Tujuan dan Luaran Musrenbang KabupatenKota Proses Umum Musrenbang KabupatenKota

61 yang merupakan kombinasi hasil dari proses partisipatif spasial dan sektoral musrenbang desakelurahan, kecamatan, sampai forum SKPD dan proses teknokrati

2.2.3. Tujuan dan Luaran Musrenbang KabupatenKota

Tujuan Musrenbang kabupatenkota yaitu: 1. Meyempurnaka Rancangan Awal RKPD yang memuat: • Prioritas pembangunan daerah; • Alokasi anggaran indikatif berdasarkan program dan fungsi SKPD; • Rancangan Alokasi Dana Desa; • Usulan kegiatan yang pendanaannya berasal dari APBD provinsi, APBN, dan sumber pendanaan lainnya; 2. Menyusun rincian rancangan awal kerangka anggaran yang merupakan rencana kegiatan pengadaan barang dan jasa yang perlu dibiayai oleh APBD untuk mencapai tujuan pembangunan. 3. Menyusun rincian rancangan awal kerangka regulasi yang merupakan rencana kegiatan melalui pengaturan yang mendorong partisipasi masyarakat ataupun lembaga terkait lainnya untuk mencapai tujuan pembangunan. 62 Luaran Musrenbang kabupatenkota adalah 1. Kesepakatan tentang rumusan yang menjadi masukan utama untuk pemutakhiran Rancangan RKPD menjai RKPD dan Rancangan Renja SKPD, yang meliputi: • Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan dan alokasi anggaran indikatif yang berdasarkan program dan SKPD; • Daftar prioritas program dan keggiatan pembangunan yang sudah dipilah berdasarkan sumber pembiayaan dari APBD kabupaten, APBD provinsi, APBN, dan sumber pendanaan lainnya; • Daftar usulan kebijakan atau regulasi yang diperlukan pada tingkat pemerintahan kabupaten, provinsi, dan pusat. 2. Tim delegasi yang akan mengikuti pengawalan hasil Musrenbang di DPRD pada proses penganggaran; 3. Berita acara Musrenbang kabupaten.

