Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

sebesar 95 karena kepercayaan peneliti terhadap pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas cukup tinggi. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah random sampling. Peneliti mendapatkan sampel acak dari populasi dengan menggunakan program Micosoft Excel.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk memperoleh informasi dari sumber yang bersangkutan atau bagian yang berwenang yang berhubungan dengan tujuan penelitian untuk mengetahui: a. Gambaran umum perusahaan b. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas. c. Pengendalian Internal perusahaan, khususnya pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas. d. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam penerimaan dan pengeluaran kas. e. Prosedur-prosedur yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat dan mengamati arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh informasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI data mengenai prosedur-prosedur dan dokumen-dokumen yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas, seperti: a. Slip Uang Masuk SUM b. Slip Uang Keluar SUK c. Slip Memo d. Buku Anggota e. Daftar Uang Masuk DUM f. Daftar Uang Keluar DUK g. Ringkasan Daftar Uang Masuk RDUM h. Ringkasan Daftar Uang Keluar RDUK i. Buku Harian Kas BHK j. Buku Jurnal Kas BJK k. Nota, struk gaji, dan bukti pembayaran yang relevan l. Bagan Alir flowchart dokumen sistem penerimaan dan pengeluaran kas. 3. Observasi Langsung Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh tambahan data yang mendukung penelitian seperti mengetahui tahap atau langkah penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaimana penyimpanan kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua adalah teknik analisis data deskriptif. Sedangkan teknik analisis data untuk menjawab rumusan permasalahan ketiga adalah dengan menggunakan teknik uji kepatuhan Stop-Or-Go Sampling. 1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu “bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ” adalah: a. Mendeskripsikan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. b. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. c. Menggambarkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta menggunakan bagan alir flowchart dokumen. 2. Langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu “apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut COSO ” adalah: a. Membandingkan kesesuaian antara pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO yang dijelaskan di Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Tabel 3.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian Elemen Komponen Lingkungan Pengendalian Teori Penjelasan Struktrur Organisasi Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian otoritas dan tanggung jawab dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi ini harus disajikan secara eksplisit dalam bentuk grafis agar jelas siapa bertanggung jawab atas apa. Credit Union mempunyai struktur organisasi yang jelas Komitmen terhadap integritas dan nilai- nilai etika Manajemen harus menciptakan budaya organisasi yang menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis ini akan menciptakan suasana yang dapat mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Karyawan dituntut untuk memberitahu bila ada pelanggaran Adanya bimbingan moral kepada karyawan misalnya retret atau misa bersama Komitmen terhadap kompetensi Perusahaan harus merekruit karyawan yang yang kompeten dan dapat dipercaya guna mendorong kreativitas dan inisiatif dalam menghadapi kondisi yang dinamis. Oleh karena itu, penting bagi bagian personalia untuk mengisi lowongan kerja dengan personil yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan. Credit Union merekrut karyawan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan Peraturan dan kode etik karyawan Manajemen harus mempunyai peraturan dan kode etik secara tertulis agar karyawan mengetahui aktivitas yang boleh dan aktivitas tidak boleh dilakukan. Credit Union mempunyai peraturan dan kode etik secara tertulis untuk karyawan 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian lanjutan Elemen Komponen Lingkungan Pengendalian Teori Penjelasan Metode penetapan tanggung jawab dan wewenang Otoritas adalah hak yang dimiliki karena posisi formal seseorang untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk menjalankan tugas tertentu dan untuk diminta pertanggungjawabannya atas hasil yang dicapai. Penetapan otoritas dan tanggung jawab ini nampak dalam deskripsi pekerjaan jobdesk. Oleh karena itu, penting bagi sebuah organisasi untuk memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas. Credit Union mempunyai deskripsi pekerjaan atau jobdesk yang jelas Kebijakan dan praktik untuk mengelola sumber daya manusia Kegiatan sumber daya manusia meliputi: 1. pelatihan karyawan 2. evaluasi karyawan 3. kompensasi karyawan 4. konseling karyawan 5. memberikan hukuman bagi karyawan yang melakukan kecurangan. Kebijakan sumber daya manusia yang baik akan membantu perusahaan untuk mencapai operasi yang efisien dan memelihara integritas data. 1. Credit Union melaksanakan pelatihan bagi karyawan 2. Credit Union melaksanakan