Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

68 2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat pebelajaran yang mendukung. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 September 2012 di Kelas VIII A dengan jumlah siswa 28 siswa. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran 2 dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. c. Tahap Pengamatan observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada keterampilan bertanya jawab pada siklus II dapat dilihat pada tabel IV.4 berikut ini. Tabel IV.4 Pengamatan Aktivitas Tanya Jawab Siklus II No. Aktivitas Frekuensi Persentase 1. Bertanya kepada teman tentang materi pelajaran 28 100,00 2. Bertanya pada guru tentang materi pelajaran 14 50,00 3. Menjawab pertanyaan teman tentang materi pelajaran 28 100,00 4. Menjawab pertanyaan guru tentang materi pelajaran 16 57,14 5. Menanggapi jawaban siswa lain 20 71,43 Rata-rata 21,2 75,71 69 Secara keseluruhan perbandingan aktivitas bertanya jawab siswa kelas VIII A SMP Islam Sarbini Grabag dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi dapat diketahui pada tabel IV.5 di bawah ini. Tabel IV.5 Perbandingan Aktivitas Tanya Jawab Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II No. Aktivitas Prasiklus Siklus I Siklus II Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1. Bertanya kepada teman tentang materi pelajaran 24 85,71 24 85,71 28 100,00 2. Bertanya pada guru tentang materi pelajaran 14 50,00 14 50,00 14 50,00 3. Menjawab pertanyaan teman tentang materi pelajaran 24 85,71 24 85,71 28 100,00 4. Menjawab pertanyaan guru tentang materi pelajaran 12 42,86 12 42,86 16 57,14 5. Menanggapi jawaban siswa lain 11 39,29 11 39,29 20 71,43 Rata-rata 17 60,71 17 60,71 21,2 75,71 Sumber: Hasil Observasi, 2012 Observasi terhadap kegiatan guru juga dilakukan. Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran snowball throwing. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa hal yang belum sempurna, tetapi pelaksanaannya sudah baik. 70 2 Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. 3 Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4 Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai ketuntasan. d. Refleksi Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun hasil tes formatif II pada siklus II dapat diketahui pada tabel IV.6, selain itu rekapitulasi hasil tes formatif II IPS Ekonomi kelas VIII A dapat dilihat pada tabel IV.7. Tabel IV.6 Daftar Nilai Tes Formatif II IPS Ekonomi Kelas VIII A Siklus II No NIS Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar Ket. Ya Tidak 1 3333 Achmad Chambali 75 √ KKM 65 2 3334 Agus Budi Cahyono 80 √ 3 3337 Ahmad Nafi’in 60 √ 4 3342 Andri Ristanto 80 √ 5 3343 Anida Khasanah 100 √ 6 3346 Arifa Muliyana 80 √ 7 3347 Ayub Budi Nugroho 90 √ 8 3349 Bayu Safi’i 60 √ 9 3417 Cindy Wijayanti 70 √ 10 3358 Eko Apriyandi 80 √ 11 3359 Eri Fan Hadad 70 √ 12 3362 Fatchurohman 80 √ 13 3365 Febri Wicaksono 90 √ 14 3368 Fitria Rahayu 80 √ 15 3371 Ihsan Nur Rohman 85 √ 71 No NIS Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar Ket. Ya Tidak 16 3375 Khobiyatul Akholin 80 √ 17 3376 Lukman Adi Nugroho 75 √ 18 3378 Maghfiroh 70 √ 19 3380 Miftachul Solikhun 80 √ 20 3382 Miyati 80 √ 21 3385 Muhamad Suryono 85 √ 22 3387 Muhammad Ma’sum 80 √ 23 3388 Muhammad Supranoto 70 √ 24 3397 Risda Mardiana 60 √ 25 3240 Robhi Firman Pamungkas 60 √ 26 3405 Sus Hariyanto 70 √ 27 3407 Tri Ulfia 70 √ 28 3411 Yunita 70 √ Jumlah 2130 24 4 Rata-rata 76,07 Sumber: Hasil Observasi, 2012 Tabel IV.7 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif II IPS Ekonomi Kelas VIII A No Uraian Hasil Siklus II 1 Nilai rata-rata tes formatif 76,07 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 24 3 Persentase ketuntasan belajar 85,71 Dari tabel tersebut diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 76,07 dan ketuntasan belajar mencapai 85,71 atau ada 24 siswa dari 28 siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan yang lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai 72 mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran snowball throwing. Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran snowball throwing dengan baik. Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa serta pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik sehingga tidak diperlukan revisi terlalu banyak. Namun, yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan yang telah ada dengan tujuan pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran snowball throwing yang menekankan aktivitas bertanya jawab dapat ditingkatkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Gambaran peningkatan aktivitas tanya jawab secara keseluruhan terlihat pada tabel berikut. Tabel IV.8 Rekapitulasi Aktivitas Tanya Jawab Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Unsur Tahap Pelaksanaan Pratindakan Siklus I Siklus II Skor rata-rata 21,43 60,71 75,71 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam bertanya jawab mulai dari pratindakan hingga siklus II mengalami peningkatan. Pada pratindakan sebesar 21,43 yang berarti bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran “Rendah”. Pada siklus I aktivitas dikategorikan “Sedang” yaitu sebesar 60,71. Pada siklus II aktivitas siswa dikategorikan “Tinggi’ yaitu sebesar 75,71. 