2.2.4. Proses Umum Musrenbang KabupatenKota

Tahapan Pra-Musrenbang KabupatenKota 1. Pengorganisasian Musrenbang kabupatenkota, terdiri atas kegiatan- kegiatan: 63 • Penyusunan struktur organisasi Tim penyelenggara Musrenbang TPM kabupatenkota dan pembagian tugasnya: ketua, bendahara, dan seksi-seksi acara, materi, logistik; • Pembentukan Tim Pemandu kabuatenkota oleh TPM; • Persiapan teknis pelaksanaan Musrenbang Kabupatenkota yaitu:  Penyusunan jadwal dan agenda Musrenbang kabupatenkota;  Pengumuman kegiatan Musrenbang kabupatenkota danpenyebaran undangan kepada peserta dan narasumber minimal 7 hari sebelum Hari-H  Mengkoordinir persiapan logistic tempat,konsumsi,alat dan bahan. 2. Penyiapan dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Tahapan Pelaksanaan Musrenbang KabupatenKota 1. Pembukaan. Acara ini dipandu oleh pembawa acara dengan kegiatan sebagai berikut: • Kata pembuka dan penyampaian agenda musrenbang kabupatenkota oleh pembawa acara; • Laporan penyelenggaraan oleh ketua panitia Musrenbang ketua TPM; 64 • Sambutan dari bupati sekaligus secara resmi membuka acara Musrenbang kabupatenkota; • Doa bersama. 2. Pemaparan dan diskusi narasumber diskusi narasumber sebagai hmasukan untuk musyawarah: • Pemaparan dari ketua DPRD tentang pokok-pokok pikiran DPRD terkait dengan arah pembangunan daerah ditahun mendatang; • Pemaparn narasumber dari pemerintah pusat Bappenas tentang arah dan kebijakan pembangunan di tingkat nasional serta program-program pemerintah nasional yang akan berlokasi di daerah bersangkutan; • Pemaparan narasumber dari pemerintah provinsi Bappeda provinsi tentang arah dan kebijakan pembangunan provinsi; • Pemaparan dari Bappeda kabupatenkota tentang proses perencanaan dan gambaran hasil rencana pembangunan sejauh ini. 3. Pemaparan dan pembahasan Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD: • Pemaparan secara umum tentang Rancangan RKPD; • Diskusi kelompokkomisi pembahasan RKPD; • Pleno penyepakatan hasil-hasil diskusi kelompokkomisi pembahasan Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah. 65 4. Musyarah penentuan Tim Delegasi dengan proses sebagai berikut: • Penyampaianpenyepakatan kriteria tim delegasi; • Penentuan clondari peserta Musrenbang; • Pemilihanpengambilan suara; • Penyampaianpenyepakatan mandat yang diberikan kepada Tim Delegasi. 5. Penutupan acara ini biasanya dilakukan dengan sebagai berikut; • Penandatanganan Berita Acara Musrenbang; • Kata penutup Ketua TPM. Tahapan Paska-Musrenbang KabupatenKota 1. Rapat kerja tim perumus hasil Musrenbang kabupatenkota yang diselenggarakan oleh Bappeda dengan agenda utama melakukan penyusunan finalisasi dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah sampai menjadi Peraturan Kepala Daerah; 2. Pembekalan Tim Delegasi kabupatenkota. Materi utama pembekalan adalah; • Substansi penting dokumen RKPD, system perencanaan daerah perspektif secara konseptual dan dasar regulasinya; • Analisis anggaran; • Tata tertib DPRD; • Materi-materi lainnya yang dapat memperkuat kemampuan Tim Delegasi dalam mengikuti proses penganggaran. 66 2.3.Defenisi Pembangunan, Perencanaan, dan Perencanaan Pembangunan. 2.3.1. Pembangunan Pembangunan adalah pergeseran dari suatu kondisi nasional yang satu menuju kondisi nasional yang lain, yang dipandang lebih baik dan lebih berharga Katz dalam Tjokrowinoto 1995. Disamping itu pembangunan juga merupakan proses multi dimensional yang menyangkut perubahan-perubahan yang penting dalam suatu struktur, sistem sosial ekonomi, sikap masyarakat dan lembaga lembaga nasional dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengangguran kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan absolut. 34 Meskipun pengertian pembangunan amat bervariasi namun menurut Esman secara umum pembangunan dapat diartikan sebagai proses perubahan dari kondisi nasional yang satu ke kondisi nasional yang di pandang lebih baik atau kemajuan yang terus menerus menuju perbaikan kehidupan manusia yang mapan. Pengertian tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan berarti proses menuju perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. 35 Pembangunan masyarakat desa dapat dilakukan berdasarkan 3 azas, diantaranya: 1 azas pembangunan integral, 2 azas kekuatan sendiri, 3 azas pemufakatan bersama. 36 34 Michael, Todaro, 1977, Pembangunan ekonomi di dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta. 35 Moelyarto, Tjokrowinoto, 1999, Restrukturisasi Ekonomi dan Birokrasi, Kreasi Wacana, Yogyakarta. Hlm 91. 36 Tjokroamidjojo, Bintoro, 1995, manajemen Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta. Hlm 35. Azas pembangunan integral ialah pembangunan yang seimbang dari semua segi masyarakat desa. Azas kekuatan sendiri adalah tiap-tiap usaha pertama-tama harus berdasarkan kekuatan sendiri, azas pemufakatan 67 bersama ialah pembangunan harus dilaksanakan secara benar untuk menjadi kebutuhan masyarakat desa dan putusan untuk melaksanakan proyek bukan atas prioritas atasan tetapi merupakan keputusan bersama anggota masyarakat desa. Disamping itu strategi desa yang telah dikembangkan antara lain pendekatan dari atas top down, pendekatan dari bawah bottom up dan pendekatan pengelolaan mandiri oleh masyarakat desa community base management. Pendekatan ‘top down’ dilaksanakan berdasarkan jalan pikiran bahwa masyarakat desa adalah pihak yang bodoh dan belum dapat memikirkan serta mengerjakan apa yang baik untuk mereka. Jadi semua segi kehidupan dirancang dan diturunkan dari pemerintahan. Pendekatan ‘bottom up’ dilaksanakan dengan asumsi bahwa masyarakat desa telah memiliki kemampuan untuk memikirkan dan mengerjakan kebutuhannya sendiri dan pemerintah hanya turut serta dalam sistem administrasinya. Pendekatan ‘community base management’ sebenarnya bukan gagasan baru namun muncul dan digali dari masyarakat setempat yang diangkat dari praktek masyarakat tradisional dalam mengelola sumber daya alam untuk kesejahteraan ekonomi bersama dalam desa tanpa campur tangan pemerintah. Pembangunan memerlukan perencanaan karena kebutuhan pembangunan lebih besar daripada sumber daya yang tersedia. Melalui perencanaan ingin dirumuskan kegiatan pembangunan yang secara efisien dan efektif dapat memberi hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada. 68

2.3.2. Perencanaan