1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
31 Gambar 1.18 Skema struktur organisasi lengkap pelaksana proyek konstruksi
Sumber: Dipohusodo, 1996
Manajer operasional lapangan, bertugas memimpin unit pelaksanaan lapangan dengan kewenangan:
− Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan teknis dan keuangan yang disiapkan oleh unit teknik.
− Mengkoordinasikan kepala pelaksana dalam mengendalikan dan mengontrol pekerjaan para mandor dan sub-kontraktor.
− Mengendalikan dan melatih ketrampilan staf, tukang dan mandor. − Melakukan penilaian kemampuan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Manajer administrasi lapangan, bertugas memimpin unit administrasi proyek, mengelola keuangan, akuntansi dan pembukuan, urusan umum dan
SDM proyek, dengan kewenangan:
− Menyiapkan urusan administrasi penagihan kepada pemilik proyek − Melakukan pencatatan transaksi
− Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran − Mengurus masalah perpajakan, asuransi, dll.
1.5.2. Perencanaan Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk pelaksanaan proyek sebagai langkah pertama yang dilakukan adalah suatu kegiatan mempersiapkan bagaimana suatu
pekerjaan akan dilaksanakan agar tercapai sasaran dan tujuan yang diinginkan. Perencanaan yang disusun dalam petunjuk pelaksanaan adalah:
− Perencanaan biaya atau anggaran proyek yang mengacu pada
data yang ada saat tender.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
32 − Perencanaan mutu yang harus sesuai dengan persyaratan
spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontrak, atau memenuhi standarisasi internasional contoh: ISO-9000
− Perencanaan jadwal pelaksanaan yang mengacu pada batas
waktu sesuai kontrak, disusun dalam bentuk bar-chart yang dilengkapi kurva S. Jadwal pelaksanaan ini adalah jadwal
pelaksanaan induk master schedule yang mencakup keseluruhan kegiatan pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan jadwal induk dapat
dibuat jadwal yang lebih rinci untuk tiap jenis pekerjaan, serta jadwal-jadwal pendukung: jadwal peralatan, jadwal bahan, jadwal
tenaga kerja, jadwal arus kas cash flow.
− Perencanaan metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata
cara dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan procedure, work instruction yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan setiap
pekerjaan.
− Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja K3 berkaitan
dengan penyusunan safety plan, pengamanan proyek security plan, dan pengelolaan ketertiban serta kebersihan proyek house
keeping, dengan target utama tidak ada kecelakaan kerja zero accident.
1.5.3. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-
teknik pelaksanaan pekerjaan. Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa yang berpijak pada
keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pelelangan, keadaan teknis dan ekonomis di lapangan, dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman
kontraktor. Metode pelaksanaan proyek untuk setiap jenis bangunan berbeda-beda. Garis besar metode pelaksanaan konstruksi bangunan,
meliputi:
− Metode penataan lapangan, adalah pengaturan tata letak kantor-
kantor, gudang, bengkel dan pool kendaraan serta peralatan, lahan penimbunan material mentah, lahan untuk pabrikasi, posisi
peralatan berat, jalan kerja dan jalan masuk pada lokasi pembangunan.
− Metode pekerjaan pengukuran, adalah tahapan pengukuran
batas-batas lokasi, pemetaan situasi dan kontur lahan, pengukuran sumbu-sumbu bangunan, dan pemantauan ketepatan dimensi
konstruksi baik pada arah datar maupun arah tegak.
− Metode pekerjaan tanah, merupakan tahapan pengolahan lahan
terbangun site development, meliputi pekerjaan-pekerjaan pembersihan lokasi, pembongkaran bangunan lama jika ada,
penggalian, perataan, penimbunan, pemadatan, membuat struktur penunjang seperti dinding penahan tanah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
33 − Metode pekerjaan pondasi dan turap, adalah tahapan pekerjaan
struktur landasan pendukung beban dari sistem struktur dan konstruksi sebuah bangunan.
− Metode pekerjaan struktur beton, baja atau kayu, merupakan
tahapan pekerjaan komponen sistem struktur sebuah bangunan, yaitu kolom, dinding geser, balok dan lantai untuk rangka
bangunan, hingga sistem struktur atap bangunan. Tahapan pekerjaan sesuai dengan material struktur yang digunakan, secara
umum adalah beton, baja atau kayu.
− Metode pekerjaan komponen non struktur, adalah tahapan
pekerjaan konstruksi bagian-bagian non struktur pada bangunan, diantaranya: pasangan batu atau bata untuk dinding eksterior dan
interior, partisi, plafon, kusen, pintu dan jendela, dll.
− Metode pekerjaan finishing, merupakan tahapan akhir konstruksi
bangunan. Umumnya berupa pekerjaan pemasangan lapisan- lapisan akhir komponen struktur dan konstruksi, antara lain pelapis
lantai keramik, lapisan shieldingcladding dinding, pengecatan, dll.
− Metode pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plambing,
merupakan pekerjaan instalasi komponen jaringan dan peralatan sistem utilitas bangunan, diantaranya instalasi perpipaan
penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor, pengolahan limbah dan sanitasi, instalasi listrik, instalasi sistem pengkondisian
udara, instalasi lift, dll.
1.6. Pelelangan Proyek Konstruksi Pelelangan pelaksanaan suatu bangunan atau sering disebut tender
dalam bidang pemborongan jasa konstruksi adalah salah satu sistem pengadaan bahan dan jasa. Tender pelaksanaan dilakukan oleh pemberi
tugaspemilik proyek dengan mengundang beberapa perusahaan kontraktor untuk mendapatkan satu pemenang yang mampu melaksanakan pekerjaan
sesuai persyaratan yang ditentukan dengan harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi mutu maupun waktu pelaksanaannya.
1.6.1. Jenis Pelelangan