8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Sebelum penulisan skripsi ini dilakukan telah ada penelitian yang serupa menyangkut kepatuhan wajib pajak. Pada bagian ini dibahas hal –
hal yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaannya.
1. Yuyun Yuningsih 2010
Judul Penelitian : Analisis Atas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung. Rumusan Masalah :
- Bagaimana pemeriksaan pajak pada KPP Pratama di wilayah Kota
Bandung ? -
Bagaimana kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung ?
- Bagaimana pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib
Pajak Badan pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung ?
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Kesimpulan : -
Pemeriksaan Pajak untuk keseluruhan KPP Pratama di wilayah Kota Bandung dikatakan baik hal tersebut terlihat dari tahapan persiapan
pemeriksaan mencapai 80,4 , tahapan pelaksanaan pemeriksaan mencapai 85,7 dan tahapan pelaporan mencapai 76,9 .
- Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama yang ada
di Kota Bandung secara keseluruhan masih rendah secara keseluruhan tingkat kepatuhan Wajib Pajak hanya mencapai 47,65 .
Artinya hanya 47,65 Wajib Pajak Badan yang ada di KPP Pratama yang ada di Kota Bandung memenuhi kewajiban perpajakan sesuai
dengan Undang – Undang perpajakan dan masih 52,35 dari Wajib Pajak belum patuh dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan
Undang – Undang perpajakan. -
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa pemeriksaan pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib
Pajak Badan pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung sebesar 94,3 , sedangkan sisanya sebesar 5,67 dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. 2.
Yani Nurlaila 2010 Judul Penelitian :
Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Dengan Pemeriksaan Pajak Sebagai Variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Moderasi Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi.
Rumusan Masalah : -
Apakah tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan berpengaruh positif terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai pada KPP Pratama
Sukabumi ? -
Bagaimanakah pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dengan diperkuat oleh
pemeriksaan pajak sebagai variabel moderasi pada KPP Pratama Sukabumi ?
Kesimpulan : -
Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan berpengaruh positif terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai pada KPP Pratama Sukabumi.
Dengan demikian, semakin patuh Wajib Pajak Badan melaporkan dan melunasi kewajiban perpajakannya maka penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai pada KPP akan meningkat. -
Pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap peningkatan penerimaan pajak pada KPP Pratama Sukabumi tidak diperkuat
dengan adanya pemeriksaan pajak sebagai variabel moderasi. Hal tersebut disebabkan karena, personil fungsional pemeriksa pajak
belum optimal dalam melakukan proses pemeriksaan dan atau ikut serta secara aktif dalam melakukan pengawasan jalannya pelaksanaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
kewajiban perpajakan
Wajib Pajak
setelah dilakukannya
pemeriksaan. Selain itu, perencanaan pemeriksaan belum didukung pengujian dan pengevaluasian informasi, serta penyampaian Laporan
Hasil Pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya, sehingga menghasilkan informasi yang
handal dan dapat dipercaya. Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai acuan para Wajib Pajak dalam menindaklanjuti hasil temuan
pemeriksaan pajak berdasarkan saran – saran yang direkomendasikan oleh staf pemeriksa pajak. Dengan demikian, dapat meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak. 3.
Ervina Krisbianto 2007 Judul Penelitian :
Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan Dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Negara Dari Sektor Pajak Studi Kasus Pada Kantor
Pelayanan Pajak Tulungagung. Rumusan Masalah :
- Sejauhmana
efektivitas pelaksanaan
pemeriksaan untuk
meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak khususnya PPh Orang Pribadi di KPP Tulungagung ?
- Faktor – faktor apa yang mendukung pelaksanaan pemeriksaan,
faktor – faktor penghambat apa yang dihadapi KPP Tulungagung dalam pelaksanaan pemeriksaan, dan bagaimana upaya yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
dilakukan KPP Tulungagung dalam mengatasi hambatan – hambatan tersebut ?
Kesimpulan : -
Hasil penghitungan efektivitas dari segi penyelesaian yang dihitung berdasarkan pada penerbitan dan realisasi Surat Perintah Pemeriksaan
Pajak SP3 yang selesai, dimana tahun 2004 - 2006 mempunyai tingkat efektivitas yang sama yaitu termasuk dalam kriteria efektif
dengan prosentase 100 . -
Hasil penghitungan efektivitas dari segi penyelesaian penerimaan atas hasil pemeriksaan yang dihitung berdasarkan target dan realisasi
ketetapan pemeriksaan, dimana tahun 2005 mempunyai efektivitas sebesar 102,7 yang termasuk dalam kriteria sangat efektif.
Sedangkan tahun 2006 mempunyai efektivitas sebesar 106.1 yang termasuk dalam kriteria sangat efektif. Karena adanya kerjasama
yang kooperatif antara petugas pemeriksa dengan Wajib Pajak baik yang mempunyai penghasilan besar, menengah, dan kecil. Mereka
memiliki tingkat kesadaran dan kepatuhan yang relatif tinggi mengenai kewajiban perpajakannya.
