12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Perkembangan Kognitif
1. Pengertian Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian pengetahuan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkunganya Desmita, 2009: 96. Perkembangan kognitif anak menurut Slamet Suyanto 2005: 95 adalah anak secara umum
mengikuti pola dari perilaku yang bersifat refleks tidak berpikir, sampai mampu berpikir secara abstrak dengan menggunakan logika tingkat tinggi.
Berk dalam Siti Partini Suwardiman, 2003: 1 menyatakan bahwa kemampuan kognitif menunjuk kepada proses dan produk dari dalam akal pikir
manusia yang membawa untuk tahu. Sementara Siti Partini Suwardiman 2003: 1 membatasi kemampuan kognitif anak, yakni kemampuan anak untuk berfikir dan
mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seseorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung oleh kemampuan
bertanya. Dengan demikian anak berpikir dan memahami lingkungan merupakan perkembangan Kognitif. Beberapa ahli psikologi memandang perkembangan
kognitif sebagai peningkatan pengetahuan dan penguasaan setiap kemampuan secara bertahap.
Flavell dan Miller dalam Allendan Marotz, 2010: 29 perkembangan kognitif merupakan perluasan dari kemampuan mental dan kecerdasan anak.
Kognisi ini meliputi pengenalan, pemrosesan, dan pengaturan informasi serta
13
penggunaan informasi secara tepat. Proses kognisi ini mencakup kegiatan mental seperti menemukan, memberi kesan, memilah, mengelompokkan, dan mengingat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa perkembangan Kognitif adalah kemampuan anak dalam berpikir, memahami dan mengamati
lingkungan untuk mencari tahu dan memperoleh pengetahuan. Kemampuan mengingat juga termasuk dalam proses kognisi.
2. Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun
Piaget dalam Asri Budiningsih 2003: 37 membagi tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat yaitu ;
a. Tahap Sensorimotor umur 0-2 tahun, pertumbuhan kemampuan anak tampak
dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. b.
Tahap Praoperasional umur 2-7 tahun, tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu praoperasional dan intuitif.
c. Tahap operasional konkrit umur 7- 12 tahun, anak sudah dapat berpikir logis,
akan tetapi hanya dengan benda yang bersifat konkrit. d.
Tahap operasional formal umur 12-18 tahun, anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpiki
r “kemungkinan”. Berdasarkan uraian di atas, maka anak kelompok B usia 5-6 tahun
tergolong dalam perkembangan kognitif Tahap Praoperasional. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu tahap pra-operasional yang terjadi pada usia 2-4 tahun. Pada
tahap ini anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sederhana. Selanjutnya, tahap intuitif yang terjadi
14
pada anak usia 4-7 tahun. Pada tahap ini anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang sudah abstrak. Dengan demikian anak
kelompok B usia 5-6 tahun pada uraian diatas tergolong dalam perkembangan kognitif Praoperasional tahap Intuitif Asri Budiningsih, 2003: 38.
Piaget Santrock, 2002: 231 mengidentifikasikan beberapa karakteristik perkembangan kognitif praoprasional pada tahap intuitif, diantaranya:
a. Anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin tahu jawaban atas
semua pertanyaan. b.
Cara berfikir anak lebih bersifat intuitif daripada logis. Maksudnya, anak mengatakan mengetahui sesuatu, tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan
pemikiran rasional. c.
Anak mulai menanyakan serentetan pertanyaan. Pertanyaan ini menunjukkan perkembangan mental dan mencerminkan rasa ingin tahu intelektual.
d. Aktif memperhatikan segala sesuatu tetapi dengan rentan atensi yang pendek.
e. Anak Memiliki daya ingat yang baik. Case dalam Atkinson, 1983:103
menyatakan banyaknya perbedaan perbuatan antara anak muda dan anak yang lebih tua disebabkan oleh perbedaan kemampuan mengingat. Kemampuan
yang lebih meningkat bersamaan dengan pematatangan fisik dan usia adalah kemampuan menggunakan berbagai strategi untuk memperbaiki daya ingat.
Misalnya, anak belajar berlatih mengingat informasi mengulang sendiri beberapa kali, menghafal untuk membantu daya ingat.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak usia 5-6 tahun memiliki karakteristik kemampuan yang beragam. Oleh karena itu perlu
15
untuk mengembangkan kemampuan anak yang beragam ini salah satunya pada daya ingat anak yang masih dalam kondisi baik.
B. Teori Daya Ingat