Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
13
6 Pemberian tuntunan
Bila seorang peserta didik memberikan jawaban yang kurang rasional atau kurang tepat, kita hendaknya memberikan beberapa
batasan atau catatan kepada peserta didik itu, agar ia dapat menemukan
sendiri jawaban
yang benar
baik dengan
mendiskusikan bersama sesama teman atau melalui penelusuran di perpustakaan.
b. Komponen-komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut
1 Pengubahan tuntunan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang kita kemukakan dapat mengandung proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh
karena itu, dalam mengajukan pertanyaan, kita hendaknya berusaha mempertimbangkan tuntutan tingkat kognisi dalam
menjawab pertanyaan dari tingkat yan paling rendah, yaitu: evaluasi ingatan, pemahaman penerapan, analisis, sintesis dan,
aplikasi. Tentu kita harus membedakan tingkat berpikir yang hanya mengetahui dengan yang tingkat menganalisis.
2 Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognisi dari yang sifatnya lebih rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, kita hendaknya dapat
mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik. Misalnya, pertama-tama kita mengajukan pertanyaan yang bersifat
14
ingatan, setelah itu pertanyaan kita naikkan ke pemahaman, penerapan, analisis, dan akhirnya evaluasi.
3 Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika jawaban yang diberikan peserta didik kita nilai benar, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi labih sempurna, maka kita dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada mereka. 4
Peningkatan terjadinya interaksi Agar peserta didik lebih terlibat secara keseluruhan, jawaban yang
mungkin belum sempurna diberikan oleh salah seorang siswa tidak harus langsung kita jawab tetapi kita lontarkan kembali ke
semua orang agar memberikan komentar atau jawaban. 5
Prinsip keterampilan bertanya Kalau kita ingin mempunyai keterampilan bertanya yang baik kita
dapat mencermati prinsip-prinsip penggunaan keterampilan bertanya berikut ini.
a Kehangatan dan antusias
Kita perlu menunjukkan kepada seluruh peserta didik bahwa kita menguasai persoalan yang dibahas dan pertanyaan yang
kita ajukan memang sangat menarik, bukan asal-asalan bertanya. Hal ini dapat kita buktikan melalui sikap, baik pada
waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban. Sikap dan gaya kita termasuk suara, ekspresi wajah,
15
gerakan, dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan dan antusiasme kita.
b Kebiasaan yang perlu dihindari
1 Jangan mengulang-ulang pertanyaan apabila peserta didik
tak mampu menjawabnya. Hal ini dapat menyebabkan munurunnya perhatian dan partisipasi.
2 Jangan mengulang-ulang jawaban peserta didik.
3 Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan
sebelum peserta didik memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
4 Usahakan agar peserta didik tidak menjawab pertanyaan
secara serempak, sebab kita tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab dengan benar dan siapa yang salah.
5 Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum
mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, pertanyaan diajukan terlebih dahulu kepada seluruh siswa. Baru
kemudian guru menunjuk salah seorang untuk menjawab. 6
Pertanyaan ganda. Guru kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa. 3.
Tujuan Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya perlu kita pelajari sebagai pendidik. Ada
beberapa tujuan keterampilan bertanya, yaitu: