Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sembilan warga Australia ditangkap pada tanggal 17 April 2005 di bandar udara bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Indonesia dengan tuduhan berupaya menyelundupkan lebih dari 8 kilogram heroin ke luar dari Indonesia, yakni dari Bali menuju Australia. 1 Martin Eric Stephens, Renae Lawrence, Scott Anthony Rush, dan Michael William Czuga ditangkap di bandara tersebut dengan mengikat sejumlah paket heroin ke tubuh mereka. 2 Scott Anthony Rush membawa heroin seberat 888 gram yang dililitkan dengan plester warna cokelat dan stagen warna cokelat muda yang berlapiskan kain warna biru merek Futoro yang ditempelkan pada pinggang bagian belakang, heroin seberat 414,37 gram pada paha kaki kanan dan heroin seberat 389,90 gram pada paha kaki kiri. 3 Pelaku lainnya, Renae Lawrence membawa heroin seberat 809,84 gram yang dibungkus plastik bening dililit perban putih dan heroin seberat 1450,90 gram yang dibungkus dalam empat bungkus plastik bening bertuliskan Food Saver Rolls By Tillia ditaburi serbuk merica dililit isolasi warna bening. 4 Selanjutnya, Martin Eric Stephens membawa heroin seberat 956,59 gram yang dibungkus plastik bening dililit perban putih dan heroin seberat 798,09 gram yang 1 Kompas TV, “Ini Kronologi Kasus Narkoba Kelompok Bali Nine”, URL: http:regional.kompas.comread2015042906330021Ini.Kronologi.Kasus.Narkoba.Kelompok.B ali.Nine . Diakses Tanggal 16 Januari 2016 2 Ibid. 3 Putusan Mahkamah Agung No. 37 PKPid.Sus2011 Mengenai Peninjauan Kembali Perkara Pidana Atas Nama Terpidana Andrew Chan. 4 Putusan Mahkamah Agung Nomor : 28 PKPid.Sus2011 Mengenai Peninjauan Kembali Perkara Pidana Atas Nama Terpidana Scott Anthony Rush. dibungkus dalam dua bungkus plastik bening bertuliskan Food Saver Rolls By Tillia, pelaku lainnya bernama Michael William Czuga saat tertangkap membawa dua kantong plastik heroin seberat 334, 26 gram yang dimasukkan di dalam tas gendong miliknya. 5 Sementara itu, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ditangkap di bandara yang sama karena dianggap terkait dengan tujuh warga yang ditangkap. 6 Andrew Chan membawa heroin seberat 807,27 gram yang dibungkus plastik bening dililit perban putih dan heroin seberat 1361,70 gram yang dibungkus dalam empat bungkus plastik bening bertuliskan Food Saver Rolls by Tillia ditaburi serbuk merica dililit isolasi warna bening, sedangkan Myuran Sukumaran membawa tiga bungkus plastik yang berisi heroin seberat 888 gram dililit plester warna coklat dan stagen warna coklat berlapis kain biru merk Futoro dan heroin seberat 804,27 gram yang dililit plester warna coklat. 7 Tiga pelaku lainnya, Si Yi Chen, Tan Duc Thanh Nguyen, dan Matthew James Norman ditangkap di Hotel Melasti dekat Pantai Kuta, atas kepemilikan 334,26 gram heroin yang ditemukan di dalam tas koper warna cokelat. 8 Tas tersebut berisi satu tas gendong warna biru kombinasi hitam yang di dalamnya berisi satu bungkus kertas koran yang berisi 2 buah kantong plastik heroin tersebut dan satu kantong plastik berisi serbuk merica warna cokelat. 9 Pada tanggal 13 Februari 2006, berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Renae Lawrence dan Scott Anthony Rush dijatuhi hukuman penjara 5 Ibid. 6 Kompas TV, Loc.cit. 7 Putusan Mahkamah Agung Nomor: 28 PKPid.Sus2011 Mengenai Peninjauan Kembali Perkara Pidana Atas Nama Terpidana Scott Anthony Rush. 8 Kompas TV, Loc.cit. 9 Ibid. seumur hidup. Hakim mengatakan, tidak ada bukti untuk mendukung klaim bahwa mereka telah dipaksa membawa obat-obatan dengan ancaman anggota keluarga mereka akan dibunuh. 