56
keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Cara yang digunakan untuk deteksi normalitas yaitu : deteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari
grafik. Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda, karena variabel bebas X yang digunakan lebih dari satu
variabel bebas X. Adapun model persamaan regresi linier berganda
menurut Sudjana 2003: 69 yaitu sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan:
Variabel terikat Y = Kinerja Karyawan Variabel bebas X
1
= Motivasi Kerja Variabel bebas X
2
= Disiplin Kerja Variabel bebas X
3
= Lingkungan Kerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
57
a = Konstanta
b
1
b
2
b
3
= koefisien Regresi e
= Standart Error
3.6.2 Uji Hipotesis
Untuk menguji pengaruh variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y, digunakan:
a. Uji F 1 H
: β
1
= β
2
= 0 variabel bebas X secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y.
H : β
1
≠ β
2
≠ 0 variabel babas X secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
2 Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05, dengan derajat bebas Df = n – k – 1 : k, dimana n= jumlah pengamatan dan
k= jumlah variabel. 3 Menentukan nilai F
hitung
:
1 k
n R
1 k
R F
2 2
hitung
− −
− =
Sugiyono, 2003: 284 Keterangan:
F
hitung
= F hasil perhitungan R
2
= Koefisien determinasi k
= Jumlah variabel n
= Jumlah sample
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
58
Untuk mencari
∑
=
2 regrasi
2
y JK
R
Sugiyono, 2003: 291
Keterangan: R
2
= Koefisien determinan JK
= Jumlah kuadrat regresi ∑ y
2
= Jumlah kuadrat total Karakteristik utama R
2
adalah: 0 ≤ R
2
≤ 1 Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut:
1 Jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. 2 Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Jadi:
H diterima, jika F
hitung
≤ F
tabel
H ditolak, jika F
hitung
F
tabel
b. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dimana langkah – langkah dalam uji t ini adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis yang akan diuji H
: β
1
: β
2
= 0, berarti besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas X
1
X
2
terhadap variabel terikat Y secara parsial tidak nyata.
H : β
1
: β
2
≠ 0, berarti besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas X
1
X
2
terhadap variabel terikat Y secara parsial nyata.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
59
2. Menentukan level of significance α sebesar 5 = 0,05
3. Menentukan t hitung:
Se t
1 1
hitung
β β
=
Sugiyono,2003:298 Keterangan:
t hitung = t hasil perhitungan β
1
= koefisien regresi Se β
1
= Standart Error Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji t adalah sebagai
berikut: 1 Jika -t tabel
≤ t h itu n g ≤ t tab el, mak a H diterima dan H
i
ditolak. 2 Jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka H
ditolak dan H
i
diterima. Jadi:
H diterima, jika -t tabel
≤ t hitung ≤ t tabel H
i
ditolak, jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Titik awal siaran televisi di Jawa Timur ialah pada waktu stasiun pemancar relay di Comorosewu dan Surabaya diresmikan. Kedua stasiun
pemancar relay ini mulai di operasikan pada bulan Juni dan Juli 1971 dengan merelay sepenuhnya siaran dari Jakarta.
Pada tanggal 3 Maret 1978 LPP TVRI Jawa Timur diresmikan, dan sejak itu LPP TVRI Jawa Timur memulai siaran secara resmi. Siaran
pertama televisi di Indonesia berupa siaran percobaan dilakukan pada tanggal 17 Agusts 1962, dalam bentuk siaran langsung Upacara Peringatan
detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta. Siaran secara teratur baru dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan
upacara pembukaan ASIAN GAMES IV. Tanggal tersebut kemudian di tetapkan sebagai hari jadi TVRI, yang di peringati setiap tahun.
4.1.1.2 Periode Hitam Putih
Selain karena tuntutan masyarakat untuk dapat menikmati siaran TVRI, potensi daerah juga menjadi pertimbangan dibangunya TVRI
Stasiun daerah. Disisi lain, Pemerintah juga berkeinginan agar informasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber