Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan rencana penelitian yang dipakai peneliti sebagai pedoman melakukan
proses penelitian. Oleh karena itu, membuat desain penelitian sangat penting agar dalam melaksanakan penelitian yang terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Menurut Sugiyono 2010:30 penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
“1. Rumusan Masalah, 2. Landasan Teori,
3. Perumusan Hipotesis, 4. Pengumpulan Data
a. Populasi dan Sampel b. Instrumen Penelitian,
5. Analisis Data, 6. Kesimpulan dan Saran”.
Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan di cari jawabanya
melalui pengumpulan data. Berikut rumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaiamana perencanaan pajak terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
badan pada KPP Cimahi. 2. Bagaimana pelaksanaan Self Assessment System terhadap tingkat kepatuhan
Wajib Pajak pada KPP Cimahi. Bagaimana Perencanaan Pajak dan Self Asessment System terhadap tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Cimahi.
2. Landasan Teori Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara maka, peneliti
dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Pemahaman pada teori mempunyai tujuan
untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk memjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan
menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. 3. Perumusan Hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah analisis aspek perencanaan pajak dan pelaksanaan self assessment system pada kepatuhan
wajib pajak badan. 4. Pengumpulan Data
Hipotesis masih merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarnya secara empiris atau nyata. Untuk itu peneliti harus melakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan denga 2 cara, yaitu: a. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah wajib
pajak badan. Maka sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan.
b. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam, maka harus digunakan alat ukur yang baik.
Alat ukur dalam penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang sudah diamati. Secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah variabel bebas variabel independen, yaitu perencanaan pajak
dan self assessment system sebagai variabel X
1
dan X
2
dan variabel terikat variabel dependen, yaitu kepatuhan wajib pajak badan sebagai variabel
Y. 5. Analisis Data
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, untuk menguji adanya hubungan penerapan perecanaan pajak X
1
dan pelaksanaan self assessment system X
2
yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak badan variabel dependen Y di wilayah KPP Cimahi.
6. Kesimpulan dan Saran Dari periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.
Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Yang Digunakan
Unit Analisis Time
Horizon
T – 1 Descriptive
Decriptive dan Survey Perencanaan Pajak
Cross Sectiona
l
T – 2 Descriptive
Decriptive dan Survey Self Assessment
System Cross
Sectiona l
T – 3,4,5 Descriptive
Descriptive dan Survey Kepatuhan Wajib
Pajak Badan Cross
Sectiona l
Sumber: Umi Narimawati, 2010:31
3.3 Operasional Variabel
Dalam melakukan penelitain terlebih dahulu harus menentukan operasional variabel agar dapat memeprmudah dalam melaksanakan penelitian, adapan pengertian
operasional variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69 adalah sebagai berikut : “Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct,
sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran
construct yang lebih baik”. Operasional variabel diperlukan untuk menentukan dimensi, indicator dan
skal dari variabel yang terkati dalam penelitian ini adapun variabel yang terkait dalam penelitian ini yatitu:
Menurut Sugiyono 2010:38, menyatakan bahwa variabel adalah sebagai berikut:
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu variabel X
1
sebagai independen perencanaan pajak, X
2
Self Assessment System pada variabel Y sebagai dependen Kepatuhan wajib pajak.
Selain itu ada penjelasan yaitu :
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel
Dimensi Indikator
skala
Perencanaan Pajak X
1
Langkah awal dalam manajemen pajak.
Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap
peraturan perpajakan
agar dapat diseleksi jenis tindakan
penghematan pajak yang akan
dilakukan. Erly Suandy: 2008:
6 a.
Motivasi dilakukanya
perencanaan pajak
1. Kebijakan perpajakan
2. Undang-undang perpajakan
3. Administrasi perpajakan. Erly
Suandy 2008: 11
Ordinal b. Tahapan
dalam membuat
perencanaan pajak
1. Menganalisis informasi yang ada
2. Mambuat satu atau lebih model
kemungkinan jumlah pajak
3. Mengevaluasi perencanaan pajak
4. Mencari kelemahan dan
memperbaiki kembali rencana
pajak
5. Memutakhirkan rencana pajak.
Erly Suandy 2008:13-24
Self Assessment
System X
2
Menurut Siti Kurnia Rahayu 2009:101-
102 adalah : “Self assessment system
mewajibkan segala macamnya dalam
rangka usaha pemenuhan
kewajiban perpajakan harus
dilakukan sendiri oleh wajib pajak.
Kewajiban Wajib Pajak dalam rangka
pemenuhan kewajiban
perpajakan”. c.