evaluasi bagi karyawan 3. Credit Union memberikan kompensasi bagi karyawan dengan sesuai 4. Credit Union memberikan layanan konseling bagi karyawan yang menemui kesulitan 5. Adanya hukuman atau punishment untuk karyawan yang melakukan fraud Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall, 2007 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.2 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko Elemen Komponen Penilaian Risiko Teori Penjelasan Personel baru Personel baru yang memiliki pemahaman berbeda atau tidak memadahi atas pengendalian internal Credit Union melaksanakan pelatihan dan orientasi bagi karyawan baru Sistem Informasi SI dan teknologi baru Sistem Informasi SI dan teknologi yang baru atau yang diperbarui mempengaruhi pemrosesan transaksi Credit Union melaksanakan pelatihan kepada karyawan jika ada SI dan teknologi yang baru Produk dan aktivitas baru Produk dan aktivitas baru yang tidak dimengerti oleh karyawan akan menimbulkan risiko terganggunya proses bisnis perusahaan. Credit Union melakukan sosialisasi kepada karyawan jika ada produk atau aktivitas baru Bencana alam atau kerusuhan politik Bencana alam atau kerusuhan politik, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tsunami, angin ribut, perang, atau kerusuhan masa. Credit Union rutin membuat back-up data Sumber: COSO Framework, 2013 dan Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian Teori Penjelasan Desain dokumen yang baik dan bernomor urut tercetak Desain dokumen yang baik adalah desain dokumen yang sederhana sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahan mengisi. Dokumen juga harus memuat tempat untuk tanda tangan bagi mereka yang berwenang untuk mengotorisasi transaksi. Jika dokumen digunakan sebagai bukti peralihan harta, maka perlu ada kolom untuk tanda tangan dan nama terang penerima. Dokumen perlu bernomor urut tercetak sebagai wujud pertanggungjawaban penggunakan dokumen. Dokumen Slip Uang Masuk SUM, Slip Uang Keluar SUK, dan Slip Memo sederhana dan mudah digunakan Dokumen Slip Uang Masuk SUM, Slip Uang Keluar SUK, dan Slip Memo menyediakan tempat untuk tanda tangan Dokumen Slip Uang Masuk SUM, Slip Uang Keluar SUK, dan Slip Memo bernomor urut tercetak Pemisahan tugas Terdapat tiga pekerjaan yang harus dipisahkan agar karyawan tidak memiliki peluang untuk mencuri harta perusahaan dan memalsukan catatan akuntansi. Ketiga pekerjaan tersebut adalah fungsi penyimpan harta, fungsi pencatat, dan fungsi otorisasi. Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas dengan bagian pencatatan Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas dan bagian otorisasi transaksi Adanya pemisahan tugas antara bagian pencatatan dengan bagian otorisasi 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian lanjutan Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian Teori Penjelasan Mengamankan harta dan catatan perusahaan Ketika orang berpikir tentang aset, mereka sering kali berpikir tentang kas dan aset fisik seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi di masa sekarang ini, informasi atau catatan perusahaan juga merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan. Yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengamankan harta dan informasi tersebut, antara lain meliputi: 1. Membatasi akses fisik terhadap harta seperti penggunaan register kas, kotak brangkas, dan lain sebagainya 2. Menjaga catatan dan dokumen dengan menyimpan catatan dan dokumen dalam lemari yang terkunci, serta dengan membuat back-up yang memadai. 3. Pembatasan akses terhadap ruang komputer dan terhadap file perusahaan Hanya pihak tertentu saja yang bisa mengakses kas Adanya kotak brangkas yang terkunci untuk menyimpan kas kecil Menjaga catatan dan dokumen dengan menyimpannya dalam lemari yang terkunci Catatan perusahaan disimpan di Deposit Box Adanya pembatasan akses terhadap komputer dan file Credit Union Adanya firewall di setiap komputer di Credit Union 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian lanjutan Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian Teori Penjelasan Menciptakan adanya pengecekan independen atas pekerjaan karyawan lain Beragam aktivitas untuk pengecekan independen antara lain meliputi: 1. Membandingkan catatan dengan aktual fisik. Misalnya, perusahaan dapat membandingkan antara catatan persediaan dengan saldo persediaan yang benar-benar ada. 2. Prinsip double entry bookkeeping. Prinsip bahwa total debet akan sama dengan total kredit merupakan salah satu sarana pengecekan. 3. Menciptakan adanya review atau pengecekan independen. Contohnya adalah laporan keuangan perusahaan diaudit oleh auditor independen. 1. Credit Union melakukan rekap dan membandingkan antara kas dalam catatan dan kas yang sebenarnya dimiliki 2. Credit Union menggunakan prinsip double entry bookkeeping 3. Laporan Credit Union diaudit oleh auditor independen Otorisasi yang memadai atas transaksi bisnis Otorisasi adalah pemberian wewenang dari manajer kepada bawahannya untuk melakukan aktivitas atau untuk mengambil keputusan tertentu. Otorisasi ini diwujudkan dalam bentuk tanda tangan atau paraf dalam dokumen transaksi. Adanya tanda tangan pihak yang berwenang di Dokumen Slip Uang Masuk SUM, Slip Uang Keluar SUK, dan Slip Memo Sumber: COSO Famework, 2013 dan Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011 40 Tabel 3.4 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi Elemen Komponen Informasi dan Komunikasi Teori Penjelasan Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid Perusahaan harus mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid. Misalnya perusahaan harus mencatat semua pengeluaran dan penerimaan kas dalam suatu periode. Jika ada pengeluaran dan penerimaan kas yang tidak tercatat akan mengakibatkan ketidaksesuaian antara kas dalam catatan perusahaan dengan kas yang sebenarnya dimiliki perusahaan. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat pada dokumen-dokumen yang mendukung, misalnya Slip Uang Masuk SUM, Slip Uang Keluar SUK, Daftar Uang Masuk DUM, Daftar Uang Keluar DUK, Ringkasan Daftar Uang Masuk RDUM, Ringkasan Daftar Uang Keluar RDUK, Buku Harian Kas BHK Buku Jurnal Kas BJK Mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya Perusahaan harus mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya agar pencatatan transaksi menjadi tepat. Misalnya apabila pengeluaran kas diklasifikasikan secara tidak tepat sebagai aset, maka aset dan pemasukan bersih dinyatakan terlalu berlebih Penerimaan kas akan diklasifikasikan sebagai aktiva Pengeluaran kas akan diklasifikasikan sebagai pengurang aktiva Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat Perusahaan harus mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat agar keterangan tanggal di catatan tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan Keterangan tanggal transaksi di dokumen SUM , SUK , DUM , DUK , RDUM , RDUK , BHK, dan BJK dicatat hanya sesuai dengan waktu transaksi. Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat Perusahaan harus menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat agar laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan. Semua penerimaan kas dikurangi pengeluaran kas disajikan dalam akun kas dalam laporan keuangan Credit Union Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall, 2007 41 Tabel 3.5 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan Elemen Komponen Pemantauan Teori Penjelasan Supervisi yang efektif Supervisi yang efektif meliputi monitor kinerja karyawan serta mengamankan harta dengan mengawasi karyawan yang memiliki akses terhadap harta perusahaan. Supervisi sangat penting, terutama di perusahaan kecil yang tidak memiliki pemisahan tugas yang cukup memadahi. Adanya pengawasan kinerja karyawan dan mengkoreksi jika ada kesalahan Mengawasi karyawan yang mempunyai akses terhadap kas Credit Union Pengauditan internal Pengauditan internal meliputi: 1. Evaluasi kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen, dan terhadap aturan atau regulasi yang berlaku. 2. Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen Secara periodik dilakukan evaluasi kinerja bagian penerimaan, pengeluaran dan pengelolaan kas. Secara periodik Credit Union melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall,2007 42 b. Mendeskripsikan kesesuaian antara pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO. c. Mendeskripsikan hasil analisis komponen COSO yang diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta secara keseluruhan 3. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu “apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta efektif ” adalah dengan melakukan uji kepatuhan Stop-Or-Go Sampling Mulyadi: 2002. Stop- Or-Go Sampling dapat mecegah peneliti dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Peneliti menggunakan uji pengujian kepatuhan Stop-Or- Go Sampling karena peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Adapun langkah-langkah dalam uji pengujian kepatuhan Stop-Or-Go Sampling sebagai berikut: a. Menentukan attribute yang diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian internal: 1 Attribute I: adanya penggunaan nomor urut tercetak untuk masing- masing dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Romney 2004: 240, dokumen perlu bernomor urut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tercetak agar dokumen dapat dipertanggungjawabkan dan agar mengurangi kesempatan pengguna dokumen melakukan kecurangan fraud. 2 Attribute II: adanya tanda tangan atau otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam dokumen. Menurut Hall Singleton 2007: 33, tujuan dari dari otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi material yang diproses valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen. 3 Attribute III: adanya kesesuaian antara slip dengan dokumen- dokumen yang berkaitan. Kesesuaian antara slip dengan dokumen- dokumen yang berkaitan penting karena membuktikan bahwa slip yang dibuat valid dan sinkron dengan dokumen lain yang berkaitan. 