Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Pengendalian kualitas pada perusahaan manufaktur sangat diperlukan. Perusahaan harus menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar dapat diterima oleh kosumen. Pengendalian kualitas dibutuhkan untuk meminimalisir adanya produk yang cacat agar perusahaan tidak mengalami kerugian, baik dari segi waktu yang terbuang untuk proses produksi ataupun dari segi keuangan. Menurut Crosby, kualitas adalah conformance to requirement sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas yang baik apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi. PT. Industri Karet Nusantara merupakan pabrik industri karet yang berlokasi di jalan Medan Tanjung Morawa Km 9,5 Medan, Sumatera Utara. Pabrik ini terdiri dari Rubber Article Factory RAF yang memproduksi packing sterilizer, dock fender dan rubber impeller. Proses produksi di PT. Industri Karet Nusantara telah dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Procedure SOP, namun pada kenyataannya masih ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan terutama pada produk packing sterilizer , dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar produk cacat. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat dilihat dari jumlah kecacatan pada masing-masing produk Rubber Article Factory pada bulan April 2015 sampai Maret 2016 yang ditunjukkan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Kecacatan pada Rubber Article Factory Bulan April 2015 – Maret 2016 Bulan Nama Produk Packing Sterilizer Dock Fender Rubber Impeller Type Panjang Type Pendek Jumlah Produksi Unit Jumlah Cacat Unit Jumlah Produksi Unit Jumlah Cacat Unit Jumlah Produksi Unit Jumlah Cacat Unit Jumlah Produksi Unit Jumlah Cacat Unit April 2.679 180 40 2 42 170 14 Mei 1.908 185 60 153 6 Juni 2.524 230 95 5 55 97 10 Juli 1.906 141 66 4 60 124 15 Agustus 2.360 265 48 155 13 September 1.825 160 50 3 53 206 18 Oktober 2.233 251 43 1 58 180 14 November 2.626 246 75 137 9 Desember 2.045 133 60 3 61 125 13 Januari 2.460 152 60 2 67 220 11 Februari 2.390 172 40 118 8 Maret 2.029 109 38 80 3 Total 27.003 2.224 414 20 675 1.765 134 Persentase Kecacatan 8,23 4,83 7,59 Sumber : PT Industri Karet Nusantara Berdasarkan Tabel 1.1. diatas, dapat dilihat bahwa persentase kecacatan terbesar terjadi pada produk packing sterilizer dengan type panjang, sehingga peneliti menetapkan objek pada penelitian ini adalah produk packing sterilizer dengan type panjang. Rata-rata kecacatan packing sterilizer pada bulan April 2015 sampai Maret 2016 adalah 8,23. Nilai ini melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 5, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada kecacatan produk packing sterilizer Universitas Sumatera Utara karena apabila kecacatan tersebut diabaikan dikhawatirkan akan merugikan pihak perusahaan baik dari segi materi, waktu maupun tenaga. Produk packing sterilizer dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Produk Packing Sterilizer Jumlah kecacatan packing sterilizer pada bulan April 2015 sampai Maret 2016 dapat diperinci menurut jenis kecacatan yang terjadi seperti pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Data Kecacatan Produk Packing Sterilizer Bulan April 2015 – Maret 2016 Bulan Jumlah Produksi Unit Jenis Kecacatan Total Kecacatan Unit Gembung Unit Bengkok Unit Tekor Unit April 2.679 74 82 24 180 Mei 908 83 65 37 185 Juni 2.524 92 71 67 230 Juli 1.906 60 57 24 141 Agustus 2.360 97 89 79 265 September 1.825 55 62 43 160 Oktober 2.233 89 92 70 251 November 2.626 90 87 69 246 Desember 2.045 47 49 37 133 Januari 2.460 66 59 27 152 Februari 2.390 