2.1.4.2 Kurikulum dan Standar Kompetensi Lulusan Tata Busana
Pembelajaran dikatakan efektif apabila melalui proses tersebut peserta didikdapat menambah pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran di sini mempunyai peran yang penting selama proses pembelajaran.
Pembelajaran pada tata busana mempunyai tujuan yaitu: 1 menjadi seorang pembuat pakaian yang professional; 2 menjadi pengusaha yang handal;
3 mengikuti, mengembangkan dan menguasai bidang keahlian menjahit melalui berbagai seminar, lokakarya maupun workshop; serta menguasai 4 level bidang
tata busana: asisten pembuat pakaian, pembuat pakaian, penyelia proses pembuat pakaian dan pengelola usaha pakaian. Pada penelitian ini akan difokuskan pada
satu level yaitu level dasar atau awal asisten pembuat pakaian. Berikut struktur kurikulum Menjahit Pakaian:
Tabel 2.2Struktur Kurikulum Menjahit Pakaian No
Kode Standar Kompetensi
Waktu 1.
TBS.MP01.001.01 Melaksanakan prosedur keselamatan kerja 6 Jam
2. TBS.MP02.001.01 Menjahit dengan alat jahit tangan
10 Jam 3.
TBS.MP02.001.01 Menjahit dengan mesin 1 20 Jam
4. TBS.MP02.001.01 Melakukan penyeterikaan
8 Jam 5.
TBS.MP02.001.01 Memelihara alat jahit 6 Jam
Sumber :Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal dan Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, 2009: 1
Standar kompetensi menjahit pakaian level 1, sebagai berikut: Tabel 2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menjahit Pakaian
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan
prosedur keselamatan kerja
1.1 Mengikuti prosedur keselamatan kerja di tempat kerja
1.2 Menangani situasi darurat 1.3 Menjaga standar keselamatan kerja perorangan
yang aman 2.
Menjahit dengan alat jahit tangan
2.1 Menyiapkan tempat dan alat kerja 2.2 Menggunakan alat jahit tangan
2.3 Memelihara dan menyimpan alat jahit tangan 3.
Menjahit dengan
mesin 1 3.1 Menyiapkan tempat dan alat kerja
3.2 Menyiapkan mesin jahit manual 3.3 Mengoperasikan mesin jahit
3.4 Menjahit bagian-bagian potongan pakaian 3.5 Merapikan alat dan tempat kerja
4. Melakukan
penyetrikaan 4.1 Menyiapkan tempat dan alat untuk menyetrika
4.2 Menyetrika bagian-bagian pakaian 4.3 Menyimpan pakaian
4.4 Merapikan tempat dan alat kerja 5.
Memelihara alat
jahit 5.1 Menyiapkan tempat dan alat kerja
5.2 Memelihara alat jahit, alat bantu, serta alat pendukung
5.3 Memperbaiki alat jahit, alat bantu jahit, dan alat pendukung
5.4 Menyimpan alat jahit, alat bantu jahit dan alat pendukung
5.5 Merapikan tempat dan alat kerja Sumber : Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal dan
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, 2009: 4-10
2.2 Penelitian Yang Relevan
1. Dedy Sofian, Siswanto dan Joko Sutarto. 2011. Studi Deskriptif Proses Bimbingan dan Pelatihan Keterampilan di Panti Bina Remaja Wira Adi Karya
Semarang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pada penelitian ini dilakukan pendeskripsian
mengenai proses bimbingan dan pelatihan keterampilan yang ada di Panti Pembinaan Remaja. Para anak asuh di sini diberikan beberapa pelatihan seperti
pelatihan otomotif dan menjahit. Tujuan dari proses bimbingan dan pelatihan keterampilan menjahit di sini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
khususnya dalam bidang menjahit agar anak mampu memahami potensi dan bakat yang dimiliki self understanding, dapat menerima keadaan dirinya self
acceptance, dapat mengarahkan dirinya self direction, dan mampu merealisasikan dirinya self realization. Penelitian ini baru membahas mengenai
pengelolaan pelatihan. 2. Adinda Yulia Anggraini, dan Urip Wahyuningsih. 2015. Efektifitas
Pembelajaran Menggunakan Modul Pada Mata Kuliah Teknik Alat Produksi Busana Dan K3 Mahasiswa Prodi Tata Busana.Skripsi, Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Semarang. Latar belakang pendidikan mahasiswa yang menempuh mata kuliah Teknik Alat Produksi Busana dan K3
berbeda, yaitu dari SMK dan SMA dimana mahasiswa yang berasal dari SMK relativ lebih menguasai terlebih dahulu materi tersebut dibanding mahasiswa dari
SMA. Karakteristik modul yaitu memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas diharapkan mahasiswa dapat memenuhi kompetensi yang telah