Jenis Komik Data dan Literatur

10

2.1.3 Jenis Komik

Dalam perkembangannya sekarang, komik dapat dibagi menurut jenis ilustrasi dan gaya penyampaiannya, seperti : – Komik Jepang manga Di Indonesia, tak bisa dipungkiri lagi bahwa komik jepang merupakan pesaing bagi komik indie dan komik lokal Indonesia, hal ini bisa terjadi karena manga merupakan penjualan komik terlaris di Indonesia. Menurut Ratna Sari, managing editor komik dan manga dari PT. Elex Media Komputindo, penjualan yang laris dari manga didukung karena perilaku dari orang Indonesia yang memang masih japan-minded Sintyawati, 2010:35. Gambar 2.2 Salah satu contoh manga Sumber: http:mangafox.me diakses tanggal 6Agustus 2013 Manga memiliki karakteristik tokoh karakter yang memiliki mata bulat, besar dengan garis yang simple dan tidak rumit, dan biasanya memiliki background yang sangat realis.Cerita-cerita dari manga kebanyakan mengangkat tema persahabatan yang sangat kuat, dengan alur cerita yang kuat dan menarik. Manga memiliki sebuah keunikan tersendiri dibandingkan dengan komik dari amerika, menurut McCloud 2006:216 dalam manga memiliki beberapa perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan komik dari amerika, yaitu: • Karakter manga yang sangat ikonis dengan perubahan emosi pada wajah sang karakter sangat baik, membuat pembaca menjadi bagian dari komik itu sendiri • Genre yang lebih dewasa, dalam manga memiliki banyak sekali genre didalamnya. Seperti olahraga, romansa, fantasi, bisnis, dsb. 11 • Nuansa tempat yang sangat kuat dengan detail didalamnya, dan sangat kontras dengan karakter yang dibagai yang mampu memberikan “efek topeng”. • Desain karakter yang lebih bervariasi dan memiliki banyak sekali gaya dalam wajah dan tubuh • Kombinasi antara perubahan panel secara aspek-keaspek dengan seringnya penggunaan panel tanpa kata • Detail dalam setiap aspek dalam kehidupan, membuat komik jepang mampu memberikan nuansa dalam kehidupan sehari-hari pembaca • Pembuatan pergerakan dalam subyek yang membuat pembacanya seakan-akan ikut bergerak • Ekspresi emosional karakter yang sangat bervariasi Manga sendiri terbagi menjadi manga shounen dan manga shoujo, manga shounen merupakan manga yang dikhususkan bagi anak lelaki.Manga shounen biasanya menceritakan sebuah pahlawan yang memiliki keuatan super. Seperti Naruto, One Piece, Dragon Ball Z. Walaupun banyak juga manga dengan cerita non superhero seperti Beck, GTO. Namun cerita shounen lebih bersifat dinamis.Sedangkan manga shoujo lebih menitik beratkan pada cerita romantic dan cerita cinta, itu dikarenakan komik shoujo memang ditujukan bagi kaum wanita. Manga shonen perubahan wajah karakter utama mengingatkan kita dan mampu memainkan emosinya dengan baik. Perubahan panel sangat kental dipengaruhi oleh perubahan fisik dari karakter dengan menggunakan efek perpindahan yang dinamis, namun tetap mampu membuat pembacanya seolah- olah berada pada situasi yang ada pada komik McCloud,2006:221 Permainan panel pada komik jepangpun lebih bervariasi, terutama pada manga shoujo. Di manga shoujo, panel terlihat lebih ekspresif, bahkan beberapa komikus manga shoujo yang sering melakukan eksperimen pada panel.komik yang dibuatnya sudah tidak lagi seperti komik, melainkan lebih menyerupai visual novel karena panel-panel yang dibuatnya lebih variatif dibandingkan komik biasa. Manga shojo sendiri mampu memainkan emosi dengan menggunakan expresionis 12 efek untuk memberikan sugesti pada emosi, dan komik shoujo mampu mengajak pembaca untuk ikut berpartisipasi pada titik emosional dari karakter