KB DI DESA BABAKAN CISEENG BOGOR: terdiri dari

16 BAB II

A. PENGERTIAN KB KELUARGA BERENCANA

Dalam sejarah beradaban manusia, Keluarga dikenal sebagai suatu kumpulan unit terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari persekutuan inilah manusia berkembang biak menjadi suatu komunitas masyarakat. Dalam wujud marga, puak, kabilah dan suku yang seterusnya menjadi umat dan bangsa- bangsa yang bertebaran di muka bumi. Keluarga adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa, kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup pada bangsa tersebut. 1 KB Keluarga Berencana yaitu mengatur atau mengendalikan jumlah anak, hanya dua, tiga dan lainya. 2 Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan atau pengendalian kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atau kesepakatan suami – istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan maslahat keluarga, masyarakat maupun negara 3 . Jadi, keluarga Berencana dititik ibaratkan pada perencanaan, pengaturan, dan pertanggung jawaban orang terhadap anggota-anggota keluarganya, beda dengan istilah Birth Control yang artinya pembatasan atau penghapusan 1 Aminudin yakub, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Subtantif Islam , Jakarta:PBB UIN, 2003 cet. Ke- 1, h. 4. 2 Muhammad Arifin Badri, Soal Jawab : Hukum Keluarga berencana KB. Kategori: Figh dan Muamalah, diakses pada tanggal 4 Maret 2009 dari,http:muslim.or.idsoaljawab-jawab-Keluarga 3 Yakub, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substantif Islam, h. 24: kelahiran 4 . Jika dilihat dari difinisi keluarga berencana seperti tersebut di atas, maka tidak ada alasan kita menolaknya. Hanya sekarang yang dipermasalahkan cara pelaksanaan keluarga berencana dimana dari sebuah prakteknya ada cara- cara yang dilarang oleh agama Islam, misalnya vasektomi dan tubektomi. Keluarga berencana di Indonesia selain untuk kepentingan nasional juga berkaitan pribadi dari suami dan istri. Sebagai kepentingan nasional sebab keluarga berencana oleh pemerintah Indonesia dimaksudkan akan lebih mudah menanggulangi masalah kependudukan yang semakin rumit, masalah sandang, pangan, perumahan, penanggulangan kependudukan akan mudah diatasi jika program keluarga berencana berhasil dilaksanakan. Setelah kita ketahui betapa pentingnya keluarga berencana, baik untuk kepentingan umum, dalam upaya mendukung program pemerintah, maka tidak perlu lagi menyaksikan atau ragu- ragu menjadi peserta keluarga berencana, hanya saja untuk jadi peserta keluarga berencana harus berpijak pada tiga dasar yaitu : 1. Tidak hanya dengan cara yang bertentangan dengan ajaran agama Islam 2. Tidak menganggu dan merusak hubungan suami istri 3. Mendapatkan izin dari suami atau dari istri Keputusan ikut dan tidaknya menjadi keluarga berencana ada sepenuhnya ditangan suami istri, tetapi ada juga yang berdasarkan nasehat dokter. Maksudnya adalah dalam melakukan KB keluarga berencana itu sesuai dengan kemampuan 4 Masjfuk Zuhdi, Islam dan Keluarga Berencana di Indonesia, Surabaya : PT Bina Ilmu, 1986, cet.v, h.40