Uji Pendahuluan HASIL DAN PEMBAHASAN

ditimbulkan oleh dosis natrium diklofenak 3,36 mgkg BB, sedangkan mean udema terkecil ditimbulkan oleh dosis 4,48 mgkg BB. 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 M e an B o b o t U d e m a g 3,36 4,48 5,6 Dosis Natrium Diklofenak mgkg BB Gambar 8. Grafik mean bobot udema kaki mencit setelah pemberian natrium diklofenak dalam tiga peringkat dosis Data hasil orientasi ini dianalisis dengan statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji Anava satu arah dan uji Scheffe. Tabel II. Hasil uji Scheffe orientasi dosis efektif natrium diklofenak Kelompok Dosis Natrium Diklofenak Bobot udema rata-rata g X±SE Dosis Pembanding Probabilitas I 3,36 mgkg BB 0,0769 ± 0,0026 4,48 mgkg BB 5,6 mgkg BB 0,003 b 0,021 b II 4,48 mgkg BB 0,0336 ± 0,0069 3,36 mgkg BB 5,6 mgkg BB 0,003 b 0,202 tb III 5,6 mgkg BB 0,0484 ± 0,0047 3,36 mgkg BB 4,48 mgkg BB 0,021 b 0,202 tb Keterangan: X = mean bobot udema kaki mencit SE = Standard Error n = 3 b = berbeda bermakna p0,05 tb = berbeda tidak bermakna p0,05 Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara mean bobot udema kaki mencit yang diberi natrium diklofenak dosis 4,48 mgkg BB dengan dosis 3,36 mgkg BB dan antara dosis 5,6 mgkg BB dengan dosis 3,36 mgkg BB, sedangkan antara dosis 4,48 mgkg BB dan 5,6 mgkg BB tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik. Dosis 4,48 mgkg BB ditetapkan sebagai dosis efektif dalam percobaan ini karena efek penurunan udema yang dihasilkan oleh natrium diklofenak pada dosis ini paling besar walaupun secara statistik perbedaannya tidak bermakna dengan dosis 5,6 mgkg BB.

3. Orientasi waktu pemberian natrium diklofenak

Selanjutnya dilakukan orientasi waktu pemberian natrium diklofenak untuk menentukan kapan waktu pemberian natrium diklofenak yang paling efektif dalam menurunkan udema yang ditimbulkan oleh injeksi subplantar kargenin 1. Rentang waktu yang digunakan adalah 15, 30, 45, dan 60 menit sebelum injeksi karagenin 1. Dosis natrium diklofenak yang digunakan dalam orientasi ini adalah dosis efektif natrium diklofenak hasil orientasi sebelumnya, yaitu 4,48 mgkg BB. Hasil orientasi waktu pemberian natrium diklofenak berupa data mean bobot udema kaki mencit, dapat dilihat pada gambar 8. Data mean bobot udema ini kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji Anava satu arah dan uji Scheffe. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 3. Hasil statistik tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna p0,05 antara waktu 15 dan 45 menit, antara 15 dan 60 menit, antara 30 dan 45 menit, serta antara 30 dan 60 menit. Sedangkan antara waktu 15 dan 30 menit serta antara 45 dan 60 menit tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik. Mean bobot udema paling kecil diperlihatkan pada waktu 60 menit, tetapi tetap dipilih waktu 45 menit sebagai waktu efektif pemberian natrium diklofenak dengan alasan penghematan waktu. 0,02 0,04 0,06 0,08 15 30 45 60 7 Waktu Pem berian Natrium Diklofenak m enit M ean B o b o t U d em a g 5 Gambar 9. Grafik mean bobot udema kaki mencit setelah pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif pada selang waktu tertentu Tabel III. Hasil uji Scheffe orientasi waktu pemberian natrium diklofenak pada dosis efektifnya Kelompok Waktu Pemberian Bobot udema rata- rata g X±SE Waktu Pembanding Probabilitas I 15 menit 0,0634 ± 0,1133 30 menit 45 menit 60 menit 0,999 tb 0,001 b 0,001 b II 30 menit 0,0638 ± 0,0015 15 menit 45 menit 60 menit 0,999 tb 0,001 b 0,001 b III 45 menit 0,0421 ± 0,0013 15 menit 30 menit 60 menit 0,001 b 0,001 b 0,878 tb IV 60 menit 0,0394 ± 0,0040 15 menit 30 menit 45 menit 0,001 b 0,001 b 0,878 tb Keterangan: X = mean bobot udema kaki mencit SE = Standard Error n = 3 b = berbeda bermakna p0,05 tb = berbeda tidak bermakna p0,05

