Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation GI

33 mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru. f. Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok atau keduanya. Oleh karena itu, model pembelajaran Group Investigation juga membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan model pembelajaran ini, minat belajar siswa meningkat dan hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna Sumarmi, 2012: 128.

8. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing dan Group Investigation Tabel 2.1 Kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Snowball Throwing. Model Pembelajaran Kelebihan Kelemahan Group Investigation GI a. Memungkinkan siswa menggunakan keterampilan inkuiri yang mampu mempersiapkan masa depan siswa. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif meneliti mencari dan menemukan pemecahan suatu permasalahan. c. Strategi ini diarahkan untuk mengembangkan kepemimpinan siswa dan mengajar mereka terampil berdiskusi dan bekerja dalam kelompok. d. Memungkinkan guru memberikan lebih banyak perhatian secara individu terhadap kebutuhan belajar siswa. a. GI tidak ditunjang oleh adanya hasil penelitian yang khusus. b. Proyek-proyek kelompok sering melibatkan siswa-siswa yang mampu karena siswa-siswa tersebut lebih mampu mengarahkan belajar mereka sendiri. c. GI terkadang memerlukan pengaturan situasi dan kondisi yang berbeda, jenis materi yang berbeda, dan gaya mengajar yang berbeda. 34 Model Pembelajaran Kelebihan Kelemahan e. Memungkinkan siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam belajar, baik secara mandiri maupun partisipasi lebih bebas dalam berdiskusi. f. Strategi ini dapat digunakan di sekolah-sekolah yang melakukan berbagai macam pengaturan kelas, pengelompokan siswa dan penjadwalan. g. Memberikan kesempatan mengambangkan respect rasa hormat bagi siswa-siswa lain yang bekerja membantu kemajuan kelompok dalam mencapai tujuan. Sumarmi, 2012: 127-128. d. Keadaan kelas tidak selalu memberikan lingkungan fisik yang baik bagi kelompok kecil karena antara kelompok satu dengan kelompok lain terlalu dekat sehingga diskusi kelompok tidak dapat berjalan dengan baik maka saling mengganggu. e. Keberhasilan model GI bergantung pada kemampuan siswa memimpin kelompok atau bekerja mandri Sumarmi, 2012: 112. Snowbal Throwing ST a. Siswa lebih siap. b. Saling berbagi pengetahuan. c. Melatih kerjasama. d. Melatih berpikir analisis dan sintesis. e. Ada persamaan persepsi. f. Suasana belajar hangat dan demokratis. g. Merangsang siswa berani bertanya. h. Mudah dalam membuat kesimpulan. i. Guru dapat memberikan penilaian secara langsung Fajar, 2011: 16-17. a. Pengetahuan tidak luas. b. Tidak efektif dalam materi yang bersifat Faktual Fajar, 2011: 17. Adapun kesamaan antara model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan tipe Group Investigation ialah kedua model pembelajaran ini termasuk dalam pembelajaran berkelompok, menekankan untuk berlatih kerjasama individu antar kelompok, menjadikan siswa lebih aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih mendalam. Tabel 2.1. Lanjutan. 35

9. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar Geografi

Menurut Suprijono dalam M. Thobroni dan Arif Mustofa 2011: 22 mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar merupakan indikator sejauh mana tingkat keberhasilan pembelajaran. Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa, dan merupakan bukti adanya proses pembelajaran antara guru dan siswa. Winkel 2004: 110 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kemampuan internal capability yang memungkinkan siswa untuk melakukan sesuatu atau memberikan prestasi tertentu performance. Siswa memiliki konsep yang tepat, konsep ini merupakan kemampuan internal yang tidak langsung nampak, sedangkan perbuatan performance merupakan tingkah laku yang dapat diamati dan nampak jelas. Perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa disebabkan oleh berbagai alternatif faktor-faktor, antara lain: faktor kematangan akibat dari kemajuan unsur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap suatu bidang pelajaran yang diberikan Oemar Hamalik, 2004: 183. Pengertian Geografi menurut pakar geografi pada seminar dan lokakarya tahun 1988 adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan Nursid Sumaatmadja, 2001: 11. 36 Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar geografi ialah suatu tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari ilmu geografi dengan adanya perubahan tingkah laku siswa yang berupa dari awalnya tidak paham menjadi mengerti tentang geografi, yang awalnya bisa menjadi lebih bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat diukur melalui tes. Beberapa tes yang sering dilakukan oleh guru mencakup uji blok, pre-tes dan post-tes ketika pembelajaran berlangsung, tes formatif, dan tes sumatif. Kemudian, Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian i ialah hasil belajar dalam ranah kognitif atau pengetahuan berupa soal post-test.

10. Penelitian Relevan

Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.2 pada halaman 37. 40 No Nama Judul Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Nurul Afifah IKIP Semarang Keefektifan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Snowball Throwing dengan Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Operasi Bentuk Aljabar pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Pecangaan Jepara Tahun Ajaran 20112012. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika antara pembelajaran Group Investigation, Snowball Throwing dan pembelajaran konvensional pada materi operasi bentuk aljabar kelas VIII SMPN 2 Pecangaan Jepara tahun 20112012. 1. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian eksperimen. 2. Sampel dalam penelitian diambil tiga kelas dengan menggunakan teknik cluster random sampling, kelas VIII-D sebagai kelompok eksperimen I diberi pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, kelas VIII- E sebagai kelompok eksprimen II diberi pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, dan kelas VIII-F sebagai kelompok kontrol diberi pembelajaran secara konvensional. Dengan uji ANOVA diperoleh F hitung= 6 ,64 dan F tabel = 3,07, karena F hitung F tabel maka Ho diterima, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara ketiga kelompok tersebut. Perbedaannya ialah mata pelajaran yang diteliti berbeda, pokok bahasan yang diteliti berbeda, variabel terikat yang diteliti berbeda dan dalam penelitian tidak menggunakan lembar kerja siswa serta tidak ada kelas kontrol. 37 Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan tipe Group Investigation.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN PERCOBAAN SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 1 BANDAR DUA

0 4 1

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

3 14 45

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI ) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMA NEGERI 1 KALIREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 79

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

0 0 16