4 Attribute IV: adanya tanda validasi di slip yang membuktikan bahwa transaksi yang tertulis di slip sinkron dan valid dengan transaksi yang tertulis di Sistem Koperasi Kredit SIKOPDIT b. Setelah menentukan attribute, maka langkah selanjutnya adalah menentukan populasi. Populasi yang diambil sampelnya adalah dokumen- dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti mengambil sampel dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas karena peneliti ingin mengetahui efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI juga mengambil waktu dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015 karena waktu tersebut adalah bulan terakhir sebelum pengembialan sampel dilakukan, sehingga hasil penelitian adalah hasil yang terbaru. c. Menentukan tingkat keandalan R dan Desire Upper Precision Limit DUPL Pada tahap ini peneliti menentukan tingkat keandalan yang dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling menyarankan peneliti untuk memilih tingkat keandalan 90, 95, dan 97,5. Peneliti menentukan tingkat keandalan R sebesar 95 karena kepercayaan peneliti terhadap efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta cukup besar. Sedangkan peneliti menentukan Desire Upper Precision Limit DUPL sebesar 5 karena peneliti yakin kesalahan tidak lebih besar 5. d. Menentukan jumlah sampel yang harus diambil dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum. Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian Acceptable Uper Precision Limit Sample Size Based on Confidence Levels 90 95 97,5 10 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian lanjutan Acceptable Uper Precision Limit Sample Size Based on Confidence Levels 90 95 97,5 3 80 100 124 2 12 150 185 1 240 300 370 Sumber: Mulyadi 2002: 265 e. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Pemilihan sampel dari keseluruhan anggota populasi harus dilakukan secara acak agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah sampel awal dalam penetitian sebanyak 60. Besarnya sampel tersebut didapat dari titik potong antara AUPL 5 dan tingkat keandalan 95 di Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian. f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian internal. Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah keempat atribut tersebut ada pada sampel yang diambil. g. Membuat tabel Stop-Or-Go Decision Tabel Stop-Or-Go Decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun langkah- langkah untuk menyusun Stop-Or-Go Decision yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.7 Tabel Stop-Or-Go Decision Langkah Besarnya sampel kumulatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar 1 60 1 4 2 96 1 2 4 3 126 2 3 4 4 156 3 4 4 5 Pengendalian internal tidak efektif atau gunakan fixed- sample-size-attribute sampling sebagai alternatif. Sumber: Mulyadi 2002: 266 Langkah 1 Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka pengambilan sampel dihentikan. AUPL dihitung dengan menggunakan rumus: ���� = � � � � � � � Menurut tabel 3.8, Confidence level factor pada R = 95 dan jumlah kesalahan = 0 adalah 3, maka AUPL = 360 adalah 5. Jika kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka pengambilan sampel dihentikan. Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop-Or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result Number of Occurance Convidance Levels 90 95 97,5 2,4 3,0 3,7 1 3,9 4,8 5,6 2 5,4 6,3 7,3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop-Or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result lanjutan Number of Occurance Convidance Levels 90 95 97,5 3 6,7 7,8 8,8 4 8,0 9,2 10,3 5 9,3 10,6 11,7 6 10,6 11,9 13,1 7 11,8 13,2 14,5 - - - - - - - - 51 61,5 64,5 67,0 Sumber: Mulyadi 2002:268-269 Langkah 2 Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan anggota sampel = 1 maka confidence level factor pada R = 95 adalah 4,8 dan AUPL = 4,860 adalah 8. Karena AUPL DUPL maka perlu mengambil sampel tambahan dengan rumus: � �� = � � � � � � � � � Besar sampel dihitung sebagai berikut 4,85 = 96. Angka besarnya sampel k emudian dicantumkan dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 2. Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel = 1, maka AUPL = 4,896 adalah 5. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. Langkah 3 Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut 6,35 =126. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 3. Jika 126 anggota sampel tersebut hanya terdapat dua kesalahan, maka AUPL = 6,3126 adalah 5. Karena AUPL = DUPL maka pengambilan sampel dihentikan. Langkah 4 Jika dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel ditemukan 3 kesalahan atau penyimpangan, maka harus diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut: 7,85 adalah 156. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom “ besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 4. Jika 156 anggota tersebut hanya terdapat tiga kesalahan, peneliti akan mengambil keputusan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif, dan peneliti akan menghentikan pengambilan sampelnya karena AUPL = DUPL. Namun jika dari 156 anggota sampel tersebut peneliti menemukan 4 kesalahan maka AUPL menjadi sebesar 5,9 9,2156. Dalam keadaan ini peneliti beralih ke langkah kelima yaitu mengambil kesimpulan bahwa elemen sistem pengendalian internal yang diperiksa tidak dapat dipercaya atau peneliti dapat menggunakan fixed-sample-size-attribute sampling sebagai alternatif. h. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima DUPL dengan tingkat kesalahan yang dicapai AUPL. Apabila AUPL = DUPL, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal efektif. Tetapi bila AUPL DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal belum efektif. 51