4. Orientasi waktu pemberian beta karoten terhadap natrium diklofenak

Orientasi ini bertujuan untuk menentukan kapan sebaiknya pemberian beta karoten dilakukan sebelum pemberian natrium diklofenak. Dalam penelitian ini, beta karoten diberikan dengan selang waktu pemberian 15, 30, 45, dan 60 menit sebelum pemberian natrium diklofenak 4,48 mgkg BB. Waktu pemberian yang optimal ditentukan pada saat bobot udema kaki mencit mencapai minimum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 9. 0,02 0,04 0,06 0,08 15 30 45 60 Waktu Pemberian menit M e an B o b o t U d em a g Gambar 10. Grafik mean bobot udema kaki mencit setelah pemberian beta karoten pada selang waktu tertentu terhadap natrium diklofenak Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa bobot udema kaki mencit tercapai pada menit ke-15. Data mean bobot udema yang didapat dianalisis secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji Anava satu arah dan uji Scheffe. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel IV. Hasil statistik tersebut menujukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna p0,05 antara waktu pemberian beta karoten 15 menit sebelum natrium diklofenak dengan waktu pemberian beta karoten 30 menit dan 45 menit sebelum natrium diklofenak. Sedangkan antara selang waktu pemberian beta karoten 15 menit dan 60 menit sebelum natrium diklofenak tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik. Ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan bahwa efek penurunan bobot udema kaki mencit akibat pemberian beta karoten 15 menit dan 60 menit sebelum natrium diklofenak adalah sama. Namun, tetap dipilih waktu pemberian beta karoten 15 menit sebelum natrium diklofenak dengan alasan penghematan waktu dan bobot udema kaki mencit yang terukur adalah paling kecil. Tabel IV. Hasil uji Scheffe orientasi waktu pemberian beta karoten terhadap natrium diklofenak Kelompok Waktu Pemberian Bobot udema rata- rata g X±SE Waktu Pembanding Probabilitas I 15 menit 0,0411 ± 0,0029 30 menit 45 menit 60 menit 0,000 b 0,006 b 0,089 tb II 30 menit 0,0725 ± 0,0026 15 menit 45 menit 60 menit 0,000 b 0,012 b 0,001 b III 45 menit 0,0578 ± 0,0003 15 menit 30 menit 60 menit 0,006 b 0,012 b 0,260 tb IV 60 menit 0,0508 ± 0,0023 15 menit 30 menit 45 menit 0,089 tb 0,001 b 0,260 tb Keterangan: X = mean bobot udema kaki mencit SE = Standard Error n = 3 b = berbeda bermakna p0,05 tb = berbeda tidak bermakna p0,05

