Desain Penelitian Metode Penelitian

pajak badan. Maka sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan. b. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam, maka harus digunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang sudah diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah variabel bebas variabel independen, yaitu perencanaan pajak dan self assessment system sebagai variabel X 1 dan X 2 dan variabel terikat variabel dependen, yaitu kepatuhan wajib pajak badan sebagai variabel Y. 5. Analisis Data Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, untuk menguji adanya hubungan penerapan perecanaan pajak X 1 dan pelaksanaan self assessment system X 2 yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak badan variabel dependen Y di wilayah KPP Cimahi. 6. Kesimpulan dan Saran Dari periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Yang Digunakan Unit Analisis Time Horizon T – 1 Descriptive Decriptive dan Survey Perencanaan Pajak Cross Sectiona l T – 2 Descriptive Decriptive dan Survey Self Assessment System Cross Sectiona l T – 3,4,5 Descriptive Descriptive dan Survey Kepatuhan Wajib Pajak Badan Cross Sectiona l Sumber: Umi Narimawati, 2010:31

3.3 Operasional Variabel

Dalam melakukan penelitain terlebih dahulu harus menentukan operasional variabel agar dapat memeprmudah dalam melaksanakan penelitian, adapan pengertian operasional variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69 adalah sebagai berikut : “Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”. Operasional variabel diperlukan untuk menentukan dimensi, indicator dan skal dari variabel yang terkati dalam penelitian ini adapun variabel yang terkait dalam penelitian ini yatitu: Menurut Sugiyono 2010:38, menyatakan bahwa variabel adalah sebagai berikut: “Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu variabel X 1 sebagai independen perencanaan pajak, X 2 Self Assessment System pada variabel Y sebagai dependen Kepatuhan wajib pajak. Selain itu ada penjelasan yaitu : Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator skala Perencanaan Pajak X 1 Langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Erly Suandy: 2008: 6 a. Motivasi dilakukanya perencanaan pajak 1. Kebijakan perpajakan 2. Undang-undang perpajakan 3. Administrasi perpajakan. Erly Suandy 2008: 11 Ordinal b. Tahapan dalam membuat perencanaan pajak 1. Menganalisis informasi yang ada 2. Mambuat satu atau lebih model kemungkinan jumlah pajak 3. Mengevaluasi perencanaan pajak 4. Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak 5. Memutakhirkan rencana pajak. Erly Suandy 2008:13-24 Self Assessment System X 2 Menurut Siti Kurnia Rahayu 2009:101- 102 adalah : “Self assessment system mewajibkan segala macamnya dalam rangka usaha pemenuhan kewajiban perpajakan harus dilakukan sendiri oleh wajib pajak. Kewajiban Wajib Pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan”. c. Kewajiban Wajib Pajak dalam self assesment system 1. Mendaftarkan diri ke kantor pelayanan pajak 2. Menghitung pajak oleh wajib pajak 3. Membayar pajak dilakukan sendiri oleh wajib pajak 4. Pelaporan dilakukan wajib pajak. Siti Kurnia 2010:101 Ordinal Kepatuhan Wajib Pajak Y Suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan Undang-undang perpajakan Siti Kurnia Rahayu: 2009: 138 d. Situasi yang mencermink n kepatuhan dan kesadaran Pemenuhan kewajiban perpajakan 1. WP paham semua ketentuan pajak 2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan benar. 3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar. 4. Membayar pajak yang terutang dengan tepat waktu. 5. Melaporkan pajak tepat waktu. 6. Tidak menunggak pajak. 7. Tidak dijatuhi hukuman. 8. Menyelenggarakan pembukuan. Siti Kurnia Rahayu 2009 Ordinal Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Umi Narimawati 2007:53 mendefinisikan sekala ordinal adalah sebagai berikut : “Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relative karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu”. Berdasarkan pengertian di atas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memebrikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel tersebut diakur dengan menggunkan intrumen pengukur dalam bentuk kuisioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan.

3.4 Sumber Data

Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan terdapat beberapa metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan antara lain agar mempermudah dalam penelitian mengambil suatu pengumpulan data yaitu: Pengertian data primer menurut Umi Narimawati,SE.,M.Si 2008;98 dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data”.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan PenyuluhanDalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib PajakUntuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 72 67

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 70 56

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

6 87 59

Pengaruh Tingkat Moral Pajak dan Pelaksanaan Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon)

5 28 71

PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM OLEH WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI

0 3 14

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT.

0 3 26