Alat penelitian Tatacara Penelitian 1.

torsocrural kemudian ditimbang. Waktu pemotongan kaki ditentukan pada saat kaki mengalami peningkatan udem yang berarti.

8. Orientasi dosis efektif natrium diklofenak

Hewan uji dibagi dalam 3 kelompok, tiap kelompok 3 ekor diberi perlakuan Na-diklofenak per oral dengan dosis yang berbeda-beda. Kelompok I dengan dosis 3,36 mgkg BB. Kelompok II dengan dosis 4,48 mgkg BB, dan kelompok III dengan dosis 5,6 mgkg BB. Kemudian kaki kiri bagian belakang diinjeksi 0,05 ml suspensi karagenin 1 subplantar, sedangkan kaki kanan hanya disuntik dengan injeksi secara subplantar tanpa suspensi karagenin 1. Beberapa lama kemudian mencit dikorbankan, kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang. Dosis efektif natrium diklofenak didapat dari penurunan udem yang berarti.

9. Orientasi waktu pemberian natrium diklofenak

Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor, diberi perlakuan dengan dosis efektif diklofenak secara per oral dalam rentang waktu tertentu. Tiap kelompok diberi natrium diklofenak dengan interval waktu 15, 30, 45, dan 60 menit sebelum diinjeksi karagenin. Setelah diinjeksi natrium diklofenak dengan dosis efektif, tiap kelompok mencit disuntik subplantar 0,05 ml karagenin 1 pada telapak kaki kiri dan telapak kaki kanan sebagai kontrol hanya disuntik tanpa diberi karagenin. Setelah itu kedua kaki dipotong pada sendi torsocrucal lalu ditimbang. Waktu pemberian larutan natrium diklofenak yang digunakan adalah pada saat udema kaki mencit mengalami penurunan yang berarti.

10. Orientasi pemberian beta karoten terhadap natrium diklofenak

Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok dengan jumlah 3 ekor setiap kelompoknya. Tiap kelompok diberi beta karoten dengan interval waktu 15, 30, 45, dan 60 menit sebelum diberi natrium diklofenak. Setelah diinjeksi natrium diklofenak dengan dosis efektif, tiap kelompok mencit disuntik subplantar 0,05 ml karagenin 1 pada telapak kaki kiri dengan telapak kaki kanan sebagai kontrol. Setelah itu kedua kaki dipotong pada sendi torsocrucal lalu ditimbang. Waktu pemberian larutan natrium diklofenak yang digunakan adalah pada saat udema kaki mencit mengalami penurunan yang berarti.

11. Perlakuan hewan uji

Mencit yang dibutuhkan 40 ekor. Sebelum digunakan mencit dipuasakan 24 jam, tetapi tetap diberi minum. Kelompok perlakuan terdiri dari 8 kelompok, masing-masing menggunakan 5 ekor hewan uji. Kelompok I merupakan kelompok kontrol negatif karagenin. Kelompok II adalah kelompok kontrol pelarut aquades. Kelompok III adalah kelompok kontrol minyak kelapa, sebagai pelarut beta karoten. Kelompok IV adalah kelompok kontrol natrium diklofenak dengan dosis sesuai orientasi. Kelompok V, VI, VII, VIII sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian natrium diklofenak dengan selang waktu sesuai orientasi. Kemudian diinjeksi 0,05 ml suspensi karagenin 1 dan dikurbankan kedua kaki belakang dipotong pada sendi torsocrural, kemudian ditimbang.

12. Perhitungan daya antiinflamasi

Data yang diperoleh dari hasil penimbangan berat kaki belakang mencit digunakan untuk mengetahui daya anti inflamasi. Dengan berprinsip pada metode Langford et al 1972, untuk menghitung persen respon antiinflamasi digunakan rumus sebagai berikut : respon antiinflamasi = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × − 100 U D U Keterangan : U : harga rata-rata berat kelompok karagenin kaki kiri dikurangi rata-rata berat kaki normal kaki kanan D : harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan kaki kiri dikurangi rata-rata berat kaki normal kaki kanan Untuk mengetahui potensi relatif efek antiinflamasi beta karoten terhadap natrium diklofenak sebagai kontrol positif digunakan rumus: Potensi relatif efek antiinflamasi = 100 × ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ DAd DAp Keterangan: DAp = efek antiinflamasi kelompok perlakuan DAd = efek antiinflamasi larutan natrium diklofenak

