menggunakan sumber-sumber yang ada. PT. Industri Karet Nusantara bergerak dalam pengolahan lateks menjadi Rubber Article packing sterilizer. Proses
pembuatan packing sterilizer sebagai suatu produk jadi dari pabrik karet dapat diuraikan dalam subbab berikut ini.
2.5.1. Standar Mutu Produk
Produk yang dihasilkan dari pengolahan karet alam yang dilakukan memiliki standar mutu produk berdasarkan ISO 9002 untuk kegiatan manufaktur
dan ISO 14000 untuk kebijakan pemakaian sumber daya alam dan penanganan terhadap lingkungan. Sasaran mutu produksinya adalah sebagai berikut :
1. A-grade
, yaitu mutu produksi yang bernilai tinggi. Spesifikasi mutu produksi ini adalah 92,50 - 100 produk dalam keadaan baik, yaitu masuk dalam
kelayakan sifat fisika. 2.
B-grade, yaitu mutu produksi yang tidak baik, namun pelanggan tetap
menerima produk tersebut. Produk tersebut memiliki nilai spesifikasi mutu minimal 3,10 dalam keadaan baik, yaitu tidak memenuhi semua sifat fisika.
3. Wastage,
yaitu mutu produksi yang tidak baik dan tidak diterima oleh pelanggan. Spesifikasi wastage yaitu tidak memenuhi sifat fisika. Dalam hal
ini wastage ini dapat digunakan kembali sebagai campuran bahan baku pada proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Bahan yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam proses pengolahan packing sterilizer ini dibagi dalam tiga jenis yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang ikut dalam proses produksi hingga menjadi produk akhir. Bahan baku yang digunakan adalah karet alam, yaitu
centrifuged lateks, dengan kadar DRC Dry Rubber Content 60. Bahan
baku lateks yang diperoleh berasal dari kebun PTPN III Rambutan, Tebing Tinggi.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah: a.
Plastik, kemasan yang digunakan plastik transparan tebal yang berukuran besar.
b. Seal tape,
merupakan bahan yang berfungsi sebagai perekat pada plastik. c.
Pewarna, yaitu mikrossol blak 2B. d.
Elastomer, merupakan karet sintetis yang digunakan untuk menambah sifat elastis produk.
e. Stabilisator, berfungsi untuk menstabilkan lateks. Zat kimia yang
digunakan sebagai stabilisator adalah KOH 30 dan Potasium Oleat 20.
Universitas Sumatera Utara
f. Vulkanisir
, berfungsi untuk mengikat ion-ion packing sterilizer sehingga zat-zat yang ada menyatu. Sulfur 60 berfungsi mengikat ion-ion pada
packing sterilizer mengeraskan packing sterilizer.
g. Activator,
berfungsi untuk mengaktifkan lateks. Zat activator yang digunakan adalah ZnO 60.
h. Anti Oksidan, berfungsi untuk membunuh kuman-kuman agar lateks tidak
cepat mengalami pembusukan atau cepat rusak. Zat kimia yang digunakan adalah wingstay-1 dan Sunproof 50.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong
yang digunakan adalah : a.
Demin water , merupakan bahan penolong paling utama dalam pembuatan
compound packing sterilizer . Misalnya untuk membersihkan former
sebagai pendingin dan juga campuran bahan kimia.
2.5.3. Uraian Proses Produksi