10 Pada tanggal 14 Februari 2006, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dinyatakan bersalah dengan ancaman hukuman mati karena mereka dianggap telah menyediakan uang, tiket pesawat, dan hotel kepada para penyelundup. 11 Sementara itu, Michael William Czugaj dan Martin Eric Stephens dihukum penjara seumur hidup. Keesokan harinya, pada tanggal 15 Februari 2006, Matthew James Norman, Si Yi Chen, dan Tan Duc Thanh Nguyen diputuskan bersalah dengan hukuman penjara seumur hidup. 12 Pada tanggal 6 September 2006, hukuman bagi Scott Anthony Rush, Tan Duc Thanh Nguyen, Si Yi Chen, dan Matthew James Norman diperberat menjadi hukuman mati setelah sebelumnya mereka mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi untuk mendapat hukuman yang lebih ringan. 13 Sementara itu, hukuman bagi Michael William Czugaj, Renae Lawrence, dan Martin Eric Stephens tetap mendapat hukuman penjara seumur hidup dan hukuman mati bagi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tidak berubah setelah Pengadilan Tinggi Denpasar menolak permohonan banding keduanya. 14 Mereka juga sempat mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung RI, namun permohonan kasasi mereka ditolak. Merasa tidak puas dengan penolakan permohonan kasasi yang mereka 10 Lihat Republika.co.id, 2015,”Jalan Panjang Dua Anggota Bali Nine Menuju Eksekusi Mati”, URL: http:m.republika.co.idberitanasionalhukum150223nk88ri-jalan-panjang-dua- anggota-embali-nineem-menuju-eksekusi-mati . Diakses tanggal 22 Januari 2016 11 Ibid. 12 Ibid. 13 Lihat CNN Indonesia, 2015, “Kronologi Kasus Narkotika yang Menjerat Duo Bali Nine”, URL: http:m.cnnindonesia.comnasional2015428185400-kronologi-kasus-narkotik-uang- menjerat-duo-bali-nine . Diakses tanggal 22 Januari 2016. 14 Ibid. ajukan, maka mereka mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung RI sekitar bulan Januari 2008. Sehingga, pada tanggal 6 Maret 2008 Mahkamah Agung memutuskan untuk mengurangi hukuman mati bagi Tan Duc Thanh Nguyen, Si Yi Chen, Matthew James Norman dan Scott Anthony Rush menjadi penjara seumur hidup, Sedangkan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tetap dijatuhi hukuman mati. 15 Bali Nine adalah sebutan yang diberikan media massa kepada sembilan orang Australia yang ditangkap pada tanggal 17 April 2005 di Bali, Indonesia dalam usaha menyelundupkan heroin seberat 8,2 kg dari Indonesia ke Australia. 16 Dua diantara sembilan orang pelaku kasus narkoba tersebut yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dijatuhi hukuman mati. 17 Penjatuhan hukuman mati terhadap dua terdakwa kasus Bali Nine ternyata menimbulkan reaksi dari masyarakat internasional khususnya pemerintah dan rakyat Australia. Pemerintah Australia melalui Perdana Menteri PM Jhon Howard ketika itu menentang keras pidana mati dan berkali-kali meminta tidak diterapkannya hukuman mati pada sembilan terdakwa Warga Negara Australia tersebut. 18 Sayangnya permintaan pemerintah Australia tak mempengaruhi hakim Indonesia yang memutuskan untuk tetap menjatuhkan hukuman mati kepada dua orang terdakwa tersebut, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. 19 15 Ibid. 16 Lihat CNN Indonesia, Loc.Cit. 17 Ibid. 18 Kompasiana, 2015, “Mengungkap Ulang Kasus Bali Nine”, URL: http:m.kompasiana.comrushanovalymengungkap-ulang-kasus-bali-nine . Diakses tanggal 22 Januari 2016 19 Ibid. Pada tanggal 29 April 2015, eksekusi mati dilakukan terhadap dua terpidana mati kasus Bali Nine yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran beserta 7 terpidana kasus narkoba lainnya di Lapangan Limus Buntu Nusa Kambangan. 