commit to user
39
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1. Hubungan Kompensasi dan Kinerja
Dengan  dijalankannya  sistem  pemberian  kompensasi  yang  adil  dan baik,  maka  diharapkan  akan  dapat  mendorong  karyawan  organisasi  untuk
meningkatkan  kinerjanya.  Apabila  sistem  evaluasi  kinerja  pada  suatu organisasi dapat menggambarkan usaha dan pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawannya  dengan  baik,  maka  akan  terlihat  perbedaan  hasil  kerja  antara karyawan satu dengan yang lain. Dengan demikian karyawan akan berusaha
untuk  meningkatkan  kinerjanya  karena  semakin  bagus  kinerjanya  maka karyawan  tersebut  akan  memperoleh  imbalan  kompensasi  yang  lebih  baik
dibandingkan dengan karyawan lain. Lazear  1996  meneliti  dampak  dari  perubahan  sistem  kompensasi
pada  perusahaan  Autoglass.  Sistem  pemberian  kompensasi  dirubah  dari sistem  pembayaran  berdasarkan  jam  kerja  menjadi  sistem  pembayaran
kompensasi  berdasarkan  satuan  unit  yang  dihasilkan.  Perubahan  sistem tersebut  diharapkan  dapat  menarik  semangat  dan  usaha  karyawan  agar
bekerja  dengan  lebih  giat  sehingga  produktivitas  meningkat.  Hasilnya adalah  produktivitas  dan  kinerja  karyawan  meningkat  drastis  hingga  20
sampai 60 persen dari tingkat produktivitas sebelumnya. Gachter  dan  Falk  2000  meneliti  tentang  empat  solusi  yang
digunakan  untuk  mengatasi  inefisiensi  dalam  perusahaan  yang  muncul akibat  dari  kontrak  yang  tidak  lengkap.  Empat  solusi  tersebut  yaitu  timbal
balik,  repeated  game  effects,  pengakuan  sosial,  serta  kontrak  insentif.
commit to user
40 Hasilnya  adalah  untuk  game  effect  dan  pengakuan  sosial  kepada  karyawan
tidak mengatasi inefisiensi yang ada. Sedangkan dengan adanya timbal balik dan  kontrak  kompensasi  kepada  karyawan  dapat  mengurangi  inefisiensi
yang terjadi, dengan kata lain karyawan menjadi lebih produktif. Lee  et  al  2005  meneliti  tentang  pengaruh  perubahan  kompensasi
terhadap  kinerja  karyawan,  recruitment  karyawan  dan  keinginan  untuk mengundurkan  diri  dari  pekerjaan.  Hasilnya  ditemukan  bahwa  karyawan
yang  memiliki  kinerja  yang  tinggi  dipengaruhi  oleh  adanya  kompensasi. Hasil lainnya ditemukan bahwa semakin karyawan merasa dirugikan akibat
kompensasi  yang  tidak  adil,  semakin  besar  keinginan  karyawan  tersebut untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
Siagian  2005  dalam  thesisnya  yang  mengambil  sampel  di  sebuah Kantor  Pelayanan  Pajak  KPP  menyimpulkan  bahwa  kompensasi  yang
diberikan  mempunyai  hubungan  positif  yang  signifikan  dengan  kinerja pegawai.  Hal  ini  berarti  semakin  besar  kompensasi  yang  diterima,  maka
semakin tinggi pula kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Guo, Hou dan Yang 2006 bertujuan
untuk  menyelidiki  kinerja  relatif  perusahaan  dengan  skema  kompensasi berbasis ekuitas dengan menggunakan pendekatan regresi panel di Taiwan.
Penelitian ini menemukan bahwa di Taiwan menunjukkan terdapat asosiasi positif  antara  jumlah  bonus  saham  dan  kinerja  operasi  perusahaan.  Hal  ini
juga  menegaskan  bahwa  perusahaan  dengan  ukuran  yang  lebih  besar  dan
commit to user
41 perusahaan  dengan  peluang  pertumbuhan  yang  tinggi  cenderung
mengadopsi saham bonus. Dalam  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Damayanthi  dan  Wahyuddin
2006,  menyatakan  bahwa  variabel  kompensasi,  pendidikan  dan  senioritas berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  produktivitas  kerja.  Penelitian  ini
juga menyimpulkan bahwa variabel kompensasi mempunyai pengaruh yang paling dominan dibanding variabel lainnya, disusul variabel pendidikan dan
senioritas. Walker  et  al  2008,  dalam  penelitiannya  yang  menggunakan  sampel
perusahaan  Fortune,  mengemukakan  hipotesis  bahwa  dewan  direksi memasukkan penilaian seseorang dalam rangka mengevaluasi kinerja CEO.
Hasil  dari  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  hipotesis  diterima  dan penilaian  seseorang  sangat  penting  dalam  mengevaluasi  dan  memberikan
imbalan atas kinerja CEO. Farmer  2008  meneliti  hubungan  antara  kompensasi  yang  diterima
oleh  CEO  perusahaan  di  Amerika  Serikat  dan  Inggris  dengan  kinerja perusahaan.  Hasilnya  adalah  kompensasi  secara  positif  dan  signifikan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil  penelitian  Kwak  dan  Lee  2009  menemukan  bukti  bahwa
kompensasi  pelengkap  memiliki  hubungan  signifikan  baik  positif  maupun negatif dengan kinerja.
commit to user
42 Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian tersebut, maka hipotesis  yang
diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Kompensasi  mempunyai pengaruh terhadap kinerja
2. Hubungan  antara  Kompensasi  dan  Kinerja  yang  Dimoderasi  oleh