73 Untuk mengetahui besarnya peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran khususnya aktivitas bertanya jawab dari pratindakan sampai siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel IV.9 Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus I, dan Siklus II Tahap Pelaksanaan Peningkatan Aktivitas Pratindakan – Siklus I 39,28 Siklus I – Siklus II 15,00 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari pratindakan ke siklus I terjadi peningkatan sebesar 39,28, pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 15,00. Hasil penelitian tentang aktivitas belajar siswa kelas VIII A SMP Islam Sarbini Grabag menunjukkan bahwa siswa telah aktif bertanya jawab untuk memecahkan masalah materi Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi, selalu aktif di dalam mengeluarkan pendapatnya baik dalam diskusi maupun saat pelajaran berlangsung dan apabila ada permasalahan yang kurang tahu maka siswa berusaha untuk mencari tahu, melalui bertanya kepada guru maupun mencari materi tambahan dari buku paket yang diberikan. Aktivitas belajar siswa kelas VIII A dapat dilihat dari cara siswa memperhatian penjelasan guru, kemampuan siswa mengemukakan pendapat, kemampuan siswa dalam bertanya jawab, memberi kesempatan berpendapat kepada teman, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, 74 membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain, memanfaatkan potensi dan saling membantu dan menyelesaikan masalah. Hal ini sependapat dengan Sudjana 2002: 72, yang menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar meliputi a turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, b terlibat dalam pemecahan masalah, c bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, d berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, e melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal, dan f menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. Pengamatan terhadap guru dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada pratindakan, siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel IV.10 berikut ini. Tabel IV.10 Pengamatan Aktivitas Guru No Elemen yang dinilai Pratindakan Siklus I Siklus II Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif dengan tipe snowball throwing. Tidak Ya Ya 2. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran snowball throwing. Ya Ya Ya 75 No Elemen yang dinilai Pratindakan Siklus I Siklus II Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Ya Ya Ya 4. Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Tidak Tidak Ya 5. Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok. Tidak Ya Ya 6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Tidak Ya Ya 7. Guru memberdayakan pertanyaan untuk meningkatkan kemampuan berfikir. Ya Ya Ya 8. Guru mendorong siswa untuk mendiskripsikan masalah, mengkaji teori, konsep, prinsip, dan mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan jawaban. Ya Ya Ya 9. Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Ya Ya Ya 10. Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui latihan soal. Ya Ya Ya 11. Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam permainan. Tidak Ya Ya 12. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Tidak Ya Ya 13. Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tidak Ya Ya Persentase 0,46 0,54 0,92 0,08 100 Sumber: Hasil observasi, 2012. Tabel IV.10 menunjukkan aktivitas guru selama prroses pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing berlangsung pada 76 siklus I. Guru telah menjelaskan dan mengorganisasi pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, mulai dari presentasi materi pembelajaran, pembentukan kelompok, dan melakukan evaluasi dalam latihan soal maupun turnamen yang menjadi bagian dari pembelajran kooperatif tipe snowball throwing. Kegiatan guru yang tidak nampak adalah tidak memotivasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Pada siklus I, waktu yang dimiliki guru cukup longgar karena seluruh materi yang berupa handout telah dibagikan kepada siswa sehingga konsentrasi guru tertuju pada jalannya penyelesaian tugas dalam permainan. Namun, guru kurang dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga dalam kegiatan turnamen dan melakukan refleksi, siswa menjadi tergesa-gesa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran snowball throwing memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Hasil penelitian tentang hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi siswa kelas VIII A SMP Islam Sarbini Grabag menunjukkan bahwa aktivitas belajar khususnya keterampilan bertanya jawab siswa merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan hasil belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar tanpa adanya aktivitas siswa maka belajar tidak akan mencapai hasil yang 77 maksimal. Siswa yang aktif dalam belajar akan mendapat hasil belajar yang baik dibandingkan siswa yang kurang aktif dalam belajar, sehingga aktivitas belajar diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini sependapat dengan Supriyono 2009: 13 menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Sementara itu Catharina 2006: 14 menyatakan hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hasil belajar yang dicapai pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor. Faktor tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari yaitu Pasar. