Di Provinsi Jawa Barat selama periode tahun 2002 sd 2011 telah teridentifikasi sebanyak 555 kasus mikrofilaria. Dari 26 KabupatenKota di Jawa Barat sudah 21
KabupatenKota mengidentifikasi adanya kasus Mikrofilaria. Data diatas menandakan bahwa kasus filaris dari tahun 2010 sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kasus
filaris ini lebih mengancam dari kasus malaria atau DBD, karena filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes Armigeres.
Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat dan perlu dilakukan hal hal berikut:
• Penyemprotan rutinitas • Pembersihan rawa-rawa dan semak-semak
• Peningkatan program pengobatan massal filariasis di puskesmas
E. Flu Burung
Kasus flu burung, provinsi jawa barat belum memiliki data pasti, sehingga Peneliti masih belum mendapatkan angka pasti berdasarkan laporan tahunannya.
4.1.5.2 Penyakit menular langsung A. Diare
Grafik 4.21 Kasus dan Kematian Diare Tahun 2007-2011
80.90 62.00
74.00 76.00
80.20
2007 2008
2009 2010
2011
KASUSDIARE
Tingkat kematian akibat kasus diare CFR dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan adanya penurunan yaitu dari 0,004 pada tahun 2007 menurun hingga 0,002
pada tahun 2011. Namun kasus diare terus meningkat sejak tahun 2009 mungkin program kesehtan JABAR yang ada kurang memperhatikan penyakit ini. Sehingga perlu adanya:
• Proram Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu: 1 sebelum makan, 2 setelah buang air besar, 3 sebelum memegang bayi, 4 setelah
menceboki anak dan 5 sebelum menyiapkan makanan khususnya pada anak • Pengelolaan sampah yang baik yang biasa terdapat dipemukiman penduduk
khususnya pemukiman kumuh. • Peningkatan program jamban keluarga JABAR
B. Kusta Grafik 4.22 Kasus Kusta Tahun 2008-2011
,
Angka penemuan kusta periode tahun 2008-2011 di provinsi Jawa Barat selalu lebih besar dari 1100.000. Pada tahun 2011 angka penemuan Kusta sebesar 5100.000. Hal ini
berarti terjadi peningkatan penemuan Kusta yaitu sebesar 1,2100.000. Hal ini menjadi sangat penting untuk mendapatkan program dinas kesehatan. Dalam mengambil langkah-langkah
0.004 0.005
0.013 0.009
0.002 2007
2008 2009
2010 2011
KEMATIANDIARE
4.5 3.7
3.8 5
2008 2009
2010 2011
KASUSKUSTAPER100RIBU
untuk pencegahan, haruslah didasarkan pada data keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan penelitian epidemiologis.
• Penyajian data terkini • Penelitian tentang sumber-sumber tentang persebaran penyakit kusta
• Program pemutusan rantai penularan • Vaksinasi dan obat-obatan serta isolasi atau karantina untuk penderita
C. Tuberkulosis Grafik 4.23 Kasus Dan Penyembuhan TBC Tahun 2008-2011
Angka penemuan TB Paru di Provinsi Jawa Barat selama periode 2008- 2011 cenderung mengalami peningkatan. Rerata peningkatan setiap tahunnya berkisar 2.2.
Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2010 ke 2011 mencapai angka 3.6. Diperlukan : • Peningkatan Program PHBS
• Peningkatan cakupan penemuan • Penelitian Tuberkulosis tentang persebarannya dan pemutusan rantai penularan
• Peningkatan jaminan kesembuhan tuntas untuk penderita • Pemerataan akses diagnosis dini
68.76 69.62
71.71 75.29
2008 2009
2010 2011
KASUSTBC
81.55 86.36
85.82
2008 2009
2010
KESEMBUHANCRTBC
D. Pneunomia Grafik 4.24 Kasus dan Kematian Pneunomia Tahun 2007-2011
Cakupan penemuan kasus Pneumoni di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2000 hingga 2011 berkisar antara 34-52.7, hal itu berarti selama 10 tahun tidak sekalipun cakupan
penemuan kasus Pneumoni mencapai target penemuan sebesar 85.6. hal ini antara lain disebabkan manajemen program kurang mendapat dukungan alokasi sumber daya sesuai
kebutuhan program. Dari data diatas kematian akibat penyakit pneumonia menurun mungkin karena cakupan penemuan belum mencapai target sehingga terlihat seakan-akan mengalami
penurunan. • Peningkatan cakupan penemuan yang merata di setiap KabKota
• Peningkatan perbaikan gizi balita • Peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan yang merata khususnya didaerah
terpencil atau kumuh • Peningkatan imunisasi dasar lengkap untuk semua bayi dan balita
• Pola hiudp sehat dan menjauhkan bayi atau balita pada polusi khususnya udara
48.80 50.30
49.40 50.90
43.20 2007
2008 2009
2010 2011
KasusPneunomia
71 122
98 54
2007 2008
2009 2010
KemaanPneunomia
E. Difteri Grafik 4.25 Kasus Difteri tahun 2008-2011
,
Penyakit Difteri merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi PD3I. Kasus Difteri di Jawa Barat selain jumlahnya yang mengalami peningkatan,
penyebarannya juga mengalami perluasan ke kabupaten kota yang pada tahun sebelumnya tidak melaporkan penemuan kasus difteri. Dari 27 kasus difteri tahun 2010, meningkat
menjadi 45 kasus pada tahun 2011. • Peningkatan cakupan penemuan difteri untuk deteksi dini kasus,
• Vaksin dan obat-obatan harus memadai untuk pengobatan kasus • Memutuskan rantai penularan dan memberantas karier.
• Imunisasi yang menyeluruh dan rutinitas pemberian imunisasi pada anak sebelum usia
6 tahun
f. Campak Grafik 4.26 Kasus Campak Tahun 2009-2011
,
30 28
27 45
2008 2009
2010 2011
KasusDIFTERI
5 25
47
2009 2010
2011
FrekuensiKasusCAMPAK