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Perusahaan Pembiayaan Astra Credit Company Di Medan (Studi Pada PT Astra Credit Company Cabang Medan)

4 75 165

Peranan Pengendalian Manajemen Terhadap Piutang Pada Koperasi Credit Union (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

7 57 73

Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat)

10 94 102

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. AMAKO REZEKI UTAMA

1 20 12

Analisis pengendalian intern pada sistem pemberian kredit : studi kasus pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta.

0 5 116

Analisis pengendalian intern pada sistem pemberian kredit studi kasus pada Credit Union Bererod Gratia KK Yogyakarta

0 14 114

PRODUKSI DAN PENERIMAAN PESAN DIFUSI INOVASI SOSIAL CREDIT UNION SANDYA SWADAYA (Studi Kasus tentang Peran Individu dalam Memproduksi Pesan dan Peran Individu dalam Penerimaaan Pesan terkait Difusi Inovasi Sosial Credit Union Sandya Swadaya Dalam Konteks

0 1 14

Pengaruh sikap terhadap brosur, sikap terhadap sosialisasi/pendidikan motivasi , pendapatan dan norma subyektif terhadap niat berpartisipasi calon anggota : studi kasus pada credit union Sandya Swadaya Yogyakarta - USD Repository

0 0 193

Analisis kualitas layanan microfinance kepada anggota : studi kasus pada Credit Union Sandya Swadaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 149

Analisis dan perancangan sistem akuntansi pemberian kredit pada Credit Union : studi kasus di Credit Union Dharma Bakti Yogyakarta - USD Repository

1 3 172