Kewajiban Wajib Pajak
dalam self
assesment system
1. Mendaftarkan diri ke kantor
pelayanan pajak 2. Menghitung pajak
oleh wajib pajak 3. Membayar pajak
dilakukan sendiri oleh wajib pajak
4. Pelaporan dilakukan wajib
pajak. Siti Kurnia 2010:101
Ordinal
Kepatuhan Wajib Pajak
Y Suatu keadaan
dimana wajib pajak memenuhi
kewajiban secara formal sesuai
dengan ketentuan Undang-undang
perpajakan Siti Kurnia
Rahayu: 2009: 138 d.
Situasi yang mencermink
n kepatuhan
dan kesadaran
Pemenuhan kewajiban
perpajakan 1.
WP paham semua ketentuan pajak
2. Mengisi formulir pajak dengan
lengkap dan benar. 3. Menghitung
jumlah pajak yang terutang dengan
benar.
4. Membayar pajak yang terutang
dengan tepat waktu.
5. Melaporkan pajak tepat waktu.
6. Tidak menunggak pajak.
7. Tidak dijatuhi hukuman.
8. Menyelenggarakan pembukuan. Siti
Kurnia Rahayu 2009
Ordinal
Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Umi Narimawati 2007:53 mendefinisikan sekala ordinal adalah sebagai
berikut : “Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relative
karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu”. Berdasarkan pengertian di atas, maka skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memebrikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel tersebut diakur dengan menggunkan intrumen pengukur dalam
bentuk kuisioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan.
3.4 Sumber Data
Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan terdapat beberapa metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan antara lain agar
mempermudah dalam penelitian mengambil suatu pengumpulan data yaitu: Pengertian data primer menurut Umi Narimawati,SE.,M.Si 2008;98 dalam
bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa:
“Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data
ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan
sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data”.
3.5 Alat Ukur Penelitian
3.6 Populasi dan Penarikan Sample
1. Populasi
“Pengertian populasi menurut Sugiyono 2010 : 80, yaitu : populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Maka dari itu populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Cimahi yang berdomisili di cimahi sebanyak
100 perusahan dan wajib pajak tersebut dijadikan sebagai responden untuk dijadikan sampel dengan melanjutkan kepada hasil penelitian yang akan di uji.
2. Sampel
Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono 2010 : 81, yaitu : ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik probabilitas sampling.
Menurut Sugiyono 2010 : 82 pengertian Probabilitas Sampling yaitu : “Probabilitas Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Adapun cara pengambilan sampel ini disajikan dengan cara
simple random sampling”.
Menurut Sugiyono 2010:82 simple random sampling adalah : ”Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis, maka
sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 wajib pajak badan yang melakukan perencanaan pajak di wilayah Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Cimahi . Dengan menggunakan rumus dari Hair, et. al. 2006 dengan penetapan
sampel yang digunakan yaitu : n = 15 sd 20 x k = 15 - 20 x 3 = 45 – 60 responden
Keterangan : n = sampel konsumen yang dijadikan responden
k = variabel penelitian yang digunakan 15 – 20 = jumlah observer menurut pendapat Hair
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah probabilitas sampling dimana sampel di dasarkan atas populasi pada satu Kantor Pelayanan Pajak
Cimahi. Maka dari itu dari 100 wajib pajak yang disebarkan hanya menerima 60 wajib pajak badan.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data tersebut langsung dari KPP Kota Cimahi. Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara memperoleh dat dan keterangan
dalam penelitian.
1. Studi lapangan field research Studi lapangan adalah melakukan tinjauan secara langsung yang akan di teliti
untuk memperoleh data yang sebenarnya dalam memenuhi salah satu tugas metodologi penelitian yang meliputi :
Metode Observasi Pengamatan Tujuan ini dalam penerapan perencanaan pajak dan pelaksanaan self
assessment system terhadap kepatuhan wajib pajak badan. 2. Studi Kepustakaan library research
3. Kuesioner Pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun sedemikian
rupa dan ditunjukkan kepada responden berkaitan dengan masalah penelitian. 4. Penelitian pustaka adalah penelitian yang dimaksudkan mempelajari serta
mengumpulkan teori teori yang sesuai dengan pembahasan guna dijadikan dasar pengumpulan penilaian dan perbandingan dari penelitian yang telah
dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan peninjauan terhadap buku buku di perpustakaan yang
berkaitan dari judul yang di ambil, dan catatan kuliah dengan metode ini akan memperoleh gambaran atau pandangan mengenai penerapan perencanaan
pajak dan pelaksanaan self assessment system terhadap kepatuhan wajib pajak badan yang pada KPP Cimahi.