16 kebutuhan tingkat nasional, daerah, dan sekolah, serta dapat diperkaya untuk kepentingan
global. Sebagai suatu sistem, Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan standar kompetensi nasional. Daerah dan sekolah menjabarkan standar tersebut ke dalam
seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan, pengalaman belajar, materi pembelajaran, alokasi waktu, pengelolaan kelas, media dan sumber belajar, serta penilaian hasil belajar.
Dalam rangka implementasi KBK di perguruan Tinggi, maka hendaknya memperhatikan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232U2000 yang
menetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa sebagai kelompok kompetensi. Dalam Surat Keputusan tersebut
dikemukakan struktur kurikulum berdasarkan tujuan belajar 1 Learning to know, 2 learning to do, 3 learning to live together, dan 4 learning to be.
Berdasarkan pemikiran tentang tujuan belajar tersebut maka setiap mata kuliah harus menggambarkan sumbangan atas 5 kelompok yaitu: 1 Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian MPK 2 Mata Kuliah Keilmuan Dan Ketrampilan MKK 3 Mata Kuliah Keahlian Berkarya MKB 4 Mata Kuliah Perilaku Berkarya MPB, dan 5 Mata Kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat MBB.
F. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa hasil penelitian sebelumnya tentang muatan kompetensi TI pustakawan dalam kurikulum yang telah dilakukan di Indonesia, salah satunya adalah yang
dilakukan oleh Titiek Kismiyati, mahasiswa pada program S2 Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian yang dilaporkan dalam tesis ini merupakan salah satu
upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan kompetensi TI di antara para pustakawan, serta kaitannya dengan penyelenggaraan program pendidikan professional bidang perpustakaan,
dokumentasi dan informasi pusdokinfo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
17 mana mata kuliah TI Program S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Indonesia sudah mengacu pada kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan sesuai tuntutan paradigma baru. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, yakni kategori-kategori kompetensi TI yang direduksi dari basil wawancara dan tinjauan atas
dokumen yang terkait. Populasi responden sebanyak 12 orang yang berasal dari perpustakaan-perpustakaan yang telah menggunakan TI relatif cukup lama dan maju sesuai
dengan tingkatan masing-masing. para penulis dalam literatur yang ditclaah. Sementara itu, dari penelaahan terhadap kurikulumsilabus Program Pendidikan S-I Ilmu
Perpustakaan pada JIP-FIB UI dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan profesional perpustakaan tersebut telah menyesuaikan silabusnya dengan kebutuhan kompetensi TI di
lapangan http:lontar.ui.ac.idopacthemeslibri2detail.jsp?id=20250583lokasi=lokal. Penelitian berikutnya adalah kajian analisis konten beberapa literatur yang
dilakukan oleh Himma Dewiyana dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatra Utara. Hasil kajiannya menyimpulkan bahwa terdapat 12 22 mata kuliah yang
berhubungan dengan kompetensi TI, seperti digambarkan dalam gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1: Presentasi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensi
Secara lebih rinci kompetensi tersebut terbagi dalam dua kompetensi dasar, yaitu: Technology Skill and Network Management; Media Management Storage and Retrieval.
18 Masing-masing kompetensi tersebut digambarkan dengan beberapa indikator yang harus
dicapai dengan rincian sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini:
Tabel 2.1 Nama Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensi TI
Sumber: Himma, 2006
19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian deskriptif dengan mengunakan metode kauntitatif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran setiap variabel
kompetensi TI secara mandiri yang terdiri dari 1. Kompetensi TI yang telah diterapkan di perpustakaan atau lembaga informasi lainnya tempat di mana mahasiswa jurusan Ilmu
Perpustakaan melaksanakan PKL; 2. Kompetensi TI yang telah dimiliki oleh mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah melaksanakan PKL; 3. Kompetensi TI yang
dibutuhkan oleh mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan setelah melaksanakan PKL. Obyek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu
perpustakaan semester VI tahun ajar 20122013 yang telah melaksanakan PKL di semester sebelumnya 75 orang.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
non random sampling
, artinya peneliti tidak memberikan kesempatan yang sama pada semua mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk dijadikan anggota sampel. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah
Purposive Sampling
atau
Judgment Sampling
, yakni teknik yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau pertimbangan dari peneliti. Dengan kata
lain, asal saja calon responden tersebut sesuai dengan sampel yang diinginkan siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan sebagai elemen-
elemen sampel penelitian.