44
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Teknik Analisis
Setelah data terkumpul dianalisis dengan metode kuantitatif. Berdasarkan variabel – variabel yang telah disebutkan, maka langkah –
langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Uji Multivarite Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik
unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari obsevasi-obsevasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variable tunggal
atau variable kombinasi Hair, 1998. Multivariate outlier diuji dengan criteria jarak Mahalanobis
pada tingkat p 0.001. jarak diuji dengan chi square
2
pada df sebesar jumlah variable bebasnya. Ketentuan : Mahalanobis dari
nilai
2
adalah multivariate outlier. b.
Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data mengikuti sebaran normal, dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov. Menurut Santoso 2002:214 pedoman dalam mengambil
keputusan apakan sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah:
45
1. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya 5 maka distribusi
tidak normal. 2.
Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya 5 maka distribusi normal.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan sudah bebas dari tiga asumsi klasik, yaitu
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. a.
Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan situasi dimana terdapat korelasi
antara variabel-variabel independen. Gejala ini dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan Tolerance TOL dan Variance
Inflation Faktor VIF. Dengan ketentuan apabila nilai TOL mendekati 1 maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel,
dan apabila nilai VIF kurang dari 10 maka tingkat multikolinearitasnya termasuk tidak berbahaya.
b. Heteroskedastisitas
Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Hal ini biasa diidentifikasi dengan cara menghitung
korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Dengan ketentuan apabila nilai probabilitas kesalahan lebih
besar dari 5 maka tidak ada hubungan tidak terjadi heteroskedastisitas.
46
c. Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi antara anggota serangkaian data observasi. Untuk mendeteksi gejala
autokorelasi digunakan Durbin – Watson d statistic. Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di
bawah ini. Gambar 3.1 : Kurva Durbin-Watson
Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada
autokorelasi negatif
dL dU
4 - dU 4 - dL
4
ada a
ut o
kore la
si pos
it if
daerah keragu
raguan ada
a ut
o kore
la si
ne ga
ti f
daerah keragu
raguan
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi linier berganda ini digunakan untuk menggambarkan secara spesifik keterkaitan dari variabel – variabel
penelitian yaitu variabel dependen Y beta saham dan variabel independen X
1
financial leverage, X
2
operating leverage dan X
3
asset growth. Rumusnya adalah :
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
47
Dimana : Y
= beta saham X
1
= financial leverage
X
2
= operating leverage
X
3
= asset growth
Β
o
= kontant
Β
1
, β
2
, β
3
= koefisien
regresi e
= estimasi error dari masing – masing variabel
3.4.2. Pengujian Hipotesis