Pembelajaran Kooperatif Tinjauan Pustaka

28 Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan model pembelajaran Snowball Throwing menurut Kokom Komalasari 2011: 67 ialah: a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang akan disampaikan oleh guru kepada temannya, Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, d. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit, e. Setelah siswa mendapat satu bola atau satu pertanyaan lalu diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian, f. Evaluasi dari hasil permainan tadi dan g. Penutup. Selain itu, langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing menurut Yatim Riyanto 2010: 276 adalah: a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memeberikan penjelasan tentang materi, c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya, d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit, f. Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian, g. Evaluasi, h. Penutup. Oleh karena itu, menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani 2007 dalam skripsi Hardani 2011: 19, Snowball Throwing dapat digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara 29 bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara berkelompok.

7. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation GI

kelompok investigasi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation merupakan model pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran guna memecahkan masalah melalui penelitian dan menemukan konsep melalui berbagai pengalaman, baik secara bersama antara siswa dengan siswa dalam satu kelompoknya, siswa dengan siswa dengan kelompok yang berbeda, maupun siswa dengan guru Sumarmi, 2012: 124. Model Investigasi kelompok sering dipandang sebagai model yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksananakan dalam pembelajaran. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi ataupun dalam keterampilan proses kelompok atau group cess skills Kokom Komalasari, 2011: 75. Sedangkan menurut Shlomo dan Yael Sharan dalam Robert E. Slavin 2005: 24- 25 mendefinisikan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum di mana para siswa bekerja 30 dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan model pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran guna memecahkan masalah melalui penelitian dan menemukan konsep melalui berbagi pengalaman, baik secara bersama antara siswa dengan kelompok yang berbeda, maupun siswa dengan guru Sumarmi, 2012: 124. Selanjutnya, menurut Sharan 1980 dalam Sumarmi 2012: 124, ada empat komponen dalam pembelajaran GI yaitu penyelidikan investigasi, interaksi, interpretasi dan motivasi intrinsik. Keempat komponen tersebut saling berhubungan sehingga aktivitas siswa dapat berkembang secara bertahap, jadi tidak begitu saja terbentuk. Kemudian, dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompik dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas Trianto, 2009: 79. Adapun tujuan akademik dan tujuan sosial dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ialah sebagai berikut. a. Tujuan Akademik dari pembelajaran GI adalah pembelajaran yang berdasarkan rasa ingin tahu siswa sekaligus mengembangkan keterampilan 31 berpikir tingkat tinggi. Selain itu, juga membangun kemempuan siswa untuk memecahkan masalah dalam kelompok kecil. Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan dalam mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan hasil belajar sesuai dengan perkembangan siswa b. Tujuan Sosial dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI adalah mengembangkan siswa untuk mempunyai respons yang tinggi terhadap pembelajaran, dan melatih untuk mampu berhubungan orang lain. Model pembelajaran ini bertujuan mempersiapkan siswa untuk mampu belajar seumur hidup, menjadi penulis yang inovatif, menjadi pemain atau pekerja tim yang baik, dan mampu berkomunikasi dengan baik Sumarmi, 2012: 124- 125. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, para murid bekerja melalui enam tahap. Tahap-tahap ini dan komponen-komponennya menurut Robert E. Slavin 2011: 218-220 ialah: a. Tahap 1: Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok 1 Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik dan mengkategorikan saran-saran. 2 Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. 3 Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen. 4 Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan. b. Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari 1 Para siswa merencanakan bersama mengenai: a Apa yang kita pelajari? 1 Bagaimana kita mempelajarinya?siapa melakukan apa?pembagian tugas. 2 Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini? c. Tahap 3: Melaksanakan Investigasi 1 Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. 2 Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. 3 Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensistesis semua gagasan d. Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir 1 Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka. 2 Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN PERCOBAAN SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 1 BANDAR DUA

0 4 1

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

3 14 45

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI ) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMA NEGERI 1 KALIREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 79

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

0 0 16