20 Setelah penjatuhan hukuman mati tersebut, masyarakat Australia merasa marah dengan sikap keras kepala Presiden Joko Widodo menghukum mati terpidana narkoba, namun tetap menolak memberi pengampunan meski terpidana sudah memohon berulang kali. 21 Kemarahan publik Australia diwujudkan dengan menggulirkan wacana menghentikan pemberian dana bantuan kepada Indonesia. 22 Di samping itu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga memastikan Australia segera menarik Duta Besar Dubes Australia untuk Indonesia di Jakarta. 23 Tony Abbott juga mengatakan bahwa Australia menganggap hubungan bilateral Indonesia-Australia sebagai hal yang sangat penting, namun peristiwa ini telah merusak hubungan itu. 24 Penjatuhan hukuman mati merupakan sebuah kontroversi yang terjadi di dalam masyarakat. Kontroversi pidana mati juga sering dikaitkan dengan persoalan hak asasi manusia HAM. 25 Pelaksanaan hukuman mati dituding sebagai tindakan pelanggaran HAM, khususnya hak untuk hidup yang tidak bisa 20 Republika.co.id, 2015, “Suasana Haru Iringi Proses Eksekusi Mati Terpidana Kasus Narkoba”, URL: http:m.republika.co.idberitanasionalhukum150429nnj5hd-suasana-haru- iringi-proses-eksekusi-mati-terpidana-kasus-narkoba . Diakses tanggal 22 Januari 2016 21 Angga Yudha Pratomo, ”Australia ancam setop dana bantuan, Indonesia tidak miskin banget”, URL: http:m.merdeka.comuangaustralia-ancam-setop-dana-bantuan-Indonesia-tidak- miskin-banget.html. Diakses Tanggal 16 Januari 2016 22 Ibid. 23 Pamela Sarnia, “Bali Nine Dieksekusi, Australia Tarik Dubes”, URL: http:m.okezone.comread20150429181141703Bali-Nine-Dieksekusi-Australia-Tarik-Dubes . Diakses Tanggal 16 Januari 2016 24 Ibid. 25 Abdurrasyid Ridha, ”Kontroversi Hukuman Mati di Indonesia”, URL: http:www.academia.edu14745606Kontroversi_Hukuman_Mati_Di_Indonesia . Diakses Tanggal 12 Januari 2016, h. 1. dicabut oleh siapa pun kecuali Tuhan, sedangkan pihak lain mengatakan hukuman mati patut dilakukan bagi mereka yang melakukan kejahatan besar. 26 Menurut mereka, pemberian sanksi hukum bertujuan untuk membalaskan kesalahan yang dilakukan oleh seseorang. 27 Amnesty International mencatat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, jumlah negara yang menggunakan hukuman mati menurun dari 37 negara di tahun 1994 menjadi 22 negara di tahun 2013. 28 Indonesia merupakan salah satu negara yang saat ini masih mempergunakan hukuman mati baik yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP maupun ketentuan-ketentuan di luar KUHP. Berdasarkan KUHP, ada sembilan jenis kejahatan yang diancam pidana mati, yaitu Pasal 104, Pasal 111 ayat 2, Pasal 124 ayat 3, Pasal 124 bis, Pasal 140 ayat 3, Pasal 340, Pasal 365 ayat 4, Pasal 444, dan Pasal 149 K ayat 2 Pasal 149 O ayat 2. 29 Sementara itu, ketentuan-ketentuan di luar KUHP yang juga mengatur tentang kejahatan yang diancam dengan tindak pidana mati, di antaranya adalah tindak pidana narkotika, tindak pidana korupsi, dan tindak pidana terorisme. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas legalitas penjatuhan suatu hukuman mati terhadap tindak pidana narkotika dilihat dari perspektif Hukum Internasional dalam karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “LEGALITAS PENJATUHAN EKSEKUSI MATI DALAM KASUS BALI NINE DARI PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL” 26 Lihat Sekapur Sirih, 2007, Praktek Hukuman Mati Di Indonesia, Badan Pekerja Kontras, Jakarta, h. 34. 27 Ibid. 28 ANTARA News, 2015, ”Negara-Negara Penganut Hukuman Mati”, URL: http:m.antaranews.com.berita474796negara-negara-penganut-hukuman-mati . Diakses tanggal 22 Januari 2016. 29 R. Soesilo, 1960, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Politea, Bogor, h. 140

1.2 Rumusan Masalah