F. Analisis Hasil

Data yang diperoleh dari perhitungan prosentase respon antiinflamasi kelompok perlakuan beta karoten dengan natrium diklofenak dibandingkan dengan kontrolnya. Diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui homogenitas data yang diperoleh. Dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95, dilanjutkan dengan Uji Scheffe.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi orientasi waktu pemotongan kaki setelah injeksi karagenin 1 subplantar, orientasi dosis efektif natrium diklofenak, orientasi waktu pemberian natrium diklofenak, dan orientasi waktu pemberian beta karoten terhadap natrium diklofenak. Uji-uji pendahuluan tersebut dilakukan untuk memvalidasi metode uji efek antiinflamasi yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Orientasi waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin 1

subplantar Orientasi ini dilakukan untuk menentukan waktu pemotongan kaki yang tepat setelah dilakukan injeksi larutan karagenin 1 secara subplantar, yaitu pada saat udema yang dihasilkan maksimal. Rentang waktu yang digunakan adalah 1, 2, 3, dan 4 jam setelah injeksi karagenin 1 subplantar. Dari orientasi ini diperoleh data bobot udema kaki mencit yang kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas distribusi data. Data terdistribusi normal jika probabilitasnya 0,05, sedangkan jika probabilitasnya 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Jika data terdistribusi normal, dapat dilanjutkan dengan uji Anava satu arah dengan taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan di antara setiap kelompok. Jika probabilitas yang diperoleh 0,05 berarti 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ada perbedaan antar kelompok dan analisis data dapat dilanjutkan ke uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak secara statistik. Jika probabilitas yang diperoleh 0,05 berarti tidak ada perbedaan antar kelompok. Hasil orientasi waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 subplantar dapat dilihat pada gambar 2 dan tabel I. Tabel I. Hasil uji Scheffe orientasi waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 suplantar Kelompok Waktu Pemotongan Kaki Bobot udema rata-rata g X±SE Waktu Pembanding Probabilitas I 1 jam 0,0261 ± 0,1133 2 jam 3 jam 4 jam 0,976 tb 0,832 tb 0,014 b II 2 jam 0,0225 ± 0,0015 1 jam 3 jam 4 jam 0,976 tb 0,614 tb 0,008 b III 3 jam 0,0338 ± 0,0013 1 jam 2 jam 4 jam 0,832 tb 0,614 tb 0,046 b IV 4 jam 0,0630 ± 0,0040 1 jam 2 jam 3 jam 0,014 b 0,008 b 0,046 b Keterangan: X = mean bobot udema kaki mencit SE = Standard Error n = 3 b = berbeda bermakna p0,05 tb = berbeda tidak bermakna p0,05 Pada gambar 6 terlihat bahwa bobot udema kaki mencit maksimal dicapai pada waktu 4 jam setelah injeksi karagenin 1 subplantar. Hasil analisis dengan uji Scheffe juga menunjukkan bahwa mean bobot udema kaki mencit pada jam ke-4 mempunyai perbedaan yang bermakna dengan mean bobot udema kaki mencit pada jam ke-1, 2, dan 3. Dengan demikian, diasumsikan bahwa efek karagenin 1 sebagai zat penimbul radang maksimal pada jam ke-4 setelah injeksi secara subplantar. 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 1 2 3 4 5 Waktu Pemotongan Kaki jam M e a n B obot U de m a g Gambar 7. Grafik mean bobot udema kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 subplantar pada selang waktu tertentu

2. Orientasi dosis efektif natrium diklofenak

Tujuan orientasi dosis efektif natrium diklofenak ini untuk menetapkan dosis natrium diklofenak yang paling efektif dalam menurunkan udema pada kaki mencit. Dosis natrium diklofenak yang digunakan, yaitu 4,48 mgkg BB, 3,36 mgkg BB dan 5,6 mgkg BB. Pemilihan peringkat dosis ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Ibrahim dkk cit. Maryanto 1997. Menurut penelitian tersebut, dosis efektif natrium diklofenak untuk tikus dengan BB 250 g adalah 40 mgkg BB. Dari hasil perhitungan didapat dosis natrium diklofenak untuk mencit dengan BB 20g adalah 4,48 mgkg BB. Untuk mengetahui apakah pada dosis tersebut efektif juga bila digunakan pada mencit maka dilakukan orientasi dengan menambah dua dosis lainnya 3,36 dan 5,6 mgkg BB. Hasil orientasi dosis efektif natrium diklofenak ini berupa data mean bobot udema kaki mencit, seperti terlihat pada gambar 7. Mean udema terbesar kaki mencit