- Penyelesaian SP3 bisa berhasil karena KPP Tulungagung selalu bisa
menyelesaikan SP3 dalam jangka waktu yang telah ditentukan yaitu satu tahun, makanya tidak ada penumpukan SP3 tahun sebelumnya
yang harus diakumulasikan pada tahun berikutnya. Selain itu Wajib
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Pajak kooperatif dalam melaksanakan pemeriksaan pajak sehingga tidak ada kesulitan yang terlalu mengkhawatirkan pemeriksa. Itu
berarti kinerja dari KPP Tulungagung sudah baik sekali karena bisa memenuhi target yang telah ditentukan, dan sebaiknya KPP
Tulungagung bisa mempertahankan hal tersebut. -
Adapun faktor - faktor pendukung secara internal dalam pelaksanaan pemeriksaan yaitu dengan : Informasi tentang Wajib Pajak yang jelas,
karena ada jaringan yang menghubungkan KPP satu dengan KPP lainnya di seluruh Indonesia, setiap instansi sudah mengirimkan data
tiap bulan secara online karena adanya Sistem Informasi Perpajakan SIP sehingga pekerjaan KPP Tulungagung lebih cepat dan efisien.
- Adapun faktor - faktor pendukung yang mempengaruhi secara
eksternal dalam pelaksanaan pemeriksaan yaitu dengan : adanya kesadaran yang relatif tinggi dan itikad yang baik dari Wajib Pajak
yang ditunjukkkan melalui kepatuhan dan ketepatan waktu dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, serta sikap kooperatif yang
ditunjukkan dalam
proses pemeriksaan
yaitu dengan
memperbolehkan pemeriksa masuk kedalam ruangan yang dianggap penting
untuk mendukung
pelaksanaan pemeriksaan,
mau meminjamkan catatan dokumen buku kepada petugas pemeriksa ,
memberikan keterangan kepada pemeriksa secara jelas baik lisan maupun tertulis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
- Adapun faktor - faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan
pemeriksaan yang bersifat internal maupun eksternal, yaitu : jumlah pemeriksa yang kurang, yaitu tahun 2004 sebanyak 6 orang, tahun
2005 sebanyak 3 orang, tahun 2006 sebanyak 3 orang, dan tingkat pengetahuan WP yang kurang tentang pajak, terlebih masih
banyaknya WP yang tidak bisa menghitung, memperhitungkan, melapor, dan menyetorkan sendiri kewajiban perpajakannya.
- Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh KPP Tulungagung dalam
mengatasi masalah tersebut, yaitu : prosedur pemeriksaan yang tidak berbelit - belit, dilakukan perpanjangan dalam menyelesaikan
kewajiban perpajakannya, dan ketetapan secara jabatan. Maksudnya pada saat SPT masuk harus dilengkapi dengan data pendukung,
membuat surat edaran, dan jika WP mengajukan keberatan harus dilengkapi dengan bukti - bukti pendukung yang lengkap dan dapat
dibuktikan kebenarannya. 4.
Dwi Rahayu 2010 Judul Penelitian :
Analisis Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan.
Rumusan Masalah : -
Bagaimana pengaruh pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban formal pelaporan dan
penyetoran pajak ?
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
- Bagaimana pengaruh pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban material pengisian Surat Pemberitahuan Pajak ?
Kesimpulan : -
Tindakan pemeriksaan memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan kewajiban formal pelaporan PPh Pasal 25 Wajib Pajak di
KPP Pratama Semarang Selatan. Hal ini ditunjukan nilai p=0.032 lebih kecil daripada
α = 0.05 sehingga hasil hipotesis menerima H1. -
Tindakan pemeriksaan memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan kewajiban formal pelaporan PPh Pasal 21 Wajib Pajak di
KPP Pratama Semarang Selatan. Hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian hipotesis nilai p=0.006 lebih kecil daripada
α =0.05, sehingga H2 diterima.
- Pemeriksaan berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan kewajiban
formal penyetoran PPh Pasal 25 Wajib Pajak di KPP Pratama Semarang Selatan. Hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian
hipotesis nilai p=0.032 lebih kecil daripada α=0.05 , sehingga H3
diterima. -
Tindakan pemeriksaan berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan kewajiban formal penyetoran PPh Pasal 21 Wajib Pajak di KPP
Pratama Semarang Selatan. Hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
hipotesis nilai p=0.004 lebih kecil dari α = 0.05, sehingga H4
diterima. -
Tindakan pemeriksaan berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan material Wajib Pajak di KPP Pratama Semarang Selatan.Hal ini
ditunjukan dengan hasil pengujian hipotesis Nilai p =0.034 lebih kecil daripada 0.05, sehingga H5 diterima yang menerima H5.
Kondisi tersebut didukung dengan peningkatan rata - rata persentase penghasilan neto fiskal terhadap peredaran usaha Wajib pajak setelah
dilakukan pemeriksaan sebesar 0,68.
2.2 Landasan Teori