Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

dengan sesekali praktikum atau demonstrasi pada materi pokok-materi pokok tertentu dengan menggunakan LKS yang biasa digunakan di sekolah tersebut. 4. Indikator keterampilan mengelompokkan dalam penelitian ini merupakan indikator dalam keterampilan proses sains tingkat dasar yang meliputi kemam- puan mencari perbedaan dan persamaan membandingkan, mengontraskan ciri- ciri, serta mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan. 5. Indikator keterampilan mengkomunikasikan yang diamati dan diukur dalam penelitian ini adalah 1 mengubah data narasi ke dalam bentuk tabel, dan 2 mengubah data dalam bentuk tabel ke dalam bentuk narasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Pembelajaran Konstruktivisme Menurut Glasersfeld Komalasari, 2010 konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil kons- truksi bentukan kita sendiri. Glasersfeld menegaskan bahwa pengetahuan bu- kanlah suatu tiruan atau gambaran dari kenyataan realitas yang ada. Pengetahu- an adalah ciptaan manusia yang dikontruksikan dari pengalaman yang dialaminya yang diakibatkan dari suatu kontruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseo- rang. Seseorang membentuk skema, kategori, konsep, dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan. Para kontruktivis percaya bahwa pengeta- huan itu tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru kepada siswa. Menurut Lorsbach dan Tobin Komalasari, 2010, siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. Dalam proses kontruksi itu, menurut Glasersfeld Komalasari, 2010 diperlukan beberapa kemampuan sebagai berikut: 1. Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman. Kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman sangat penting karena pengetahuan dibentuk berdasarkan interaksi dengan pengalaman-pengalaman tersebut. 2. Kemampuan membandingkan, dan mengambil keputusan mengenai per- samaan dan perbedaan. Kemampuan membandingkan sangat penting un- tuk dapat menarik sifat yang lebih umum dari pengalaman-pengalaman

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN NONELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT SERTA REDOKS

0 3 56

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENGELOMPOKKAN

0 9 33

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA DAN MENYIMPULKAN PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 10 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PREDIKSI DAN INFERENSI PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT SERTA REDOKS

2 45 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKANKETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN INFERENSI

0 7 47

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENYIMPULKAN

0 6 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DISERTAI MEDIA ANIMASI PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN DAN PENGUASAAN KONSEP

1 28 56

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

1 17 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR DAN MEMBERIKAN PENJELASAN LANJUT PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 3 43

EFEKTIVITAS MODEL PLGI PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENYIMPULKAN

1 14 49