Uji t Uji Gain Ternormalisasi

4.2.2.2 Uji Kesamaan Varians Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel yang diambil dalam penelitianmempunyai varians yang sama atau tidak. Pengujian kesamaan varians, hipotesis statistik yang diuji adalah : Hasil uji homogenitas data dapat diperoleh dengan taraf signifikasi α=5 menurut Sudjana 2005:250, menggunakan rumus: F hitung = Apabila nilai F hitung lebih besar dari taraf kesalahan, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh mempunyai varians yang homogen. Perhitungan analisis uji homogenitas diperoleh F hitung = 2,6733, dengan taraf signifikasi 5 dengan dk = 18 – 1 = 17 diperoleh F tabel = 4,0237. Melihat tersebut, hasil perhitungan F hitung F tabel maka F hitung berada pada daerah penerimaan H . Maka diperoleh kesimpulan bahwa pre test dan post test mempunyai varians yang homogen perhitungan selengkapnya pada lampiran 35.

4.2.3 Uji Hipotesis

4.2.3.1 Uji t

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan rata- rata hasil pre-test dan pots- test. Setelah dianalisis data hasil pre test dan post test berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, kemudian dilakukan uji signifikasi menggunakan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya efektivitas. Kriteria yang digunakan adalah Ho ditolak jika . Perhitungan hasil analisis uji t yang diperoleh = 4,06 , sedangkan dengan α = 5 dan dk= 18 – 1 = 17, diperoleh = 2,11. Melihat hasil perhitungan tersebut, , maka Ho ditolak.Kesimpulan yang diperoleh yaitu ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test dan perbedaan tersebut adalah ada efektivitas.

4.2.3.2 Uji Gain Ternormalisasi

Uji rata-rata gain ternormalisasi digunakan untuk mencari seberapa besar peningkatan dari data hasil pre test dan post test.Rumus gain ternormalisasi atau disebut faktor g atau Hake menurut Savinainen dan Scott sebagaimana dikutip Wiyanto 2008: 27-28yaitu: Perhitungan uji gain, diperoleh hasil g sebesar 0,56. Kriteria besarnya faktor g apabila 0,3g 0,7 maka masuk dalam kategori sedang. Nilai g yang diperoleh kurang dari 0,7 yaitu 0,56, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kriteria sedang perhitungan uji rata-rata gain pada lampiran 37. Gambar 4.2 Grafik Uji Gain Ternormalisasi 20 40 60 80 100 Pre-test 57,71 Post-test 81,25 Gain 0,56

4.3 Pembahasan

4.3.1 Penyusunan dan Validitas Modul Keterampilan Dasar Menjahit

Modul disusun dengan dasar analisis kebutuhan modul menurut Daryanto 2013:17, yaitu 1 menetapkan satuan program yang akan menjadi batas atau lingkup kegiatan atau waktu program yang akan disusun ke dalam modul; 2 memeriksa rambu-rambu operasional seperti silabus dan RPP; 3 identifikasi dan menganalisis standar kompetensi yang akan disusun ke dalam modul; 4 menyusun satuan unit bahan belajar yang mewadahi materi yang akan diberikan; 5 mengidentifikasi materi yang perlu diajarkan; 6 menyusun modul sesuai prioritas kebutuhan. Setelah modul selesai disusun, kemudian dihitung validitas kelayakannya sebagai media pembelajaran menggunakan pendapat ahli expert judgement Widoyoko, 2015:146. Hasil yang diperoleh dari perhitungan rata-rata validator ahli media sebesar 3,55. Melihat perhitungan tersebut, media dikategorikan sangat baik SB karena berada pada rentang nilai 3,10-4,00. Menurut pendapat ahli media, modul layak digunakan dengan sedikit perbaikan pada ilustrasi dan materi urutan langkah kerja menjahit. Hasil yang diperoleh dari rata-rata 2 dua orang ahli materi yaitu, rata-rata validator 2 sebesar 3,25, dan rata-rata validator 3 sebesar 3,62. Perhitungan hasil rata-rata total penilaian ahli materi sebesar 3,43. Melihat hasil tersebut, materi dalam modul dikategorikan sangat baik SB karena berada pada rentang nilai 3,10-4,00. Menurut pendapat para ahli materi, materi dalam modul layak untuk digunakan dengan sedikit perbaikan.