Penghambat saluran kalsium Inhibitor angiotensin converting enzyme ACE

4. Golongan obat yang digunakan pada hipertensi

Pada beberapa pasien dengan hipertensi ringan, penurunan berat badan yang sesuai, mengurangi konsumsi alkohol dan garam mungkin cukup, tetapi biasanya membutuhkan terapi medikamentosa. Antagonis adrenoreseptor  dan diuretik tiazid merupakan obat lini pertama yang digunakan untuk terapi hipertensi. Beberapa kelompok obat melalui mekanisme berbeda menurunkan tekanan darah dengan mengurangi tonus vasokonstriktor dan juga resistensi perifer Neal, 2006.

a. Penghambat saluran kalsium

Obat-obatan golongan ini menyebabkan vasodilatasi langsung arteriolae melalui penghambatan selektif arus kalsium untuk masuk kembalisecara lambat ke dalam otot. Obat golongan ini dapat pula menyebabkan natriuresis awal sehingga kepada pasien yang diobati dengan obat-obatan golongan ini tidak perlu lagi diberikan terapi diuretika. Woodley,1992. Diltiazem dan Verapamil menunjukkan pengaruh inotropik, kronotropik dan dromotropik negatif pada fungsi jantung. Nifedipine juga mempunyai sifat kardiodepresan namun secara klinis efeknya dapat diabaikan karena kerjanya dilawan oleh pengurangan tahanan pembuluh darah sistemik dan kenaikan-kenaikan tonus adrenergik yang bersifat refleks; obat ini dapat digunakan dengan aman bersama-sama dengan antagonis beta-adrenergik. Woodley,1992.

b. Inhibitor angiotensin converting enzyme ACE

Obat-obat golongan ini mengurangi tekanan darah dengan cara menurunkan tahanan pembuluh darah tepi, sedangkan pengaruhnya kecil pada isi semenit jantung, denyut jantung atau laju filtrasi glomerulus. Obat- obat ini terutama berguna pada pasien dengan hipertensi karena aktivitas renin yang tinggi atau hipertensi renovasculer serta hipertensi berat yang membandel. Keunggulan inhibitor ACE yang utama adalah kurangnya efek samping simptomatik, seperti rasa lelah dan gangguan mental atau fungsi seksual. Woodley, 1992 Inhibitor ACE merupakan yang paling penting, karena menurunkan angiotensin II dalam sirkulasi, antagonis reseptor angiotensin II dan antagonis kalsium. Hasil meta-analisis uji klinik menunjukkan bahwa tiazid, -blocker, inhibitor ACE dan antagonis kalsium secara signifikan menurunkan resiko kematian karena stroke, penyakit jantung koroner dan kardiovaskular. Hipertensi ringan sampai sedang sering dapat dikendalikan dengan pengobatan tunggal, biasanya tiazid atau -blocker. Tetapi semakin jelas bahwa pasien memerlukan kombinasi dua atau bahkan tiga macam obat untuk bisa mengendalikan tekanan darah Neal. 2006.

c. Diuretika