60 48 54 172 Maret 2.029 53 42 14 109 Sumber : PT Industri Karet Nusantara Universitas Sumatera Utara Jenis kecacatan yang terjadi pada proses produksi packing sterilizer pada Tabel 1.2. adalah gembung, bengkok dan tekor. Packing sterilizer yang mengalami kecacatan biasanya terjadi pada proses vulkanisasi, proses pencetakan dan proses pemanasan packing sterilizer. Temperatur pemanasan, tekanan mesin press serta lama pendinginan mempengaruhi hasil dari produk packing sterilizer. Packing sterilizer bengkok terjadi pada proses vulkanisasi, dimana terdapat bagian yang tidak rata pada lembaran packing sterilizer yang disebabkan karena tekanan mesin press yang tidak stabil. Bagian yang tidak rata tersebut dibuang dengan cara dipotong sesuai ukuran standar paking sterilizer. Lembaran packing sterilizer memiliki ukuran 50cm x 50cm. Satu lembar packing sterilizer akan menghasilkan 8 unit packing sterilizer dengan ukuran standar masing- masing sebesar 6,25cm x 50cm. Packing sterilizer bengkok juga dapat terjadi pada saat proses pencetakan yaitu pada saat pemotongan lembaran packing sterilizer dikarenakan proses pendinginan lembaran packing sterilizer belum sempurna dan pada saat pemanasan packing sterilizer dikarenakan suhu pada proses pemanasan tidak stabil. Packing sterilizer tekor terjadi pada proses pencetakan yaitu pada saat pemotongan lembaran packing sterilizer dimana terdapat ukuran packing sterilizer kurang dari ukuran yang ditetapkan. Packing sterilizer gembung terjadi pada proses pemanasan yang dikarenakan suhu pada proses pemanasan tidak stabil dan cetakan yang terkadang tidak sesuai. Packing sterilizer gembung juga dapat terjadi pada saat proses pendinginan lembaran packing sterilizer dikarenakan proses pendinginan Universitas Sumatera Utara lembaran packing sterilizer terlalu lama sehingga mengakibatkan lembaran packing sterilizer bereaksi dengan udara. . Packing sterilizer diperiksa kualitasnya oleh operator masing-masing proses dan setiap satu jam kualitas packing sterilizer diperiksa oleh bagian quality control . Gambar kecacatan packing sterilizer dapat dilihat pada Gambar 1.2. dan Gambar 1.3. Gambar 1.2. Packing Sterilizer Bengkok Gambar 1.3. Packing Sterilizer Gembung Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suseno dan Sawaludin April,2013 mengenai analisis produksi pada mesin speed di PT Industri Sandang Nusantara menggunakan metode Taguchi dengan cara melakukan konfigurasi mesin yang tepat ternyata dapat mengurangi persentase kecacatan yang mencapai 7. Berdasarkan loss function, perbaikan yang didapat adalah terjadi penurunan tingkat kerugian sebesar 67,30 dan total loss function mengalami penurunan dari 15300 menjadi 5300. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan oleh Diana Fitri April,2015 mengenai usulan perbaikan kualitas pada produk isolator di PT Inti Pindad Mitra Sejati, dimana PT IPMS telah melakukan perbaikan dalam proses produksi, namun perbaikan tersebut masih belum mengurangi jumlah cacat secara signifikan, sehingga perlu diidentifikasi lebih lanjut akar dari akar dari potential cause dengan menggunakan Fault Tree Analysis FTA. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh 8 potential cause yang perlu diidentifikasi lebih lanjut. Usulan perbaikan untuk akar dari potential cause diperoleh berdasarkan nilai probabilitas terbesar yaitu pada potential cause tidak adanya pemeriksaan mattres secara berkala. Berdasarkan kedua penelitian diatas, maka peneliti mencoba melakukan penyelesaian permasalahan pada perbaikan kualitas packing sterilizer dengan metode Taguchi dan Fault Tree Analysis FTA.

1.2. Perumusan Masalah