mengenai jenis-jenis belajar, yang membicarakan masalah belajar berpikir. Pembicaraan mengenai aktivitas berpikir ini hingga di sini,
dengan pertimbangan dapat dibaca pada pembahasan mengenai belajar berpikir di depan.
k. Latihan dan Praktek Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki
adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan.
Latihan termasuk cara terbaik untuk memperkuat ingatan. Misalnya, seseorang yang mempelajari rumus matematika atau rumus bahasa
inggris. Kemungkinan besar rumus-rumus itu akan mudah terlupakan bila tidak didukung dengan latihan. Di sinilah diperlukan latihan
sebanyak-banyaknya. Dengan banyak latihan kesan-kesan yang diterima lebih fungsional. Dengan demikian, aktivitas latihan dapat
mendukung belajar yang optimal.
3. Perilaku yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar
Belajar Bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, dan kecakapan dan keterampilan Slameto, 2010:82. Aktivitas individu
cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna atau tidak yang berubah menjadi
kebiasaan.Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam belajar itu sendiri Winkel,1987:77. Menurut Slameto
2010:82 perilaku yang mempengaruhi Kebiasaan belajar, khususnya pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan,
mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas. a. Pembuatan Jadwal dan pelaksanaannya.
Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh
terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah seseorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan
melaksanakannya dengan teratur serta disiplin Slameto, 2010:82. Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai
berikut : 1 Menghitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan
tidur, belajar, makan, mandi, olahraga dan lain-lain. 2 Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap
hari. 3 Merencanakan pemggunaan belajar itu dengan cara menetapkan
jenis-jenis matapelajarannya dan urutan yang harus dipelajarri. 4 Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk
belajar dengan hasil terbaik. Sesudah itu diketahui, kemudian dipergunakan untuk mempelajari pelajaran yang dianggap sulit.
Pelajaran yang dianggap mudah dipelajari pada jam belajar yang lain.
b. Membaca dan membuat catatan. Bahan belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi
pendidikan tersebut berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap, dan metode pemerolehan Dimyati dan Mudjiono, 2006:33. Buku
merupakan salah satu bentuk dari bahan belajar untuk memperoleh pengetahuan. Menurut Slameto 2010:83 hampir sebagian besar
kegiatan belajar adalah membaca. Membaca memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Salah satu metode membaca yang baik dan
banyak digunakan saat belajar adalah metode SOR4 atau Survey meninjau, Question mengajukan pertanyaan, Read membaca,
Recite menghapal, Write menulis, dan Review mengingat kembali.
Sebelum membaca perlulah meninjaumenyelidiki dulu tentang gambarangaris besar dari babbuku yang akan dibaca, sesudah itu
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab atau buku yang akan dibaca, dengan harapan akan terjawab setelah membaca.
Perpustakaan adalah sumber buku yang akan melengkapi buku-buku pribadi seseorang. Membaca haruslah dilaksanakan dengan
konsentrasi penuh untuk memperoleh hasil sebanyak-banyaknya. Kebiasaan membaca cukup beragam, kebiasaan itu antara lain:
membaca sambil menggerakkan bibirbersuara, dengan menunjuk kata yang dibaca, mundur kembali atau mengulang, melihat satu kata
demi satu kata, sambil tiduran, sambil makan makanan kecil, sambil ngobrol, sambil mendengarkan musik atau menonton televisi, sambil
melamun, dan lain-lain. Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Catatan
yang tidak jelas, semrawut dan tidak teratur antara materi yang satu dengan materi yang lainnya akan menimbulkan rasa bosan dalam
membaca, selanjutnya belajar jadi kacau. Sebaliknya catatan yang rapi, lengkap, teratur akan menambah semangat dalam belajar,
khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan dalam membaca.
c. Mengulangi Bahan Pelajaran. Mengingat merupakan aktivitas mental yang bersifat kognitif,
dimana individu menyadari bahwa ingatan sering kali spontan hilang atau lupa. Dengan kata lain, kenyataan bahwa seseorang tidak dapat
mengingat sesuatu, belum berarti hal itu hilang dari ingatannya, seolah-olah yang pernah dialami atau dipelajari sama sekali tidak
mempunyai efek apa-apa Winkel, 1987:291. Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan
adanya pengulangan review “bahan yang belum begitu dikuasai
serta mudah terlupakan” akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga
bahwa lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran
yang sudah dipelajari. Cara ini dapat ditempuh dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan
ataupun juga dapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah diberikan.
Agar dapat menghapal bahan dengan baik hendaklah memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1 Menyadari sepenuhnya tujuan belajar; 2 Mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihapal;
3 Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghapal; 4 Menghapal secara teratur sesuai kondisi badan yang sebaik-
baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal. d. Konsentrasi.
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak
berhubungan Slameto, 2010:82. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:239 konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.
Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia,
karena hanya membuang tenaga, waktu, dan biaya saja. Seseorang yang dapat berkonsentrasi dengan baik adalah seseorang yang dapat
belajar dengan baik, dengan kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran.
Bagi pelajar yang sudah biasa berkonsentrasi akan dapat belajar dengan sebaik-baiknya kapan dan dimanapun juga. Bagi yang belum
terbiasa perlulah mengadakan latihan-latihan, karena kemampuan berkonsentrasi adalah kunci untuk berhasil dalam belajar.
e. Mengerjakan Tugas. Mengerjakan tugas dapat berupa mengerjakan tesulangan yang
diberikan oleh guru, tetapi juga termasuk mengerjakan latihan-latihan yang diberikan guru ataupun yang terdapat dalam buku maupun soal-
soal buatan sendiri. Dengan melihat hasil pekerjaan rumah maupun tugas yang
telah dikoreksi, seseorang dapat menilai kemampuan pemahaman materi yang telah dipelajari dimana tingkat keberhasilan itu ditandai
dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Ketika didapatkan hasil evaluasi dari mengerjakan tugas siswa termotivasi
dan terbantu dalam menemukan permasalahan saat belajar. Mengerjakan tugas juga berperan aktif melatih mental,
kesabaran, dan menimbulkan tantangan bagi sebagian orang serta memperkuat daya ingat seseorang terhadap bahan ajar yang
dipelajari.
D. Perhatian Orang Tua