B. Uji Daya Antiinflamasi

Uji daya antiinflamasi ini bertujuan untuk mengamati ada atau tidaknya pengaruh pemberian beta karoten beberapa saat sebelum pemberian natrium diklofenak terhadap daya antiinflamasi natrium diklofenak sebagai kontrol positif, sekaligus menentukan besarnya pengaruh tersebut. Daya antiinflamasi yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengurangi udema pada kaki hewan uji akibat injeksi karagenin 1 subplantar. Metode uji yang digunakan pada penelitian ini adalah metode induksi udema pada telapak kaki belakang mencit oleh karagenin yang telah dimodifikasi Langford dkk, 1972. Alasan menggunakan metode ini karena merupakan metode yang sederhana dari segi perlakuan, pengamatan, pengukuran, dan pengolahan data serta murah dari segi peralatan dan bahan yang digunakan. Sebagai zat penginduksi udema, digunakan karagenin karena udema yang dihasilkan reproduksibel dan tidak merusak jaringan. Karagenin juga merupakan salah satu iritan penginduksi udema yang paling banyak digunakan untuk memprediksi efektifitas potensial obat-obat antiinflamasi karena proses induksi udema yang ditimbulkannya bergantung pada reaksi siklooksigenase, melalui 2 fase, yaitu fase awal dan akhir. Fase awal terjadi sekitar 60 menit setelah induksi karagenin, di mana terjadi pelepasan histamin, serotonin dan bradikinin. Fase akhir berlangsung selama 60 menit setelah injeksi sampai kurang lebih 3 jam. Fase ini berhubungan dengan pelepasan radikal bebas neutrofil seperti hidrogen peroksida, superoksida, radikal hidroksil serta prostaglandin Suleyman dkk., 2004. Dalam uji daya antiinflamasi ini digunakan 4 kelompok kontrol. Kontrol pertama adalah kontrol negatif karagenin 1. Pengujian pada kontrol negatif karagenin ini dilakukan untuk melihat seberapa besar bobot udema yang dapat ditimbulkan oleh zat penginduksi udema ini tanpa perlakuan apapun. Kontrol kedua adalah kontrol negatif aquades, yang digunakan untuk melihat apakah aquades sebagai pelarut natrium diklofenak juga dapat memberikan efek antiinflamasi. Kontrol ketiga adalah kontrol minyak kelapa, untuk melihat apakah minyak kelapa sebagai pelarut beta karoten ikut mempengaruhi efek antiinflamasi pada kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan peringkat dosis beta karoten, yaitu 0,6523; 0,9225; 1,3046 dan 1,845 mgkg BB, yang dikombinasikan dengan natrium dikofenak dosis 4,48 mgkg BB. Berdasarkan uji pendahuluan, pemberian beta karoten dilakukan 15 menit sebelum pemberian natrium diklofenak. Hasil uji daya antiinflamasi ini berupa data bobot udema kaki mencit. Berikut ini adalah data mean bobot udema kaki mencit hasil uji daya antiinflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan. 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 Me an B o b o t U d em a g 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok Perlakuan Gambar 11. Grafik mean bobot udema kaki mencit pada kelompok perlakuan disertai kontrol 10 20 30 40 Da y a An ti- in fl a m a s i 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok Perlakuan Gambar 12. Grafik daya antiinflamasi kelompok perlakuan disertai kontrol Keterangan gambar 10 dan gambar 11: 1 = kelompok kontrol - karagenin 1 2 = kelompok kontrol - aquadest 3 = kelompok kontrol - minyak kelapa 4 = kelompok kontrol + natrium diklofenak 5 = kelompok perlakuan beta karoten 0,6523 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB 6 = kelompok perlakuan beta karoten 0,9225 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB 7 = kelompok perlakuan beta karoten 1,3046 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB 8 = kelompok perlakuan beta karoten 1,8450 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB Tabel V. Data mean bobot udema dan persentase daya antiinflamasi kelompok perlakuan beserta kontrol Kelompok perlakuan disertai kelompok kontrol Mean bobot udema g ± SE Daya antiinflamasi Kontrol karagenin 0,0862 ± 0,0052 - Kontrol aquades 0,0804 ± 0,0038 6,795 Kontrol minyak kelapa 0,0649 ± 0,0019 24,791 Kontrol natrium diklofenak 0,0551 ± 0,0022 36,132 Beta karoten 0,6523 mgkg BB 0,0772 ± 0,0042 10,529 Beta karoten 0,9225 mgkg BB 0,0540 ± 0,0039 37,384 Beta karoten 1,3046 mgkg BB 0,0614 ± 0,0051 28,850 Beta karoten 1,8450 mgkg BB 0,0655 ± 0,0026 24,096 diberikan 15 menit sebelum natrium diklofenak 4,48 mgkg BB. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel VI. Rangkuman hasil anava satu arah, dengan taraf kepercayaan 95, persentase daya antiinflamasi kelompok perlakuan beserta kontrol Keterangan Df F Probabilitas P Daya antiinflamasi antar kelompok perlakuan beserta kontrol 7 9,559 0,000 Tabel VII. Rangkuman hasil uji Scheffe mengenai daya antiinflamasi kelompok perlakuan disertai kontrol Daya Antiinflamasi terhadap Kelompok Pembanding Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 1 - tb tb b tb b b tb 2 tb - tb b tb b tb tb 3 tb tb - tb tb tb tb tb 4 b b tb - b tb tb tb 5 tb tb tb b - b tb tb 6 b b tb tb b - tb tb 7 b tb tb tb tb tb - tb 8 tb tb tb tb tb tb tb - Keterangan gambar dan tabel: 1 = kelompok kontrol - karagenin 1 2 = kelompok kontrol - aquadest 3 = kelompok kontrol - minyak kelapa 4 = kelompok kontrol + natrium diklofenak 5 = kelompok perlakuan beta karoten 0,6523 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB 6 = kelompok perlakuan beta karoten 0,9225 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB 7 = kelompok perlakuan beta karoten 1,3046 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB 8 = kelompok perlakuan beta karoten 1,8450 mgkg BB dengan natrium diklofenak 4,48 mgkg BB b = berbeda bermakna p0,05 tb = berbeda tidak bermakna p0,05 DA = daya antiinflamasi Pada gambar 10, mean bobot udema kaki mencit yang terjadi pada kontrol negatif karagenin 1 dan kontrol negatif aquades terlihat tidak berbeda jauh. Selain itu, berdasarkan hasil uji Sceffe mengenai daya antiinflamasi tabel VIII, kontrol aquades juga menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dengan kontrol