Kesimpulan yang diperoleh yaitu modul disusun berdasarkan analisis kebutuhan, kemudian dihitung validitasnya untuk melihat kelayakan modul yang
digunakan pada keterampilan menjahit.Hasil validitas yang diperoleh yaitu modul termasuk dalam kategori sangat baik SB pada penilaian media dan materi yang
terdapat di dalam modul.Pada media letak gambar dan teks setelah diperbaiki sudah sesuai dan menarik, kemudian pada materi di dalam modul sudah sesuai
dengan standar kompetensi.
4.3.2 Efektivitas Penggunaan Modul Keterampilan Dasar Menjahit
Terhadap Hasil Belajar Menjahit
Hipotesis yang telah dikemukaan pada bab II mengenai ada atau tidaknya efektivitas dianalisis menggunakan penilaian pada tiga 3 ranah yaitu: kognitif,
afektif dan psikomotorik yang dilakukan sebelum pre-test dan sesudah post- test. Penilaian pada aspek kognitif dilakukan menggunakan soal pilihan ganda
yang berbobot 30, aspek afektif menggunakan check list berbobot 30, dan aspek psikomotorik menggunakan rating scale yang berbobot 40.
Analisis dilakukan menggunakan uji t untuk mengetahui signifikasi data penelitian dari hasil pre-test dan post-test dengan kriteria yaitu: Ho ditolak jika
. Perhitungan hasil analisis uji t yang diperoleh yaitu =
4,06 = 2,11. Melihat hasil perhitungan tersebut,
, maka Ho ditolak.Kesimpulan yang diperoleh yaitu ada efektivitas antara hasil pre-test dan
post-test berupa peningkatan hasil pre-test danpost-test. Efektivitas dapat disimpulkan dengan melihat sebelumnya rata-rata nilai hasil pre-test sebesar 57,7
menjadi hasil post-test sebesar 81,25.
Melihat perhitungan di atas, dapat disimpulkan setelah diberikan modul hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan
hasil belajar peserta didik dari ketiga aspek, kognitif, afektif dan psikomotorik pada keterampilan menjahit terlihat dari mulai bertambahnya pengetahuan,
perkembangan sikap serta keterampilan mengenai cara menyiapkan tempat dan alat kerja, cara menyiapkan mesin jahit manual, mengoperasikan mesin jahit,
menjahit bagian-bagian potongan pakaian dalam materi yang diberikan produk berupa dompet, serta merapikan tempat dan alat kerja dengan mempergunakan
modul sebagai media pembelajaran. Peningkatan pada aspek psikomotorik terlihat dari perbandingan hasil jahitan pre-test dan post-test yang sebelumnya jahitan
masih berantakan menjadi teratur, dan sesuai dengan standar hasil jahitan. Peningkatan hasil belajar menjahit menggunakan modul dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yang sesuai dengan kelebihan media modul, yaitu: 1 Pada modul terdapat materi mengenai keterampilan tata busana yang disusun
secara urut dan rinci sehingga dapat mempermudah dalam memahami materi; 2 Peserta didik dapat mengulang materi dan memperbaiki kekurangan sesuai
dengan kecepatan belajar peserta didik masing-masing dengan mengerjakan latihan yang ada dalam modul;
3 Perpaduan yang menarik antara teks dan ilustrasi di dalam modul dapat menambah motivasi belajar peserta didik.
Peserta didik dapat memahami dengan mudah materi karena isi materi serta urutan langkah kerja dalam modul disampaikan dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami sertaadanya gambar yang memperjelas materi.
4.3.3 Besar Efektivitas Penggunaan Modul Keterampilan Tata Busana