McCloud, 2006:220. Selain panel yang variatif, pergerakan karakter dalam manga pun lebih menarik.Efek yang mereka gunakan pada setiap pergerakan maupun efek suara yang ditimbulkan terlihat lebih hidup. “gerak subyektif” menurut McCloud pada efek pergerakan karakter manga mampu membuat para pembaca seolah-olah menyatu dan berada pada cerita komik tersebut. Efek ini sudah diterapkan oleh komikus jepang sejak akhir tahun 60-an. Dan gaya pergerakan ini mulai diadaptasi oleh komikus Amerika pada pertengahan tahun 80-an, dan menjadikan efek ini menjadi hal yang biasa di komik-komik Amerika pada tahun 90-an 2001:114. – Komik Amerika Komik Amerika sudah berkembang sejak tahun 30-an, dan semakin mencapai puncaknya pada saat komik-komik produksi dari DC Comics diterbitkan.Pemunculan tokoh-tokoh superhero pada komik terbitan DC Comics tersebut mempengaruhi kemunculan dari Marvel Comics yang juga memakai tokoh superhero pada komiknya Kusrianto, 2007:168. Komik Amerika sangat identik sekali dengan cerita kepahlawanan, hal itu bisa dilihat dari banyaknya komik aksi superhero.Karena kepopuleran cerita tokoh superhero itulah, tokoh-tokoh komik seperti Batman, Spiderman, maupun Superman sampai diangkat ceritanya ke layar lebar. 13 Gambar 2.3 Contoh Komik Amerika Sumber: http:idwpublishing.com diakses tanggal 6 Agustus 2013 Ciri-ciri dari komik Amerika sendiri seperti pada tokoh-tokoh dalam komik Marvel ialah penggunaan garis-garis yang dinamis pada penggambaran karakter dalam komiknya, hal itu digunakan karena sesuai dengan target pembaca komik mereka, yaitu para pemuda yang memiliki sifat yang senang akan petualangan. Pertarungan antar karakterpun digambarkan secara kompleks pada setiap panelnya.Hal ini sangat berbeda dengan manga Jepang, pada manga pertarungan antar karakter digambarkan secara singkat, dan tidak terlalu bertele-tele. Tidak seperti di Jepang, yang kebanyakan serial dari manga diterbikan dalam buku shonen yang berisi dari beberapa kumpulan cerita manga pada setiap edisi.Di Amerika komik diproduksi dalam bentuk buku tersendiri, dan di cetak dalam bentuk full color.Hal itu membuat harga-harga komik di Amerika menjadi lebih mahal dari pada manga Jepang, walaupun halaman pada komik Amerika tidak sebanyak pada manga Jepang. Dan komik Amerika memiliki segi cerita yang kompleks sehingga menjadi koleksi bagi sebagian orang Sintyawati,Skripsi, 2010:37. – Komik Eropa Di Eropa, komik mempunyai misi yang berbeda dengan komik Amerika. Jika di Amerika, komik lebih menekankan pada aksi dari superhero. Namun di Eropa, komik memiliki misi sebagai pendidikan moral yang baik bagi anak-anak Kusrianto, 2007:170. Dan komik di Eropa juga sarat akan ilmu pengetahuan dan 14 juga sejarah yang dikemas secara menarik, seperti pada komik Asterix dan Obelix dan Lucky Luke. Gambar 2.4 komik Tintin karya Herge Sumber: http:danhf.wordpress.com diakses tanggal 6 Agustus 2013 Gaya gambar pada komik Eropa terlihat lebih sederhana dengan garis- garis tipis pada ilustrasinya, dan di Inggris komik digambarkan dengan gaya karikatural sehinggal gaya gambar komik tersebut mudah diterima oleh masyarakat luas. Di Eropa komik lebih menitikberatkan pada sisi cerita. Pada komik Tintin karya Herge, cerita disajikan secara detail pada setiap segmen ceritanya. Pada salah satu serialnya yang berjudul Flight 714, Herge bahkan melakukan observasi langsung ke Indonesia guna melakukan survey. Dalam episode itupun karakter- karakter orang Indonesia menggunakan bahasa Indonesia pada versi asli Tintin Kusrianto, 2007:170.

2.1.4 Studi Warna dalam Komik