24
perawinya, apakah baik atau tidak.Dari matan-nya dapat dilihat dari adanya kemungkinan atau tidak perkataan tersebut berasal dari Nabi Muhammad SAW.
Hadits-hadits dalam kitab Imam An Nawawi merupakan hadits yang mengajarkan cara kita dalam menyikapi suatu masalah, dan juga merupakan
hadits yang akan kita temui dalam kehidupan sehari hari dan saling berdekatan dengan masalah yang sering kita temui. Seperti hadits tentang berkata yang baik
atau diam, larangan berbuat zalim, dan jangan marah.hadits-hadits seperti itu sangat kita butuhkan karena masalah yang diangkat sering kita temui dalam
kehidupan kita.
2.1.11 Kedudukan Hadits dalam Islam
Posisi hadits dalam Islam adalah merupakan hukum kedua bagi umat Islam setelah Al-Qur’an. Hadits digunakan sebagai penjelas dan peraturan dalam
pelaksanaanya, sedangkan Al-Qur’an dibutuhkan bagi hadits sebagai Legalitas dalam menjalankan sunnah.
Dalam Al-Qur’an juga banyak menjelaskan kedudukan dari hadits sendiri, seperti yang ada pada Surat Al-Ahzab Ayat 21:
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al-Ahzab 33 : 21 Dalam surat diatas sudah jelas bahwa adanya kewajiban dalam meneladani suri
tauladan dari Nabi Muhammad SAW. Perilaku dari Nabi sendiri juga merupakan definisi dari hadits oleh karena itu sudah jelas bahwa umat Muslim juga
diwajibkan untuk mentaati hadits sebagai hukum kedua setelah Al-Qur’an. Selain itu posisi dari Hadits sendiri juga sudah dijelaskan oleh Rasulullah
dalam hadits: Dari ‘Irbad ibn Sariah bercerita bahwa pada suatu hari setelah shalat subuh
Rasulullah SAW memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang sangat menyentuh, menjadikan airmata menetes dan hati bergetar. Seorang sahabat
bertanya: Sungguh ini adalah nasehat perpisahan, maka apa yang baginda
25
pesankan ?. Rasulullah SAW bersabda: Aku wasiatkan kalian untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT, mendengar dan taat, meski dipimpin seorang budak
dari Habasyah. Dan hindari perkara-perkara yang baru, karena itu menyesatkan. Barangsiapa yang mengalami hal itu, maka hendaklah dia berpegang pada
sunnahku dan sunnah khulafa al-Rasyidin. HR. Tirmidzi Dan pada hadits:
Aku tinggalkan dua hal, kalian tidak akan tersesat selama kalian tetap berpegang teguh dengan keduanya. Yaitu Kitabullah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
HaditsHR.Imam Malik
2.1.12 Komik Sebagai Sarana Dakwah
Dalam era kontemporer seperti sekarang ini, kreatifitas merupakan salah satu elemen yang sangat dibutuhkan pada semua usaha yang ingin kita lakukan.
Tanpa kreatifitas didalamnya, usaha tersebut akan susah dalam mencapai targetnya. Begitu juga dengan dakwah, menurut hasil wawancara dengan Yunanto
18 Desember 2012 selaku praktisi komik Islami mengatakan tanpa kreatifitas didalamnya dakwah tidak akan mampu berkembang. Sebagai contohnya, jika
dakwah masih hanya mengandalkan dengan majlis taklim. Tentu upaya kita dalam mengajak satu atau dua kerabat kita untuk dating akan susah, apalagi dengan
gempuran media massa yang semakin sekuler. Jika dakwah hanya mengandalkan metode klasik dalam penyampaian, tentu akan sangat sulit bagi pendakwah untuk
mendapatkan simpatisan didalamnya, sehingga penyebaran dari dakwah tersebut kurang meluas.
Selain itu, komik juga merupakan salah satu media yang sangat efektif sebagai media grafis karena dalam penyampaian pesannya memiliki kekuatan
tidak hanya pada bahasa tulis saja, namun dengan bahasa gambar juga Kusrianto,2007:186.
26
2.1.13 Komik dari Sudut Pandang Islam