sekolah. Disinilah peranan orang tua sangat penting. Perhatian orang tua haruslah maksimal jika si anak berada di rumah. Orang tua dapat
memberikan perhatiannya kepada si anak melalui pengawasan jam belajar anak, menyediakan fasilitas belajar anak, dan membimbing anak.
E. Kerangka Berfikir
1. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi
Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia.
Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan Mc. Donald dalam Hamalik, 2003 : 106. Belajar dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang vital karena semakin pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menimbulkan berbagai perubahan pada segenap aspek kehidupan dan penghidupan manusia. Oleh
karenanya motivasi belajar menjadi kecenderungan seorang siswa untuk melakukan kegiatan belajar guna meraih prestasi belajar yang memuaskan.
Penciptaan iklim belajar dan pembelajaran yang serasi dapat menimbulkan motivasi belajar. Dalam situasi kelas yang termotivasi dapat
mempengaruhi proses belajar maupun tingkah laku siswa. Siswa yang termotivasi untuk belajar akan sangat tertarik dengan berbagai tugas belajar
yang sedang mereka kerjakan, menunjukan ketekunan yang tinggi, variasi aktivitas belajar siswa lebih banyak.
Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kemampuan dari usaha belajar yang telah dicapai
seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport. Selama ini orang memahami motivasi belajar akan berdampak pada kualitas belajar
dalam mencapai prestasi belajar. Rendahnya prestasi belajar seorang siswa dalam bidang studi tertentu dapat dianalisis kurangnya pemusatan perhatian
secara intensif. Bukan suatu kebetulan apabila siswa memiliki motivasi belajar tinggi maka prestasi belajarnya juga baik, sehingga dapat dijadikan
acuan seseorang dalam melihat potensi dari dalam diri siswa. Motivasi merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi prestasi
belajar, hal ini karena motivasi dapat tumbuh apabila dalam benak seseorang memiliki sesuatu yang hendak diperoleh. Alasan siswa
termotivasi ingin mendapatkan hasil belajar baik bahkan sampai mencontek adalah malu dengan teman bila nilai buruk, ingin membanggakan orang
tua, cita-cita masuk jurusan tertentu dan lain-lain. Dengan adanya usaha belajar tinggi yang didasarkan pada motivasi
belajar ekonomi maka meningkatkan presentase kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar sebaik mungkin guna mencapai hasil belajar
ekonomi yang memuaskan. Menurut penelitian Liza Jatu Hermawari 2006 yang berjudul
“hubungan antara lingkungan belajar, motivasi
belajar, dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa studi kasus mahasiswa prodi pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas
Sanata Dharma” dapat dinyatakan bahwa motivasi belajar berhubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar ekonomi