Keputusan atas Permohonan Kredit

32

D. Keputusan atas Permohonan Kredit

Keputusan atas permohonan kredit adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. Setiap keputusan permohonan kredit, harus memperhatikan penilaian syarat-syarat umum yang pada dasarnya tercantum dalam laporan pemeriksaan kredit dan analisis kredit. Bahan pertimbangan atau informasi-informasi lainnya yang diperoleh pejabat pengambil keputusan, harus dibubuhkan secara tertulis disposisi-disposisi. Wewenang mengambil keputusan kredit, adalah sebagai berikut: 1. Wewenang Kepala Bagian KreditCabang a. Sampai dengan jumlah permohonan dalam jenis kredit yang ditentukan oleh direksikantor pusat, kepala bagian kreditkepala cabang diberi wewenang untuk memutuskan permohonan dalam batas-batas tertentu tanpa mengusulkan terlebih dahulu kepada kantor pusat. b. Jika permohonan berada di luar batas wewenangnya, cabang harus mengusulkan terlebih dahulu permohonan fasilitas kredit tersebut kepada direksikantor pusat disertai hasil penilaian serta kesimpulan-kesimpulan dan usul-usul yang definitif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 2. Wewenang DireksiKantor Pusat Direksikantor pusat memberikan keputusan permohonan fasilitas kredit yang dilakukan oleh bagian kreditcabang setelah mengadakan penilaian permohonan fasilitas kredit yang diusulkan. 3. DireksiKantor Pusat dengan Bank Indonesia Tentang jenis-jenis yang menurut ketentuan memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia, terlebih dahulu kantor pusat akan meneruskan permohonan kredit tersebut kepada Bank Indonesia. Pemberitahuan keputusan kepada cabang, baru dilakukan setelah mendapat keputusan dari Bank Indonesia. Laporan penggunaan wewenang, setiap keputusan yang diambil oleh bagian kreditcabang dalam hubungannya dengan wewenangnya, baik berupa persetujuan maupun penolakan atas permohonan fasilitas kredit, harus dilaporkan ke direksikantor pusat yang umumnya berupa tembusan surat, serta tindakan analisis lengkap, setelah itu dikirim kepada biro yang membidanginya. Setiap keputusan harus diberitahukan kepada pemohon secara tertulis. Pada prinsipnya pengusulan permohonan kredit ke direksikantor pusat harus dilakukan dengan surat. Apabila dipandang perlu, pengusulan dapat diajukan melalui kawatteleks yang kemudian harus selalu ditegaskan dengan surat, disertai penjelasan-penjelasan yang diperlukan. Dalam hal bagian kredit atau cabang memutuskan untuk mengusulkan permohonan kredit kepada direksikantor pusat, maka dalam surat usul harus dimuat minimal data sebagai berikut: 34 1. Informasi mengenai nasabah selengkapnya Informasi yang dimaksud terutama mengenai perilakukarakter nasabah, kemampuan dan pengalaman berusaha dan hal-hal yang mencerminkan kepribadian serta kemampuan nasabahcalon nasabah sebagai ukuran dari sebagian sumber dan daya pelunasan kreditnya. 2. Aktivitas usaha nasabah 3. Jaminan 4. Financial Statement 5. Cash Flow Projection Untuk jenis-jenis kredit seperti kredit industri konstruksi, kredit musiman, kredit investasi dan kredit lainnya yang sifatnya transaksional atau berangsuran dengan jangka tertentu, surat usul tersebut secara mutlak harus disertai dengan cash flow projection, sehingga dapat disusun jadwal waktu time schdule pelunasannya secara baik. Untuk kredit produksi proyeksi ini hanya berfungsi sebagai alat pembantu dalam menentukan kebutuhan maksimal nasabah modal kerja. 6. Aktivitas rekening Calon nasabahnasabah yang memiliki rekening giro dan atau pinjaman, harus menguraikan juga mengenai aktivitas rekening antara lain: saldo tertinggi, terendah dan saldo rata-rata tiap bulan serta indikasi aktivitas rekening berupa jumlahfrekuensi mutasi debit dan kreditnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

E. Penolakan dan Persetujuan Permohonan Kredit