Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

40

2.3 Kerangka Pemikiran

Sistem pemungutan pajak di Indonesia adalah self assessment system, dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab penuh dari pemerintah atas pajak terutangnya. Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang. Dengan diterapkannya sistem tersebut, kebenaran pembayaran pajak tergantung pada kejujuran Wajib Pajak itu sendiri dalam melaporkan kewajiban perpajakannya. Menurut Drs. Kustadi Arianta 1984 dalam Eny Susanti 2009, kewajiban perpajakan merupakan perwujudan dari pengabdian dan sarana peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama – sama melaksanakan perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional dengan tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaannya dipercayakan sepenuhnya kepada anggota masyarakat. Aparat pajak menerapkan upaya pengawasan untuk mencegah Wajib Pajak melakukan tax evasion ataupun tax avoidance. Pemeriksaan merupakan salah satu upaya pengawasan yang diterapkan oleh aparat pajak. Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 Di dalam ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan, yang berhak mengadakan pemeriksaan pajak adalah petugas pemeriksa pajak yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pemeriksaan Pajak dan Unit Pemeriksa dan Penyidikan Pajak. Pemeriksaan pajak tidak diserahkan pada pihak ketiga. Untuk keperluan pemeriksaan petugas pemeriksa harus dilengkapi dengan Surat Pemeriksaan dan harus memperlihatkannya kepada Wajib Pajak. Menurut Norman D. Nowak Moh. Zain:2004 di dalam Siti Kurnia Rahayu 2010:138 Kepatuhan Wajib Pajak yaitu : “Suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan tercermin dalam situasi dimana :  Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan.  Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.  Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.  Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.” Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suryadi 2003 di dalam Eny Susanti 2009 disebutkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak dibentuk oleh dimensi pemeriksaan pajak, penegakan hukum, dan kompensasi pajak. Tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan pajak adalah salah satu dimensi dari kepatuhan Wajib Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 Pajak, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak tersebut. Bagian vital dari fungsi pengawasan dalam self assessment system adalah pemeriksaan pajak. Tujuan dari pemeriksaan pajak itu sendiri adalah untuk menguji kebenaran pajak terutang yang dilaporkan Wajib Pajak berdasarkan data, informasi dan bukti pendukung. Dengan kata lain, tujuan pemeriksaan pajak yaitu untuk melihat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Pemeriksaan pajak sangat penting dilakukan untuk menghindari adanya Wajib Pajak yang tidak membayarkan pajak terhutangnya dengan benar. Melihat dari pemikiran diatas, maka pemeriksaan pajak sangat penting dilakukan sebagai upaya meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Maka dari itu, penelitian ini mencoba meneliti adakah perbedaan kepatuhan formal Wajib Pajak sebelum dan setelah dilaksanakannya pemeriksaan pajak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 Dari kerangka berpikir tersebut, dapat ditunjukkan suatu paradigma penelitian sebagai berikut : GAMBAR KERANGKA PIKIR Mc Nemar Test Sebelum Dilakukan Pemeriksaan Pajak Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak berdasarkan kepatuhan pelaporan PPh Pasal 21 dan 25, kepatuhan penyetoran PPh Pasal 21 dan 25 Sesudah Dilakukan Pemeriksaan Pajak Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak berdasarkan kepatuhan pelaporan PPh Pasal 21 dan 25, kepatuhan penyetoran PPh Pasal 21 dan 25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44

2.4 Hipotesis