penetapan kadar sari larut air lebih tinggi daripada kadar sari larut
etanol karena diduga dalam air terkandung senyawa kimia metabolit primer yaitu karbohidrat dan protein, senyawa metabolit sekunder terutama glikosida dan
saponin, vitamin B
1
, B
2
, B
3
, garam dan mineral Widodo, 2013. Senyawa yang dapat larut dalam etanol adalah glikosida,, steroid, saponin, mineral dan lemak.
Universitas Sumatera Utara
33
4.3 Hasil Pemeriksaan Golongan Senyawa