g. zileutin TXA Inflamasi

indomethacine dan diklofenac telah dilaporkan mengurangi sintesis prostaglandin dan leukotrien Katzung, 2001. Obat antiinflamasi secara umum dibagi dalam 2 golongan, yaitu golongan steroid dan golongan non steroid AINS. Golongan steroid bekerja dengan menghambat asam arakidonat dari fosfolipida oleh enzim fosfolipase, sehingga pembentukan prostaglandin dan leukotrien tidak terjadi. Obat antiinflamasi golongan nonsteroid menghambat sintesis prostaglandin, di mana kedua jenis siklooksigenase COX dihambat. AINS ideal hendaknya menghambat COX-2 berperan dalam peradangan dan tidak COX-1 berperan dalam perlindungan mukosa lambung, lagipula menghambat lipoksigenase untuk pembentukan leukotrien Tjay dan Rahardja, 2002. Selama terapi dengan obat-obat ini, inflamasi dikurangi oleh penurunan rilis mediator-mediator granulosit, basofil, dan sel-sel mast. AINS mengurangi kepekaan pembuluh darah terhadap bradikinin dan histamin, mempengaruhi produksi limfokin dari limfosit T, dan membalikkan vasodilatasi. Dalam tingkat yang berbeda-beda, semua AINS yang lebih baru adalah analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik, dan semua kecuali agen-agen selektif COX-2 menghambat agregasi platelet. Mereka semua adalah iritan-iritan lambung, sekalipun sebagai kelompok mereka cenderung kurang menyebabkan iritasi lambung daripada aspirin Katzung, 2001. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Natrium Diklofenak

O HO C Cl Cl H N Gambar 5. Struktur natrium diklofenak Natrium diklofenak adalah golongan obat nonsteroid dengan aktivitas analgesik, antiinflamasi dan antipiretik. Aktivitas natrium diklofenak yaitu menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat. Indikasi dari obat ini untuk pengobatan akut dan kronik gejala-gejala rheumatoid arthritis, osteoarthritis. Kontra indikasi obat ini untuk penderita yang hipersensitifitas terhadap diklofenak atau penderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAID lainnya, serta penderita tukak lambung Wilmana, 1995. Dosis oral natrium diklofenak adalah 75-150 mghari dalam 2- 3 dosis, sebaiknya setelah makan. Dosis maksimal tiap hari untuk setiap cara pemberian adalah 150 mg Anonim, 2000.

E. Interaksi Obat

Interaksi obat adalah peristiwa di mana aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interaksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, pada waktu dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampir bersamaan. Tidak semua interaksi obat membawa pengaruh yang merugikan, beberapa interaksi justru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diambil manfaatnya dalam praktek pengobatan. Interaksi dapat membawa dampak yang merugikan kalau terjadinya interaksi tersebut sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan upaya optimalisasi. Secara ringkas, dampak negatif dari interaksi ini kemungkinan akan timbul sebagai terjadinya efek sampingtoksik dari obat, dan tidak tercapainya efek terapeutik yang diinginkan Suryawati, 1995. Terdapat beberapa mekanisme bagaimana interaksi obat terjadi. Menurut Suryawati 1995, berdasarkan mekanismenya, interaksi dapat dibagi menjadi 3 golongan besar, yakni interaksi farmasetik, interaksi farmakokinetik, dan interaksi farmakodinamik. 1. Interaksi farmasetik Interaksi ini merupakan interaksi fisiko-kimiawi antar obat sehingga mengubah efek farmakologiknya. Yang sering terjadi misalnya reaksi antara obat-obat yang dicampur dalam cairan secara bersamaan, misalnya dalam infus atau suntikan Suryawati,1995. 2. Interaksi farmakokinetik Interaksi farmakokinetik terjadi bila salah satu obat mempengaruhi atau mengubah absorpsi, distribusi ikatan protein, metabolisme dan ekskresi obat kedua Suryawati,1995. 3. Interaksi farmakodinamik Interaksi farmakodinamik berbeda dengan interaksi famakokinetik. Kalau pada interaksi farmakokinetik terjadi perubahan kadar obat objek oleh karena perubahan pada proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat,