patofisiologi umum dari diabetes tipe 2. Investigasi mekanisme molekular untuk kerja insulin telah menjelaskan
bahwa resistensi insulin berkaitan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan hiperglikemi, asam lemak bebas, mekanisme inflamasi, dll. Faktor genetik,
melibatkan tidak hanya reseptor insulin dan insulin receptor substrate IRS-1 gene polymorphisms yang secara langsung mempengaruhi sinyal insulin namun
juga polymorphismsof thrifty genes seperti gen reseptor adrenergik β3 dan
uncoupling protein UCP gene, dihubungkan dengan obesitas viseral dan mengakibatkan resistensi insulin. Glukolipotoksisitas dan mediator-mediator
inflamasi juga penting dalam mekanisme kerusakan sekresi insulin dan perburukan sinyal insulin.
Perhatian baru-baru ini terfokuskan pada keterlibatan adipocyte-derived bioactive substances adipokin pada resistensi insulin. Sementara TNF-
α, leptin, resistin, dan asam lemak bebas bekerja meningkatkan resistensi, adiponektin
justru memperbaiki resistensi Kaku, 2010
2.2 Pertambahan Usia dengan Fungsi S el β
Tinjauan saat ini terpusat pada bukti klinis dari perubahan pada usia dengan sensitivitas insulin dan sekresi insulin. Hal ini juga saling mempengaruhi
antara defek sekresi insulin dan kerja insulin yang akan mengakibatkan prevalensi yang tinggi dari toleransi glukosa abnormal dan diabetes tipe 2 pada populasi usia
lanjut Gambar 2.1 Scheen, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Ilustrasi dari abnormalitas yang mempengaruhi sekresi insulin dan sensitivitas insulin pada lanjut usia Scheen, 2005
Toleransi glukosa terganggu mungkin diakibatkan dari berbagai penyebab seperti asupan makanan yang buruk, tidak ada aktivitas fisik, masa tubuh yang
kurang, peningkatan adiposa viseral, penurunan relatif sekresi insulin dan resistensi insulin perifer. Abnormalitas molekular yang muncul pada pasien usia
lanjut dengan diabetes belum sepenuhnya dapat diuraikan. Gen glukokinase merupakan sensor glukosa dari sel-
β. Secara teori, perubahan gen ini dapat menjelaskan kelainan sekresi insulin, tetapi belum jelas apakah fungsi gen ini
rusak pada orang usia lanjut dengan diabetes. Aktivitas reseptor-insulin tirosin kinase telah dilaporkan berubah pada orang usia lanjut dengan diabetes dan
resistensi insulin, tetapi belum jelas apakah ini penyebabnya atau akibat peningkatan level ambilan glukosa pada pasien lanjut usia. Telah ditunjukkan
bahwa ambilan glukosa yang dimediasi non-insulin secara signifikan memburuk pada usia lanjut dengan DM tipe 2. Abnormalitas seperti ini penting pada subjek
normal, kira-kira 50 ambilan glukosa setelah makan muncul sebagai hasil dari ambilan glukosa yang dimediasi non-insulinScheen, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Efek usia pada sensitivitas sel- β terhadap glukosa
Banyak studi yang menggunakan level insulin sebagai respon TTGO terhadap penilaian sekresi insulin. Walaupun TTGO sudah distandarkan, mudah
dilakukan, dan sudah secara luas digunakan, stimulus sel- β masih kompleks
termasuk tidak hanya glukosa tetapi juga faktor gastrointestinal dan neural dan variabel dari waktu ke waktu. Jadi, studi-studi yang menggunakan TTGO sulit
diintpretasikan dalam sensitivitas dan spesifisitas yang rendah dari level insulin dalam respon glukosa oral sebagai pengganti penilaian fungsi sel-
β pankreas. Sebagai tambahan, faktor yang mempengauhi sensitivitas insulin, seperti
lemak, mungkin mempunyai peranan penting. Level insulin dalam respon terhadap pemberian glukosa oral ditemukan menurun secara signifikan dengan
usia, setelah penyesuaian dilakukan pada kebiasaan tubuh. Sebagai tambahan, respon insulin yang tertunda pada jam pertama setelah pemberian glukosa oral
telah digambarkan pada orang tua dengan perbandingan dewasa mudaScheen, 2005.
2.4 Efek usia pada respon sel- β terhadap stimulus non-glukosa