PENGERTIAN KB KELUARGA BERENCANA
rumah tangga mereka segi dari ekonomi dan kebutuhan. Menurut dokter seorang ibu yang baru melahirkan, seorang ibu harus melakukan KB karena untuk
menjaga kesehatan ibu dan anak yang baru lahir. Menurut Nasrudin Latif menjelaskan bahwa usaha-usaha keluarga
berencana di negara-negara demokrasi dijalankan secara sukralela
5
. Mengenai keluarga berencana yang dijalankan seseorang untuk membatasi jumlah anak
dalam rumah tangganya, memang boleh dan tidak mengapa selama ini, khususnya sifatnya bukan menjadi ukuran bagi seluruh umat islam. Jika mempergunakan
suatu cara untuk mencegah kehamilan karena ini merupakan perbuatan khusus antara suami yang bersifat darurat.
6
Keluarga berencana salah satu bentuk yang ditempuh untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi,
cara pengaturan kelahiran fertilitas dengan tujuan mencapai suatu keluarga ayah, ibu dan anak yang sehat, baik fisik, mental maupun sosial ekonomis.
Dalam tujuan Keluarga Berencana tersebut terdapat kemaslahatan, yaitu kesejahteraan materiil dan spiritual. Dalam pengertian ini, Keluarga Berencana
adalah salah satu bentuk usaha menyiapkan generasi yang tangguh. Dengan demikian, selama cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu dapat
dikarenakan ajaran Islam .
5
Nasarudin Latif, KB Dipandang dari sudut Hukum Islam, Jakarta : BKKBN, 1972, h . 16
6
Muhammad Alwi AL Maliki Alhassani, Etika Dalam Rumah Tangga Islam, Surabaya : PT Bungkut indah , h. 154
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar ”. {Q.S An-nisa: 9}
Dengan demikian, KB disini mempunyai arti yang sama dengan tanzim al- nasl pengaturan keturunan. Penggunaan
istilah “Keluarga Berencana” juga sama artinya dengan istilah yang umum di pakai di dunia internasional yakni family
planning atau parenthood, seperti yang digunakan oleh international. Planned Parenthood Federation IPPF adalah nama sebuah organisasi KB Internasional
yang berkedudukan di london.
7
KB juga berarti suatu tindakan perencanaan pasanagan suami istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan
menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi
7
Masjfuk Zuhdi, Masail Fighiyah, Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1991, h.199.
mesyarakat dan Negara. Dengan demikian KB berbeda dengan birth control, yang artinya pembatasan penghapusan kelahiran tahdid al-nasl, istilah birth control
dapat berkonotasi negatif karena bisa berarti aborsi dan strerilisasi pemandulan.
8
Perencanan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode konterasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama di antara mereka, untuk
mengatur kesuburan mereka dengan tujuan motivasi soal pembiayaan hidup, baik pembiayan sandang, pangan, pembiayaan pendidikan dan untuk menghindari
kesulitan kesehatan, kemasyarakatan, dan ekonomi dan untuk memungkinkan mereka memikul tanggung jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat.
Ini meliputi hal-hal sebagai berikut
9
: 1.
Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyusuan dan penjagaan kesehatan ibu dan anak.
2. Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yang aman.
3. Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga melainkan juga
untuk kemampuan fisik, finansial, pendidikan, dan pemeliharaan anak. Terlaksananya keluarga berencana bermotivasi agama. Agama yang
mendorong kita untuk melaksanakan keluarga berencana, sedangkan pembiayan itu adalah salah satu faktor pokok atau salah satu keterangan lahir yang telah
8
Yakub, KB Dalam Polemik:Melacak Pesa Substantif Islam, h. 24
9
Abd ar- rahim’Umran ,Islam KB, Jakarta: Lentera, 1997,cet. Ke-1, h. xxvii.
diungkapkan oleh agama. Batinnya atau hakikatnya agamalah yang merupakan sentral pemantap, atau agamalah yang merupakan motivasi terpokok.
