BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Defenisi Kualitas
Menurut Juran, kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk fitness for use untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Crosby menyatakan, bahwa kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki
kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.
Deming menyatakan, bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Deming mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan kebutuhan
pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar – benar dapat memahami apa yang
dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan. Garvin dan Davis menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, manusiatenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau
konsumen. Meskipun tiada ada defenisi mengenai kualitas yang diterima secara
universal, namun dari beberapa definisi diatas terdapat beberapa persamaan, yaitu elemen
– elemen sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
c. Kualitas merupakam kondisi yang selalu berubah.
3.2. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah teknik dan kegiatan yang digunakan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk.
Pengendalian kualitas mengintegrasikan hubungan antara teknik dan kegiatan sebagai berikut:
1. Spesifikasi yang dibutuhkan.
2. Desain produk untuk memenuhi spesifikasi.
3. Produksi atau instalasi untuk memenuhi keseluruhan tujuan dari spesifikasi.
4. Inspeksi untuk menentukan kesesuaian spesifikasi.
5. Tinjauan kembali dari penggunaan informasi untuk perbaikan spesifikasi jika
diperlukan. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk peningkatan kualitas secara terus
menerus.
3.3. Rekayasa Kualitas