Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kerangka Berpikir

Berita tentang Momentum Seratus Hari Kinerja Presiden SBY-Boediono pada 28 Januari 2010 memang penuh dengan pro dan kontra. Peristiwa ini mampu menarik perhatian dan mempengaruhi tingkat kepuasan khalayak terhadap kinerja Presiden. Berita ini dimuat di berbagai media massa, baik sebelum menjelang momentum seratus hari maupun setelah momentum seratus hari. Peristiwa ini tentunya dimuat berbeda oleh media massa, khususnya media cetak harian Jawa Pos dan Kompas. Kedua media tersebut digunakan peneliti sebagai subyek penelitian karena kedua harian tersebut merupakan surat kabar nasional, memiliki reputasi dan kedalaman analisis disertai gaya penulisan yang rapi. Berita tentang Momentum Seratus Hari Kinerja Presiden SBY-Boediono ini dibingkai secara berbeda oleh surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas. Pembingkaian berita ini menggunakan teori analisis framing Gamson dan Modigliani, yang membagi dua bagian yaitu pertama, framing devices meliputi : methapors, catchphrases, exemplars, depiction dan visual images, serta yang kedua reasoning devices meliputi : roots, appeals to principle dan consequences. Di bawah ini adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini : Berita Momentum Seratus Hari Kinerja Presiden SBY- Boediono Pembingkaian di surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas Analisis framing William A. Gamson dan Modigliani Hasil pembingkaian Frame Central organizing idea for making senses of relevants events, suggesting what is at issues gugusan ide yang terorganisir dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana Framing Devices Reasoning Devices perangkat framing : perangkat penalaran : 1. Methapors 1. Roots perumpamaan atau pengandaian analisis kausal atau sebab akibat 2. Catchphrases 2. Appeals to Principle frase yang menarik, kontras, menonjol premis dasar, klaim-klaim moral dalam suatu wacana. Ini umumnya berupa jargon atau slogan 3. Exemplaar 3. Concequences mengaitkan dengan contoh, efek atau konsekuensi yang didapat uraian : bisa teori, perbandingan yang dari bingkai memperjelas bingkai 4. Depiction penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif. Umumnya berupa kosakata, leksikon untuk melabeli sesuatu 5. Visual Images gambar, grafik, citra yang mendukung bingkai secara keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun, atau grafik untuk menekan- kan dan mendukung pesan yang ingin disampaikan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknis analisis framing. Analisis ini mencoba melihat bagaimana media mengkonstruksi realitas, bagaimana realitas atau peristiwa itu dikonstruksi oleh media, bagaimanan media membingkai peristiwa tertentu. Pada penelitian ini akan dijelaskan bagaimana cara media membingkai atau mengkonstruksi berita-berita mengenai Seratus Hari Kinerja Presiden SBY-Boediono di surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas yang meliputi penyeleksian isu dan penulisan berita. Penulisan berita ini terdiri dari bagaimana cara wartawan dalam menyusun fakta dan menekankan fakta. Dengan menekankan pendekatan kualitatif, penelitian ini akan menganalisis kalimat demi kalimat, kata demi kata yang ada dalam pemberitaan mengenai m Seratus Hari Kinerja Presiden SBY-Boediono di surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas.

3.1.1 Definisi Operasional

“Pemberitaan mengenai Seratus Hari Kinerja Presiden SBY-Boediono”. Yang dimaksud dengan Seratus Hari Kinerja Presiden SBY-Boediono adalah sebuah momen atau peristiwa dalam rangka memberikan penilaian terhadap seratus hari kinerja Presiden pasca pelantikan.