Kurikulum Berbasis Kompetensi LANDASAN TEORI

15 berkenaan dengan pengernbangan Pokok PikiranIde kurikulum dimana wewenang menentukan ada pada pengambil kebijakan urtuk suatu lembaga pendidikan. Sedangkan Implementasi kurikulum berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum di lapangan lembaga pendidikankelas dimana yang menjadi pengembang dan penentu adalah dosentenaga kependidikan. Evaluasi KurikuIum merupakan kategori ketiga dimana kurikulum dinilai apakah kurikulum memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang sudah dirancang ataukah ada masalah lain baik berkenaan dengan salah satu dimensi ataukah keseluruhannya. Dalam konteks ini evaluasi kurikulum dilakukan oleh tim di luar tim pengembang kurikulum dan dilaksanakan setelah kurikulum dianggap cukup waktu untuk menunjukkan kinerja dan prestasinya lihat di http:www.ditpertais.netswarawarta17- 03.asp

E. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang pada tahap perencanaan, terutama dalam tahap pengembangan ide akan dipengaruhi oleh kemungkinan- kemungkinan pendekatan kompetensi yang dapat menjawab tantangan yang muncul. Artinya, pada waktu mengembangkan atau mengadopsi pemikiran kurikulum berbasis kompetensi maka pengembang kurikulum harus mengenal benar landasan filosofi, kekuatan dan kelemahan pendekatan kompetensi dalam menjawab tantangan, serta jangkauan validitas pendekatan tersebut ke masa depan. Harus diingat bahwa kompetensi bersifat terus berkembang sesuai dengan tuntutan dunia kerja atau dunia profesi maupun dunia ilmu. Kurikulum Berbasis Kompetensi ditujukan untuk menciptakan lulusan yang kompeten untuk membangun kehidupan diri, masyarakat, bangsa, dan negara. Kurikulum ini merupakan suatu sistem kurikulum nasional yang mengakomodasikan berbagai 16 kebutuhan tingkat nasional, daerah, dan sekolah, serta dapat diperkaya untuk kepentingan global. Sebagai suatu sistem, Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan standar kompetensi nasional. Daerah dan sekolah menjabarkan standar tersebut ke dalam seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan, pengalaman belajar, materi pembelajaran, alokasi waktu, pengelolaan kelas, media dan sumber belajar, serta penilaian hasil belajar. Dalam rangka implementasi KBK di perguruan Tinggi, maka hendaknya memperhatikan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232U2000 yang menetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa sebagai kelompok kompetensi. Dalam Surat Keputusan tersebut dikemukakan struktur kurikulum berdasarkan tujuan belajar 1 Learning to know, 2 learning to do, 3 learning to live together, dan 4 learning to be. Berdasarkan pemikiran tentang tujuan belajar tersebut maka setiap mata kuliah harus menggambarkan sumbangan atas 5 kelompok yaitu: 1 Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MPK 2 Mata Kuliah Keilmuan Dan Ketrampilan MKK 3 Mata Kuliah Keahlian Berkarya MKB 4 Mata Kuliah Perilaku Berkarya MPB, dan 5 Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat MBB.

F. Penelitian Terdahulu