Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak penduduk. Perekonomian di Indonesia harus selalu bergerak agar penduduk Indonesia bisa sejahtera secara ekonomi. Koperasi merupakan salah satu penggerak perekonomian di Indonesia selain Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta BUMS. Ada banyak jenis koperasi di Indonesia, salah satunya adalah Koperasi Kredit atau Credit Union. Menurut Credit Union Counselling Office CUCO 2013 : 1, “Credit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere yang artinya percaya. Union atau unus berarti kumpulan. Sehingga Credit Union berarti sekumpulan orang-orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka, sehingga menciptakan modal bersama, untuk dipinjamkan di antara sesama mereka, dengan balas jasa yang layak, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan ”. Gerakan Credit Union atau Koperasi Kredit di Indonesia sudah mulai muncul tahun 1970. Pada masa rezim Orde Baru, pertumbuhan Credit Union sangat terhalang dengan adanya Peraturan Pemerintah lewat Instruksi Presiden Inpres nomor 4 tahun 1984. Inpres ini intinya melarang koperasi beroperasi di pedesaan, selain Koperasi Unit Desa KUD. Dengan demikian Credit Union yang beroperasi di pedesaan banyak melaksanakan kegiatan dengan sembunyi-sembunyi karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI takut dibubarkan oleh penguasa. Seiring dengan tumbangnya Orde Baru dan muncul rezim reformasi, maka Instruksi Presiden nomor 4 tahun 1984 dihapus dan tidak berlaku lagi. Mulai saat itu Credit Union bebas untuk berkumpul maupun melaksanakan pendidikan baik di kota maupun di desa. Menurut data Bagian Audit dan Monitoring Induk Koperasi Kredit 2014, “Dari tahun 1995 sampai 2014 jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, jumlah kekayaan, dan jumlah dana cadangan Credit Union di Indonesia selalu meningkat, akan tetapi jumlah Credit Union di Indonesia selalu mengalami penurunan”. Menurunannya jumlah Credit Union di Indonesia ini mempunyai banyak sebab. Menurut Munaldus 2012: 36, salah satu faktor yang sering membuat Credit Union bangkrut adalah pengendalian internal yang buruk. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat misi dari Credit Union adalah “Provides vechile; the members use it to arrive at fair fiancial destination” Munaldus 2012: xvii. Maksud misi tersebut adalah Credit Union digunakan para anggota sebagai kendaraan atau sarana untuk menuju kemandirian dalam bidang keuangan. Untuk bisa membantu anggota mewujudkan kemandirian dalam bidang keuangan, sebuah Credit Union harus mempunyai pengendalian internal yang baik agar tidak ‘macet’ atau gulung tikar di tengah jalan. Credit Union merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah memberikan jasa tabungan dan pinjaman kepada anggota. Jasa tabungan dan pinjaman kepada anggota adalah salah satu aktivitas dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union, maka Credit Union harus memperhatikan pengendalian internal terutama pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas sehingga risiko adanya fraud dan error dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas dapat diperkecil. Pengendalian internal yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran usaha Credit Union yang tentunya dapat menimbulkan krisis kepercayaan diri masyarakat. Dengan tersedianya pengendalian internal yang memadahi, terutama dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas berarti menunjukkan sikap kehati-hatian Credit Union dalam menjaga kepercayaan diri masyarakat dan dalam menjaga kelangsungan hidup usahanya. Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta merupakan salah satu Credit Union yang sedang berkembang di Yogyakarta. Untuk mampu berperan sebagai badan usaha yang kuat, Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta harus mempunyai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik agar risiko adanya fraud dan error di Credit Union ini dapat diperkecil. Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan mempertimbangkan bahwa belum pernah ada penelitian di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta tentang pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta? 2. Apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission COSO? 3. Apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sudah efektif? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut COSO. 3. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sudah efektif. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta tentang pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diterapkan oleh Credit Union. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai Credit Union, khususnya mengenai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Diharapkan pula dari penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi pustaka pada perpustakaan. 3. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang Credit Union, khususnya mengenai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas. 4. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik mengenai pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas.

E. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang Medan)

4 75 165

Peranan Pengendalian Manajemen Terhadap Piutang Pada Koperasi Credit Union (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

7 57 73

Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat)

10 94 102

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. AMAKO REZEKI UTAMA

1 20 12

Analisis pengendalian intern pada sistem pemberian kredit : studi kasus pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta.

0 5 116

Analisis pengendalian intern pada sistem pemberian kredit studi kasus pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta

0 14 114

PRODUKSI DAN PENERIMAAN PESAN DIFUSI INOVASI SOSIAL CREDIT UNION SANDYA SWADAYA (Studi Kasus tentang Peran Individu dalam Memproduksi Pesan dan Peran Individu dalam Penerimaaan Pesan terkait Difusi Inovasi Sosial Credit Union Sandya Swadaya Dalam Konteks

0 1 14

Pengaruh sikap terhadap brosur, sikap terhadap sosialisasi/pendidikan motivasi , pendapatan dan norma subyektif terhadap niat berpartisipasi calon anggota : studi kasus pada credit union Sandya Swadaya Yogyakarta - USD Repository

0 0 193

Analisis kualitas layanan microfinance kepada anggota : studi kasus pada Credit Union Sandya Swadaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 149

Analisis dan perancangan sistem akuntansi pemberian kredit pada Credit Union : studi kasus di Credit Union Dharma Bakti Yogyakarta - USD Repository

1 3 172