Analisa Dan Pembahasan METODE PENELITIAN

 Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 401 unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 358 unit. c Bulan Maret 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 406 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 379 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. d Bulan April 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 406 unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 401 unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. e Bulan Mei 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 379 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 358 unit. f Bulan Juni 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 406 unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. g Bulan Juli 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 401 unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. h Bulan Agustus 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 406 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 379 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 358 unit. i Bulan September 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 401 unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. j Bulan Oktober 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 406 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 379 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. k Bulan Nopember 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 358 unit. l Bulan Desember 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 401 unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. 2. . Perencanaan dan penjadwalan aktifitas distribusi produk Meja pada tahun 2011 adalah sebagai berikut : a. Bulan Januari 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. b. Bulan Februari 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 460 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 463 unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 371 unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. c. Bulan Maret 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 386 unit. d. Bulan April 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. e. Bulan Mei 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 460 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 436 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit f. Bulan Juni 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 371 unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 388 unit. g. Bulan Juli 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. h. Bulan Agustus 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 460 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 436 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. i. Bulan September 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : ada pengiriman sebesar 371 unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. j. Bulan Oktober 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : ada pengiriman sebesar 386 unit. k. Bulan Nopember 2011  Kota Probolinggo: ada pengiriman sebesar 460 unit.  Kota Semarang : ada pengiriman sebesar 436 unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit l. Bulan Desember 2011  Kota Probolinggo: Tidak ada pengiriman unit.  Kota Semarang : Tidak ada pengiriman unit.  Kota Bandung : Tidak ada pengiriman unit  Kota Jakarta : Tidak ada pengiriman unit. 3. Perbandingan biaya distribusi Metode Perusahaan dan Metode DRP sebagai berikut: JENIS PRODUK Kota Total Biaya Distribusi Probolinggo Rp 5.598.760,00 Semarang Rp 8.909.826,00 Bandung Rp 13.614.840,00 Kursi Lipat Jakarta Rp 11.035.598,00 Probolinggo Rp 5.241.707,00 Semarang Rp 8.219.182,00 Bandung Rp 9.503.945,00 Meja Jakarta Rp 9.378.809,00 Grand Total Cost Rp 71.502.667,00 Metode Biaya Perusahaan Rp 89.363.752,- DRP Rp 71.502.667 ,- Perencanaan distribusi metode yang digunakan perusahaan yaitu perencanaan distribusi didasarkan atas permintaan warehouse pusat. Total Cost TC dengan metode perusahaan adalah sebesar Rp. 89.363.752,00,-. Total Cost dengan metode DRP adalah sebesar Rp. 71.502.667,00,- 4. Dari hasil perbandingan Total Cost didapatkan bahwa Total Cost dengan metode DRP lebih kecil bila dibandingkan dengan metode perusahaan dan terjadi efisiensi sebesar 20 . Hal ini membuktikan bahwa metode DRP lebih efisien bila diterapkan pada perusahaan PT. KHARISMA ESA ARDI-SURABAYA, sehingga digunakan untuk memperkirakan kebutuhan pada periode berikutnya yaitu pada tahun 2011.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Untuk perencanaan penjadwalan distribusi pada produk Kursi lipat dan Meja untuk

warehouse Probolinggo, Semarang, Bandung dan Jakarta sebagai berikut:  Januari tidak ada pengiriman produk Kursi lipat dan Meja.  Februari warehouse Probolinggo 460 unit Meja, warehouse Semarang 463 unit Meja, warehouse Bandung 401 unit Kursi lipat dan 371 unit Meja, warehouse Jakarta 358 unit Kursi lipat.  Maret warehouse Probolinggo 406 unit Kursi lipat, warehouse Semarang 379 unit Kursi lipat, warehouse Jakarta 386 unit Meja. 2. Hasil Penelitian didapatkan Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi metode perusahaan, Total Costnya sebesar Rp. 89.363.752,00,-. Sedangkan dengan metode DRP, Total Costnya sebesar Rp. 71.502.667,00,-terjadi penurunan sebesar 20 .

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang bisa kami berikan pada perusahaan yaitu antara lain : 1. Perusahaan disarankan untuk menggunakan DRP dalam melakukan perencanaan kegiatan distribusi untuk bulan Januari – Desember 2011. 2. Untuk memudahkan perhitungan sebaiknya menggunakan software komputer sehingga lebih sistematis dan memudahkan perusahaan dalam melakukan perencanaan dan apabila ada perubahan mendadak dapat diantisipasi lebih awal. 3. Dengan menggunakan DRP dapat mengurangi stock out dan over stock, serta dapat mengurangi biaya distribusi.