30
3. Kerja Memori dalam Menghafal
Menurut Alex Sobur dalam Munjahid 2007: 18, menghafal itu sangat erat dengan mengingat, yaitu proses untuk menerima, menyimpan, dan
memproduksi tanggapan yang telah diperolehnya melalui belajar. Dalam menghafal Al-Quran, kecerdasan otak bukanlah salah satu faktor menghafal,
karena IQ tinggi tidak menjamin keberhasilan dalam menghafal atau keberhasilan di bidang-bidang tertentu. Kecerdasan otak dalam menghafal ditandai dengan
menjaga kualitas ingatan yang disimpan. Untuk mengeluarkan kembali ingatan tersebut dibutuhkan proses penarikan dan pengambilan bagian-bagian ingatan
yang bergantung pada faktor: waktu, tujuan, isi, kekuatan, dan sumber rangsangan. Munjahid 2007:19 menyatakan bahwa belajar dengan ingatan
memiliki hubungan yang sangat erat. Ingatan yang kuat akan menyebabkan hafalan yang kuat, dan hafalan yang kuat akan membantu individu dalam proses
belajarnya. Ada dua tahapan dalam menghafal Al-Quran menurut Masagus, 2015: 48
yaitu: a.
Tahfidz atau enconding entri data dan pengkodean, yaitu memasukkan ayat Al-Quran kedalam ingatan. Seluruh pancaindera memegang peranan penting
dalam menghafal Al-Quran. b.
Takrir atau retrieval pengungkapan kembali, pengungkapan kembali informasi yang telah disimpan didalam gudang memori .
31
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menghafal sangat berkaitan dengan daya ingat. Dengan memiliki daya ingat yang kuat akan membantu dalam
proses belajar.
4. Metode-metode Menghafal Al-Quran
Secara umum,Banyak metode yang digunakan dalam menghafal Al-Quran. Berikut beberapa metode menghafal Al-Quran, yaitu:
a. Metode Maudhawi ma‟arif
Menurut Ahmad Zainal Abidin 2015: 23 metode ini memiliki tiga prinsip yakni, tahap persiapan yang mewajibkan menghafalkan satu surat setiap
harinya dengan tepat dan benar, serta memilih waktu yang tepat dalam menghafalkan. Yang kedua setelah menghafalkan kemudian menyetorkan hafalan
kepada guru. yang ketiga pengulangan, yakni mengulang-ulang hafalan agar tidak mudah lupa.
b. Metode One Day One Ayat
Metode One Day One Ayat adalah Metode menghafal satu hari satu ayat Sukman Hermawan Evi Luthfianty, 2011:9
c. Metode 5 Ayat 5 Ayat
Metode menghafal lima ayat pertama kali diajarkan Jibril AS kepada nabi Muhammad SAW dalam penurunan Al-Quran secara berangsur-angsur. Menurut
Masagus 2015: 110 metode lima ayat lima ayat adalah menghafal satu hari lima ayat lima ayat.
32
d. Metode jaritmatika Al-Quran
Metode ini menurut Ahmad Zainal Abidin, 2015: 56 adalah metode menghafal Al-Quran yang dilakukan seraya menghitung ayat Al-Quran dengan
menggunakan buku-buku jari. Dari beberapa metode menghafal Al-Quran yang sudah dijelaskan di atas
maka peneliti memilih menggunakan Metode One Day One Ayat dalam mengajarkan hafalan kepada anak-anak untuk meningkatkan daya ingat anak.
Peneliti memfokuskan penelitian dengan menggunakan metode One Day One Ayat untuk meningkatkan daya ingat anak.
D. Kajian Metode One Day One Ayat