33
2.2.5. Hubungan Financial Leverage Terhadap Beta Saham
Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total hutang jangka panjang dibagi dengan total aktiva. Leverage diprediksi mempunyai
hubungan positip dengan Beta. Bowman 1980 menggunakan pengukuran leverage dengan formula yang berbeda, yaitu rasio total hutang dengan
total aktiva menurut harga pasar. Hasilnya tidak berbeda, yaitu mempunyai hubungan positip.
Perusahaan yang mempunyai rasio utang yang tinggi menghadapi risiko rugi yang tinggi, tetapi tingkat pengembalian yang diharapkan juga
lebih tinggi pada saat perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar. Sebaliknya, perusahaan dengan rasio utang yang rendah tidak berisiko
besar, tetapi peluangnya untuk melipatgandakan pengembalian atas ekuitas juga kecil. Sudah tentu prospek tingkat pengembalian yang tinggi akan
dikehendaki, namun para investor enggan menghadapi risiko, karena itu, perusahaan perlu mencari keseimbangan antara tingkat pengembalian
dengan tingkat risiko Weston dan Bringham, 1990. Utang perusahaan akan mendapatkan dana untuk mengembangkan
usahanya, namun semakin besar utang yang dimiliki akan menyebabkan perusahaan harus memenuhi kewajiban untuk mengembalikannya kepada
kreditor secara besar pula, oleh karena itu risiko yang didapat perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan utang juga semakin besar.
Perusahaan yang menggunakan hutang adalah perusahaan yang mempunyai financial leverage Husnan, 2009:113, semakin besar
34
proporsi hutang yang dipergunakan oleh perusahaan, pemilik modal sendiri akan menanggung risiko yang makin besar, karena itu semakin
tinggi financial leverage, semakin tinggi beta.
2.2.6. Hubungan Operating Leverage Terhadap Beta Saham
Risiko beta dapat berasal dari beberapa faktor fundamental perusahaan dan faktor karakteristik pasar. Faktor yang diidentifikasikan
dapat mempengaruhi nilai beta adalah Husnan, 2009:113 : Operating leverage. Operating leverage menunjukkan proporsi biaya perusahaan
yang merupakan biaya tetap. Perusahaan yang mempunyai operating leverage yang tinggi akan cenderung mempunyai beta yang tinggi.
Menurut Husnan 2009:113, operating leverage menunjukkan proporsi biaya perusahaan yang merupakan biaya tetap, semakin besar
proporsi ini semakin besar operating leveragenya. Perusahaan yang mempunyai operating leverage yang tinggi akan cenderung mempunyai
beta yang tinggi, dan sebaliknya. Maka kesimpulannya bahwa dengan mengetahui besarnya
operating leverage perusahaan dapat menentukan berapa besar proporsi hutang yang harus digunakan. Perusahaan dengan operating leverage
tinggi akan menunjukkan adanya kemungkinan risiko bisnis yang tinggi. Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan
memberikan keuntungan kepada investor rendah, hal ini akan mempengaruhi harga saham dan akan mempengaruhi beta saham, makin
35
tinggi operating leverage dari suatu perusahaan akan cenderung mempunyai beta yang tinggi
2.2.7. Hubungan Asset Growth Terhadap Beta Saham