Keterangan: t = Koefisien t
hitung
1
x
= Mean n-Gain mengelompokkanmengkomunikasikan kelas eksperimen
2
x
= Mean n-Gain mengelompokkanmengkomunikasikan kelas kontrol
2 1
s
= Varians kelas eksperimen
2 2
s
= Varians kelas kontrol
2
s
= Varians kedua kelas
1
n
= Jumlah sampel kelas eksperimen
2
n
= Jumlah sampel kelas kontrol dengan kriteria pengujian terima Ho jika t
hitung
≤ t
tabel
dan tolak Ho jika mempunyai harga-harga lain.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran problem solving efektif dalam meningkatkan keterampilan
mengelompokkan siswa dibandingkan pembelajaran kovensional pada materi
pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit serta redoks.
2. Pembelajaran problem solving efektif dalam meningkatkan keterampilan
mengkomunikasikan siswa dibandingkan pembelajaran konvensional pada
materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit serta redoks.
3. Model pembelajaran problem solvingefektif dalam meningkatkan keterampilan
mengelompokkan dan mengkomunikasikan pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit serta redoks dikarenakan pada setiap tahapannya
dapat melatih keterampilan mengelompokkan dan mengkomunikasikan terutama pada tahapan menguji kebenaran jawaban sementara, siswa diarahkan
untuk mengelompokkan zat-zat berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang diamati. Pada tahap menarik kesimpulan, siswa dilatih untuk
mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok kepada teman-teman kelompok lain. Melalui presentasi akan terjalin komunikasi dan interaksi
berbagi pendapat. Sehingga dapat meningkatkan keterampilan mengkomunikasikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa :
1. Pembelajaran model problem solving dapat dipertimbangkan dalam pembela-
jaran kimia, terutama pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit serta redoks karena terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan mengelom-
pokkan dan mengkomunikasikan siswa. 2.
Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian hendaknya lebih memperhatikan pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran lebih maksimal dan dapat menyediakan berbagai sumber dan sarana belajar bagi siswa agar dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya
untuk memecahkan masalah yang ada..
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Depdiknas. 2003. Pendekatan Konstektual Contextual teaching and Learning CTL
. Ditjen Dikdasmen. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.
Jakarta. Djamarah dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif . Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Harefa, A. 2009. Rangkuman dan Sumber Soal Kimia SMA. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Refika
Aditama. Bandung. Lidiawati. 2011. Efektivitas Penerapan Metode Problem Solving Dalam
Meningkatkan Keterampilan Mengkomunikasikan dan Penguasaan Konsep Koloid Skripsi. FKIP Unila. Bandar Lampung.
Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Nessinta, N. 2010. Penerapan Metode Problem Solving Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa Skripsi. FKIP Unila.
Bandar Lampung. Permana, I. 2009. Memahami Kimia Untuk SMAMA Kelas X. Departemen
Pendidikan Indonesia. Jakarta. Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas I Jilid 1B. Erlangga. Jakarta.