Ekonomis Kota Surabaya Gambaran Umum Kota Surabaya

Tabel 9. Kecamatan dan Kelurahan di Wilayah Surabaya Barat Kecamatan Kelurahan Benowo - Kandangan - Klakalrejo - Romokalisari - Sememi - Tambak Oso Wilangun Pakal - Babat Jerawat - Benowo - Pakal - Sumber Rejo - Tambak Dono Asem Rowo - Asemrowo - Genting - Greges - Kalianak - Tambak Langon Sukomanunggal - Putat Gede - Simomulyo - Simomulyo Baru - Sonokwijenan - Sukomanunggal - Tanjung Sari Tandes - Balongsari - Banjar Sugihan - Karangpoh - Manukan Kulon - Manukan Wetan - Tandes Sambikerep - Bringin - Lontar - Made - Sambikerep Lakarsantri - Bangkingan - Jeruk - Lakarsantri - Lidah Kulon - Lidah Wetan - Sumur Welut Sumber : Badan Pusat Statistik diolah

4.1.3. Ekonomis Kota Surabaya

Kondisi ekonomi kota Surabaya dapat dilihat dari pendapatan perkapita, pendapatan domestik regional bruta, tingkat investasi, kemiskinan, dan perkembangan sektor industri baik besar, sedang, kecil, rumah tangga, dan jasa serta perdagangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada umumnya indikator pendapatan regional per kapita disajikan atas dasar harga berlaku, dengan konsekuensi bahwa data tersebut masih mengandung faktor inflasi. Pendapat regional perkapita penduduk Kota Surabaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seiring dengan meningkatnya PDRB per kapita, grafik Pendapatan Regional per kapita juga mengalami peningkatan dari Rp. 15,59 juta pada tahun 2008 menjadi Rp. 28,01 juta pada tahun 20013 atau mengalami peningkatan sebesar 79,67. Peningkatan nilai PDRB per kapita dan Regional per kapita ini membuktikan bahwa secara makro keberhasilan perekonomian Kota Surabaya semakin membaik. Meskipun inflasi di Kota Surabaya cukup tinggi yaitu sebesar 14,12, dengan nilai PDRB per kapita dan Pendapatan Regional per kapita yang meningkat, memberikan arti bahwa daya beli masyarakat Kota Surabaya juga semakin membaik. Bila diamati dalam kurun waktu hampir tujuh tahun mulai 2007 - 2013, pada permulaan dekade delapan maka secara pintas pertumbuhan PDRB Surabaya mengalami kenaikan yang signifikan seperti yang tergambar pada gambar 3. Gambar 3. Grafik Pendapatan Domestik Rasional Bruto PDRB Surabaya dalam rupiah Tahun 2007 - 2013 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dilihat dari struktur ekonominya dari tujuh tahun terakhir, struktur ekonomi Kota Surabaya tidak mengalami perubahan secara signifikan. Sektor tersier mendominasi pembentukan PDRB Kota Surabaya, yaitu lebih dari 50 sejak tahun 2007 hingga sekarang, dan mencapai 59,56 pada tahun 2013. Sektor sekunder menempati urutan kedua dengan peranan sebesar 40,31. Maraknya pangsa pasar perdagangan di Kota Surabaya sangat menguntungkan sektor ini, terutama pada konstruksi supermal, pertokoan, perkantoran, dan ruko-ruko, termasuk konstruksi jaringan listriknya. Sudah bisa dipastikan dengan pengembangan pusat-pusat perekonomian dan perdagangan akan meminimalkan kesenjangan okupansi, terutama di kawasan timur laut. 4.2. Gambaran Umum program Urban Farming di Kota Surabaya Program urban farming merupakan program yang dicetuskan sebagai upaya untuk tetap menjaga kualitas hidup, yaitu dengan tetap dapat mengkonsumsi makanan sehat yang berbahan ikan dan sayur yang berkualitas di tengah perkotaan. Program ini memang didesain untuk dikembangkan di perkotaan padat yang tidak mempunyai jumlah lahan kosong yang besar. Urban farming sering juga disebut urban agriculture, atau pertanian urbanperkotaan, adalah praktek budidaya, pengolahan dan distribusi makanan di sekitar perkotaan. Biasanya, urban farming juga dapat melibatkan peternakan, perikanan, agro- kehutanan dan hortikultura. Program urban farming ini sudah pernah dilakukan di negara Jepang, dan berjalan sangat sukses. Program ini sebenarnya tercetus setelah di Kota Surabaya banyak dilakukan penataan lahan atau penggusuran. Akibat penggusuran dengan memindahkan penduduknya ke pemukiman baru, membuat pemkot harus berpikir. Sebab, perpindahan itu mematikan penghasilan warganya. Urban farming sendiri ditetapkan bagi masyarakat miskin sebagai upaya untuk mencari nafkah. Tak sekadar diberikan penyuluhan cara bercocok tanam, merawat ternak dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. perikanan saja yang diajarkan, permodalan pun diberikan. Pemberdayaan masyarakat miskin di Kota Surabaya, melalui kegiatan pengembangan urban farming, khususnya usaha budidaya ikan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan sejak 2008 lalu. Sedangkan bidang holtikultura mulai serius dikembangkan awal 2010. Tahun 2014, pihak pemerintah kota Surabaya tidak lagi mengarahkan urban farming pada individu asal keluarga miskin Gakin di Surabaya, melainkan untuk kelompok Tani. Urban farming diharapkan lebih memanfaatkan pekarangan karena susutnya lahan di Surabaya dan banyaknya lahan yang dikuasai pengembang. Dalam pelaksanaan urban farming tidak ada target berapa warga yang akan dijaring, saat ini target pemerintah kota Surabaya adalah merubah pola pikir dari warga Surabaya untuk menjalankan usaha dalam lingkup urban farming. Sasaran urban farming yang dijalankan pada 2014 adalah Kelompok tani yang tersebar di 31 kecamatan dengan kekuatan anggaran mencapai Rp1,4 miliar. Untuk menunjang semua kegiatan tersebut, dinas Pertanian bekerja sama dengan kader lingkungan atau fasilitator dari setiap kelurahan yang ada di Surabaya. Selain itu terdapat beberapa kendala yang dihadapi dinas pertanian untuk melaksanakan urban farming di Surabaya adalah kurangnya latar belakang pertanian yang dimiliki tiap individu.

4.3. Kelompok Tani di Kecamatan Semampir Kelurahan Ujung Kota Surabaya

Kelompok tani merupakan para petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua. Kelompok tani di Kecamatan Semampir Kelurahan Ujung merupakan sebuah kelompok TNI AL yang merupakan anggota dari beberapa satuan di Koarmatim Surabaya. Kelompok tani ini dibedakan berdasarkan flat – flat yang ada. Flat merupakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.