10
Rasulullah SAW telah bersabda:
ع ْ
ج ب
ر ر
ض ي
ه ع
ْه ق
ل ك :
ْع ز
ل ع
ىل ع
ْ ر
س ْل
ه
ىلص ه
ع لْي
ه س
لم ْلق
ْر آ
ي ز
ل ،
ل ْ
ك ش
ْي ي
ْ ع ى
ْه
ل ع
ْه ْ
قل ر
آ م
تف ق
ع لْي
ه ل
ْس لم
: ف
بل غ
ل ك
ب ي
ه
ص ل
ه ى ع
لْي ه
س لم
ف لْم
ي ْ
11
Artinya : “Jabir berkata : Kami melakukan „azl pada zaman Rasulullah
Shallallaahu „alaihi wa Sallam dan al-Qur’an masih diturunkan, jika ia merupakan sesuatu yang dilarang, niscaya al-
Qur’an melarangnya pada kami. Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim : Hal itu sampai kepada
Nabi Shallallaahu „alaihi wa Sallam dan beliau tidak melarangnya pada kami.”
Dalam hadist di atas dijelaskan bahwasanya azal itu tidak dilarang oleh Nabi saw. Pada zaman Nabi saw banyak para sahabat melakukan azal
10
Hudaf, Keluarga Berencana dalam Qur’an dan Sunnah, Yayasan Kesejahteraan IAIN
Jakarta, h. 11.
11
Ibn Hajar Al-Asqalani, Bulugul Maram, Surabaya, Daarul Abidin, h. 222
terutama sahabat nabi yaitu Zabir beliau telah melakukan azal ketika bersetubuh. Pada waktu itu zaman Nabi saw belum ada ayat yang melarang dan tegas tentang
azal. Motivasi keluarga berencana dapat diberikan dengan berbagi cara, akan
tetapi diharapkan caranya itu adalah yang mudah dan dapat diterima oleh rakyat banyak. Jika selama ini dari berbagi macam segi sudah mendukung,
bagaimanapun agama diharapkan dapat memberikan motivasi ke arah suksesnya bangsa kita hidup beragama, serta selalu mengingatkan seluruh permasalahan
hidup mereka dengan aspek keagamaan. Pelaksanaan Keluarga berencana, harus diarahkan pada Pembina keluarga sebagai suatu alternatif untuk mencapai
kesejahteraan keluarga. Alasan pelaksanaan keluarga berencana dalam hubungan ini adalah:
1. Kesehatan dan kemampuan ibu.
2. Kemampuan riil ekonomi orang tua atau rumah tangga.
3. Pendidikan anak-anak atau masa depan keluarga.
12
Keluarga berencana mempunyai kepentingan vital, bagi keluarga khususnya, dan bagi negara umumnya. Dasar utama bagi suatu keluarga adalah
kesadaran yang tumbuh atas kepentingan kesehatan, juga kesejahteraan. Sebagai salah satu upaya mengurangi lajunya pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Keluarga berencana mengandung pengertian usaha mewaktukan kelahiran, atas
12
BKKBN, Keluarga Berencana Ditinjau Dari Segi Agama-agama Besar di Dunia, Jakarta: BKKBN, 1982, cet. IV, h .7
dasar untuk mencapai kemaslahatan. Dengan demikian dapat ditingkatkan kesadaran di kalangan masyarakat secara meluas bahwa tujuan keluarga
berencana adalah suatu langkah untuk memperkaya manusia, dan bukan menguranginya. Jelasnya tujuan keluarga berencana adalah :
1. Memelihara kesehatan ibu dan anak, baik fisik maupun psychis dalam artinya
luas yaitu untuk mejaga keselamatan dan kesehatan agar terjaga dari penyakit. 2.
Mengatur Kehamilan dan kelahiran sesuai dengan kemampuan yang terbatas. 3.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hakikat dan tanggung jawab keluarga.
13