internet yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu mengenai penjatuhan suatu hukuman mati dalam kasus Bali Nine.
3. Bahan hukum tersier menurut Peter Mahmud Marzuki merupakan bahan non hukum yang digunakan untuk menjelaskan, baik bahan hukum primer maupun
bahan hukum sekunder, seperti kamus, ensiklopedi, dan lain-lain.
59
Terkait penulisan skripsi ini, penulis menggunakan kamus hukum di dalam
menerjemahkan kalimat-kalimat hukum yang susah dimengerti.
d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Teknik pengumpulan bahan-bahan hukum yang dipergunakan adalah teknik studi dokumen, yaitu dalam pengumpulan bahan hukum terhadap sumber
kepustakaan yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dengan cara membaca dan mencatat kembali bahan hukum tersebut yang kemudian
dikelompokkan secara sistematis yang berhubungan dengan masalah dalam penulisan skripsi ini.
60
Untuk menunjang penulisan skripsi ini pengumpulan bahan-bahan hukum diperoleh melalui :
1. Pengumpulan bahan hukum primer dilakukan dengan cara mengumpulkan peraturan perundang-undangan nasional Indonesia dan instrumen internasional
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 2. Pengumpulan bahan hukum sekunder dilakukan dengan cara penelitian
kepustakaan yang bertujuan untuk mendapatkan bahan hukum yang bersumber dari buku-buku, karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum
59
Ibid.
60
Ibid
yang termuat dalam media massa maupun berita di internet yang terkait dengan permasalahan yang hendak dibahas dalam skripsi ini.
3. Pengumpulan bahan hukum tersier dilakukan dengan menggunakan kamus hukum.
e. Teknik Analisis
Teknik analisis adalah pemaparan secara mendetail dari keterangan- keterangan yang didapat pada tahap sebelumnya yang berkaitan dengan
permasalahan dalam penelitian ini sehingga keseluruhannya membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan secara logis.
61
Dalam penulisan ini, penulis menganalisis legalitas penjatuhan hukuman mati dari perspektif Hukum
Internasional.
61
Ibid.
19
BAB II TINJAUAN UMUM HAK ASASI MANUSIA DAN HUKUMAN MATI
Hak Asasi Manusia HAM adalah hak asasi yang melekat pada manusia sejak mereka dilahirkan di dunia dan hukuman mati adalah hukuman paling berat
yang diberikan kepada pelaku kejahatan dengan cara menghilangkan nyawa mereka. Hukuman mati selalu dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia terutama
pada hak untuk hidup. Sering timbul berbagai perdebatan mengenai hal tersebut, baik perdebatan yang terjadi di dunia maupun perdebatan yang terjadi di lingkup
nasional. Dari segi HAM, hukuman mati merupakan jenis pelanggaran terhadap hak
asasi manusia yang paling penting, yaitu hak untuk hidup. Hak fundamental ini merupakan jenis hak yang tidak bisa dilanggar, dikurangi, atau dibatasi dalam
keadaan apapun, baik itu dalam keadaan darurat, perang, termasuk bila seseorang menjadi narapidana.
62
Oleh karena itu, maka uraian berikut akan membahas definisi HAM beserta ruang lingkupnya dan hukuman mati tersebut.
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia
2.1.1 Pengertian Hak Asasi Manusia
Istilah HAM merupakan terjemahan dari istilah droits de I’homme dalam bahasa Perancis yang berarti “hak manusia”, atau dalam bahasa Inggrisnya human
62
Haryomataram, KGPH, 2007, Pengantar Hukum Humaniter, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 5.