Analisis Struktur Pasar Analisis Perilaku Pasar Analisis Kinerja Pasar

c. Kinerja industri makanan diukur melalui PCM, Efisiensi-X, dan Growth.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan baik secara deskriptif dengan memberikan gambaran hasil, maupun secara kuantitatif dengan melihat variabel-variabel yang berhubungan. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis perilaku industri makanan di Indonesia. Sementara metode kuantitatif adalah dengan menggunakan pendekatan SCP, untuk menganalisis struktur industri dan kinerja industri. Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah PCM, CR 5 , Efisiensi-X, dan Growth.

3.4.1 Analisis Struktur Pasar

Struktur industri yang digunakan untuk menganalisis seberapa jauh konsentrasi perubahan terbesar dalam industri makanan di Indonesia. 3.4.1.1 Pangsa Pasar Pangsa pasar perusahaan berkisa antara 0 sampai 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Ms i = �� ���� x 100 3.1 Dimana: Ms i = pangsa pasar perusahaan i persen, S i = penjuaan perusahaan i juta rupiah, S tot = penjualan total seluruh perusahaan juta rupiah. 3.4.1.2 Konsentrasi Pasar Rasio konsentrasi umum yang digunakan adalah CR 5 , yang menunjukkan pangsa pasar lima perusahaan terbesar dalam industri. Semakin besar angka persentasenya mendekati 100 persen berarti semakin besarkonsentrasi industri dari produk tersebut. Jika rasio konsentrasi suatu industri mencapai 100 persen maka bentuk pasarnya dalah monopoli Jaya, 2001. CR 5 = output 5 perusahaan terbesar total perusahaan 3.2

3.4.2 Analisis Perilaku Pasar

Perilaku industri makanan di Indonesia dianalisis secara mendalam dan obyektif dengan menggunakan analisis deskriptif yang berdasarkan observasi atas data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui literatur-literatur yang diperoleh dan penelitian kepustakaan. Elemen-elemen dalam perilaku industri antara lain strategi produk, strategi harga, dan strategi promosi.

3.4.3 Analisis Kinerja Pasar

Analisis kinerja industri pada penelitian ini dilakukan menggunakan analisis price cost margin PCM. PCM ini digunakan untuk mengetahui hubungan struktur pasar terhadap kinerja perusahaan. Adapun kajian mengenai variabel-variabel bebas adalah sebagai berikut : PCM = Nilai tambah – upah 1 Nilai barang yang dihasilkan Pangsa Pasar CR 5 = output 5 perusahaan terbesar total perusahaan 2 Efisiensi-X = Nilai Tambah Industri 3 Nilai Input Growth = Nilai output thn t – nilai output thn t-1 4 Nilai barang dihasilkan tahun t-1 Price Cost Margin PCM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja industri makanan. Five Concentration Ratio CR 5 adalah alat untuk mengukur besarnya konsentrasi penjualan empat perusahaan terbesar dalam total pendapatan penjualan dari industri makanan. Extra Efisiensi X-Efff merupakan kemampuan industri makanan untuk menghasilkan nilai tambah terhadap biaya input perusahaan. Efisiensi ini diukur dengan menggunakan perbandingan antara nilai tambah industri dengan biaya input. Growth adalah pertumbuhan nilai barang yang dihasilkan yang diukur melalui perbandingan selisih output tahunan dengan nilai output tahun sebelumnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Industri Makanan di Indonesia