pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance
inflation factors VIF sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas.
Tabel 4.30 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perencanaan
,973 1,028
Sas ,973
1,028 a. Dependent Variable: kepatuhanY
Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh seperti terlihat pada tabel 4.31 diatas menunjukkan tidak ada korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas,
karena nilai VIF dari kedua variabel bebas masih lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara kedua variabel tersebut antara
lain perencanaan pajak dan self assessment system. Karena ketiga asumsi regressi sudah terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi model regressi sudah
memenuhi syarat BLUE best linear unbias estimation sehingga dapat dikatakan bahwa kesimpulan yang diperoleh dari model regresi sudah menggambarkan keadaan
yang sebenarnya.
4.1.4.2 Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan
Diduga perencanaan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, karena dugaan tersebut peneliti menetapkan hipotesisi penelitian untuk pengujian dua
pihak dengan rumusan hipotesis statistic sebagai berikut : Ho
2
.
= 0: Pengaruh perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap tingkat
kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Cimahi. Ha
2
.
0: Pengaruh perencanan pajak berpengaruh terhadap total kepatuhan
Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Cimahi. Berdasarkan keluaran software SPSS seperti terlihat pada Tabel 4.32
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 6,471 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t
hitung
6,471 lebih besar dari t
tabel
1,672 maka pada tingkat kekeliruan 5 diputuskan untuk menolak H
02
sehingga Ha
2
diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa pengaruh perencanaan pajak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Cimahi. Secara visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh
pengaruh perencanaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat pada grafik berikut
Gambar 4.6 Daerah penerimaan dan penolakan Ho pada uji pengaruh perencanaan pajak
terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak
Pada gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa t
hitung
sebesar 6,471 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa pengaruh perencanaan pajak secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Cimahi.
Tabel 4.32 Koefisien Korelasi Parsial Pengaruh Perencanaan Pajak Dengan Kepatuhan
Wajib Pajak
Correlations
Control Variables kepatuhan
perencanaan
sas Kepatuhan
Correlation 1,000
,651 Significance 2-tailed
. ,000
Df 57
Perencanaan Correlation
,651 1,000
Significance 2-tailed ,000
. Df
57
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
t
0,975;97
= 1,672 -t
0,975;97
= -1,672 t
hitung
=6,471