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan tingkat belajar siswa di kelas. Adanya tindakan yang telah diberikan didukung dengan model pembelajaran yang menarik telah memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar. Siswa lebih mandiri dalam kegiatan pembelajaran dan mengerjakan soal posttest. Kesimpulan sementara dari peneraapan metode snowball throwing dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat diketahui pada tabel IV.11 berikut. 78 Tabel IV.11 Kesimpulan Sementara Peningkatan Aktivitas Bertanya Jawab dan Prestasi Belajar No. Unsur Pengamatan Tahap Pelaksanaan Pratindakan Siklus I Siklus II 1 Aktivitas Bertanya Jawab 21,43 60,71 75,71 2 Ketuntasan Prestasi Belajar 35,71 67,86 85,71 C. Pembahasan Kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode snowball throwing dengan semua prosedur dan tahap-tahap yang dilakukan telah menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL. Hal tersebut tercermin dalam kegiatan atau aktivitas siswa dan guru. Aktivitas bertanya jawab yang dilakukan siswa mengalami peningkatan dari pratindakan sebesar 21,43 menjadi 60,71 pada siklus I. Peningkatan ini karena dalam metode pembelajaran snowball throwing siswa dituntut untuk membuat pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran. Namun, karena waktu dalam aktivitas bertanya jawab dibatasi, belum semua siswa dapat membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan sehingga aktivitas bertanya jawab belum mencapai harapan yang telah ditentukan. Selain waktu, jumlah anggota tiap kelompok terlalu banyak sehingga masih ada yang kurang serius dalam menyusun pertanyaan. Aktivitas bertanya jawab pada siklus II lebih meningkat lagi yaitu sebesar 75,71. Hal tersebut terjadi karena waktu yang disediakan untuk aktivitas bertanya jawab ditambah. Jumlah anggota tiap kelompok diperkecil dengan jumlah yang ideal sehingga siswa lebih terpusat pada pembelajaran. 79 Ketuntasan prestasi belajar mengalami peningkatan dari pratindakan sebesar 35,71 menjadi 67,86 pada siklus I. Ketuntasan prestasi belajar mengalami peningkatan karena dalam metode pembelajaran snowball throwing siswa dituntut untuk membuat pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang nantinya harus dijawab oleh siswa lain. Dengan demikian siswa termotivasi untuk dapat menjawab pertanyaan dari siswa lain. Di sini terjadi proses belajar menguasai materi pelajaran. Pada siklus II ketuntasan prestasi belajar mencapai 85,71. Hal ini karena siswa diberi waktu yang lebih lama untuk bertanya jawab tentang materi pelajaran. Siswa lebih memahami materi plajaran sehingga dalam tes formatif II hasilnya lebih baik dan sesuai harapan. Secara keseluruhan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya keterampilan bertanya jawab dengan metode pembelajaran snowball throwing yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alatmedia untuk bertanya jawab, mendengarkanmemperhatikan penjelasan guru, dan diskusibertanya jawab antarsiswa dan siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran snowball throwing dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru dalam membimbing dan mengamati siswa dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik, evaluasitanya jawab cukup besar. 80 Selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus, terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran terjadi secara bertahap pada setiap siklus yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan rasa percaya diri yang tinggi serta perhatian terhadap pelajaran maka hasil yang dicapai menjadi lebih baik dan pembelajaran dapat dikatakan berhasil, karena 85,71 siswa sudah mencapai nilai ≥ 65. Pembelajaran tindakan kelas siklus II jauh lebih baik dibandingkan dengan tindakan kelas pada kegiatan pembelajaran siswa sebelum siklus pratindakan dan siklus I. Peneliti sudah bertindak sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan kepada siswa secara menyeluruh. Secara keseluruhan guru menyambut baik terhadap penerapan pembelajaran dengan model snowball throwing karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Semakin banyaknya siswa yang tuntas dalam pembelajaran dengan model pembelajaran snowball throwing disebabkan karena pada proses pembelajaran siswa tidak lagi dijadikan sebagai objek melainkan siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran tersebut siswa mendapatkan pengalaman belajar sesuai dengan kajian ilmu pengetahuan yang dipelajarinya secara optimal. Pada pembelajaran snowball throwing, siswa dilatih, dituntut agar dapat bekerja sama, tidak 81 malu untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dikuasai, saling meningkatkan ketrampilan dalam berkomunikasi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing , siswa mengalami peningkatan aktivitas tanya jawab, motivasi belajar dan hasil belajar aspek kognitif. Mulai dari pratindakan hingga siklus II terjadi peningkatan hasil belajar. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka kajian teori yang terdapat dalam BAB II mendukung terhadap hasil tindakan kelas yang telah dilaksanakan yaitu penerapan model cooperative learning melalui tipe snowball throwing untuk meningkatkan keterampilan bertanya jawab dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi pokok bahasan Pasar siswa kelas VIII A SMP Islam Sarbini Grabag Kabupaten Magelang Tahun ajaran 20122013. 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada penelitian ini dan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan keterampilan bertanya jawab siswa kelas VIII A di SMP Islam Sarbini Grabag Magelang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 1. Sebelum diterapkan model snowball throwing: a. Aktivitas bertanya jawab siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial baru mencapai 21,43. b. Hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial belum tercapai karena rata-rata nilai siswa 63,93 dengan ketuntasan belajar sebesar 35,71. 2. Setelah diterapkan model snowball throwing: a. Aktivitas bertanya jawab siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sudah tercapai. Aktivitas bertanya jawab siswa pada pratindakan 21,43, pada siklus I mencapai 60,71, dan pada siklus II meningkat menjadi 75,71. b. Hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sudah mencapai kondisi yang diharapkan. Nilai rata-rata kondisi pratindakan 63,93, siklus I meningkat menjadi 66,43 dan, siklus II meningkat menjadi lagi menjadi 76,07 dengan ketuntasan belajar 83 masing-masing pada pratindakan 35,71, pada siklus I meningkat menjadi 67,86, dan pada siklus II meningkat menjadi 85,71.

B. Saran

Adapun saran bagi SMP Islam Sarbini Grabag Magelang dan peneliti berikutnya adalah sebagai berikut: 1. Model snowball throwing ini perlu untuk diterapkan di sekolah untuk meningkatkan pemahaman materi pelajaran dengan bertanya jawab pada pelajaran yang lain, khususnya mata pelajaran yang bersifat hafalan. 2. Pentingnya alokasi waktu yang efektif dan efisien untuk menghindari adanya penggunaan waktu yang berlebihan maupun pemadatan waktu yang tidak seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. 3. Guru disarankan membaca lebih banyak referensi yang berhubungan dengan metode pembelajaran kooperatif dan penelitian tindakan kelas baik dari teori mengenai bentuk penelitian, maupun dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mendukung terlaksananya penelitian. 4. Hendaknya dilakukan pengamatan secara mendetail pada setiap kelompok dari awal pembelajaran sampai akhir. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui keterlibatan masing-masing siswa dalam kelompok secara lebih mendalam. 84

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari sepenuhnya bawa penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat keterbatasan dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan guru tentang pembelajaran cooperative learning khususnya model snowball throwing, sehingga pembelajaran dengan metode tersebut kurang maksimal. 2. Alokasi yang kurang sesuai dengan scenario pembelajaraan, sehingga pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh kurang optimal. 3. Pengamatan yang dilakukan guru pada setiap kelompok tidak dapat dilaksanakan secara mendalam dari awal hingga akhir proses pembelajaran. 85 DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Penerapan. Jakarta: Rineka. Arikunto, Suharsimi; dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsini. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Browne, M.N.,Keeley, S.M. 1990. Asking the Right Question: A Guide to Critical Thingking, edisi ke-3. New Jersey: Prentice Hall. Cipta, Catharina, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press. Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Degeng, S Nyoman. 1989. Taksonomi Variabel. Malang: IKIP Malang. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Hasibuan, J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Nana, Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya. Nurhadi Senduk, A.G. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. 86 O’Malley, J.M. Piece, L.V. 1996. Authentic Assessment for Ennglish Language Learners: Practical Approaches For Teachers. Virginia: Addison-Wesley. Poerwodarminto. 1991. Kamus Populer Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu . Puskur Balitbang Depdiknas. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif. www.puskur_balitbang_depdiknas.com.upadate 28 Agustus 2007. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Sidi, Indra Jati. 2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif . Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim KTSP. 2012. Dokumen KTSP SMP Islam Sarbini. Grabag: SMP Islam Sarbini. Winkel, WS. 1983. Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia. Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. 87 LAMPIRAN-LAMPIRAN